"gyeom kok aku ngakak ya kamu ngomong kayak tadi pfftt " yura menahan tawanya di dalam mobil yugyeom
"reseh lo, lo yang nyuruh gua gitu juga" kesal yugyeom
"kkkk iya iya, cuman aku ngakak ngeliat muka kamu serius gitu bilang kalo aku pacar kamu ahaha" yura menahan ketawa nya dengan tangan yang membekap mulutnya
"emang gak mau" bisik yugyeom pada yura, seketika yura mematung di samping nya
Yura langsung menoleh pada yugyeom yang menepikan mobilnya.
"ka-mu ngo-mong apa gyeom" gugup yura detak jantungnya udah gak karuan lagi
Yugyeom menunjukkan smirk nya dan mendekat ke yura, yura mematung saat yugyeom mendekati nya, tak ada gerakan, hanya detak jantungnya yang terdengar.
"emang kamu gak mau jadi pacar aku hm.. " deru nafas yugyeom terasa hangat di telinga yura
Yura tak bisa menahan rasa gugup nya saat berhadapan dengan yugyeom.
"em.. Gye-om... " yura mulai menjauhkan wajahnya karna ia rasa wajah yugyeom mulai mendekatinya
"hm.. Kenapa?" yugyeom mulai menutup matanya lebih dekat, dekat, dekat, jangan tanya yura lagi reaksinya apa, jantungnya serasa mau copot, gugup, kaget, harus apa?
Yura mulai menutup matanya, nafasnya tertahan saat ia merasa dekat sekali dengan yugyeom, hembusan nafasnya menerpa kulit wajahnya.
Yugyeom berniat jail pada yura, ia membuka matanya saat dirasa yura sudah menutup matanya, yugyeom cekikikan melihat wajah yura yang dibasahi bulir-bulir keringat didahinya, karna merasa gugup.
Yugyeom tertawa sambil mencubit hidung yura dan menjauhkan wajahnya.
"gugup banget sih.. Ahahaha kkkk" ujar yugyeom masih cekikikan
Yura membuka matanya, kesal atas kejailan yugyeom padanya, bisa-bisanya ia bercanda disaat jantung nya mau copot atas kelakuannya.
"ish nyebelin nyebelin nyebelin" yura memukul-mukul lengan yugyeom, yugyeom masih tertawa
"muka lo asli... Pengen banget apa gua cium kkkk ahaha" yugyeom masih tertawa melihat wajah yura yang merona itu
"ish tau lah" yura menakup wajahnya yang memanas dan mengalihkan pemandangan nya ke luar kaca mobil
"kkk 1 sama kita" kekeh yugyeom
"udah gak usah ngambek, kita beli ice cream aja yok" ujar yugyeom menepuk kepala yura lembut
Yura menengok dan mendengus kesal pada yugyeom, disaat seperti ini bisa-bisanya ia disogok dengan ice cream yang notabennya makanan yang bisa ngebalikin moodnya lagi.
"ayok beli ice cream kamu yang traktir gak boleh bantah kalo aku pesen banyak ice cream titik" ujar yura
"iya deh iya" sungut yugyeom melajukan mobilnya kembali
****
"eh awas lo ya gak abis, ini banyak loh" ujar yugyeom yang hanya diangguki yura, karna yura lagi fokus makan ice cream
Yugyeom tersenyum melihat yura yang lahap makan ice cream nya, seakan gak ada hari esok buat nikmatin ice cream sebanyak ini.
"pelan-pelan makannya, sampe belepotan gitu kayak anak kecil" tangan yugyeom terulur membersihkan ice cream yang ada disudut bibir yura.
Yura? Pingsan ditempat
Karna perhatian-perhatian kecil yang membuat yura semakin senang bersama yugyeom, dan akhir-akhir ini juga yugyeom selalu dekat dengannya.
"hehe aku emang gini kalo lagi makan ice cream" cengir yura
Seketika yura punya ide jail di pikirannya, ia sengaja belepotin sekitar bibirnya biar yugyeom mengelapnya lagi.
Yugyeom yang geram karna kelakuan yura di depannya, yang sengaja melakukan hal itu, seketika punya tindakan yang belum pernah ia coba pada siapa pun, lama akan pikiran nya dilakukan atau tidak, final yugyeom ia akan melakukan nya.
yugyeom berjalan dan duduk disamping yura, ia menakup wajah yura yang belepotan ice cream itu, entah pikiran racun itu menyetujui tindakan yang akan yugyeom lakukan.
"kamu itu gimna sih makan ice cream nya, sini aku bersihin" setelah yugyeom berucap seperti itu, ia mendekatkan bibirnya pada yura, seketika ice cream tersebut tersapu oleh bibir yugyeom yang menempel di sudut bibir yura.
Yura? Tewas ditempat
Diam tanpa berkutik mata yang mengerjab-ngerjab atas kejadian yang baru saja berlangsung, mencerna tindakan yugyeom padanya.
"hehe 2 : 1" cengir yugyeom membersihkan sisa ice cream yang ada disudut bibir yura menggunakan tangannya.
Yura masih melongo gak tau mau ngomong apa, yang jelas pipinya sekarang udah merah, karna malu.
"lo kenapa? muka lo merah gitu, lo sakit" tanya yugyeom pura-pura gak tau kalo misalnya yura lagi nahan malu di depannya
Yura menghempas tangan yugyeom yang masih menangkup wajahnya, lalu memegang wajahnya sendiri yang terasa panas ini atas kelakuan yugyeom yang.... Akh ya gitulah.
"ish nyebelin tau gak" ujar yura mengangkat wajahnya lalu ditangkup oleh tangannya.
Yugyeom hanya cekikikan melihat yura yang ngambek.
****
Yura kembali ke apartemen nya dianter yugyeom, ia masih mencoba alihkan kejadian tadi yang tiba-tiba yugyeom mengelap ice cream yang belepotan dengan bibir nya.
Seperti dunia terhenti begitu saja, apa ini mimpi? Pikir yura
Disisi lain ada rasa senang karna yugyeom bisa berubah dari sosok dinginnya ke dia.
Sisi lain masih gak percaya, dia yugyeom bukan?"akhh... Mulai gila ini... Cuman karna yugyeom huaaa" teriak yura di kamar
****
Yugyeom baru sampai dirumahnya, terlihat dari raut wajah nya seperti nya dia bahagia, ia berjalan memasuki kamar nya, berpapasan dengan adiknya yang turun ingin ke dapur.
"kak gyeomie kenapa senyum-senyum gitu kak" tanya caca adiknya bingung ada apa dengan kakaknya?
Tanpa menjawab pertanyaan adiknya, yugyeom mengacak rambut caca tersenyum lalu beralih ke kamar nya.
"MAMAH kak gyeomie mulai stress, senyum-senyum sendiri" teriak caca yang bergedik ngeri melihat kakaknya bertingkah seperti itu
Yugyeom merebahkan dirinya di kasur, senyumnya sama sekali belum luntur dari bibirnya. Lalu ia meraba bibirnya.
"untuk pertama kali gua nyium cewek, astagaaa dapet keberanian dari mana lo yugy, sekalinya deket sama cewek di pepet terus kkk" yugyeom bermonolog sendiri sambil senyum-senyum
"lo berhasil ra, bikin gua jatuh"
Vote and comen
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramalan Cinta? ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] "zodiak lo apa..?" tanya yura "......" tak ada jawaban "ihh gua nanya zodiak lo apa?" tanya yura lagi "...... " laki-laki itu pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yura Hanya dasar Ramalan yang membuat mereka bisa dekat atau keyak...