29. obsesi?

97 16 1
                                    

"hey yo man teman" yura melambaikan tangan nya ke seulgi dan wendy yang sedang asik menyantap makan siang nya di kantin kampus

"weh galau-galauan nya udah nih" ucap wendy

"sa aaee lo wen kkk" yura dan joy duduk di depan wendy dan seulgi

"kemarin abis ngedate makanya ceria lagi dia" seru joy

"widih dah ngedate tapi belum jadian hmm hanya sebatas teman kah kkkk" ucap seulgi cekikikan

"masih dalam tahap" bukan yura yang menjawab tapi seseorang yang ada dibelakangnya

"kok lo yang jawab bam ahaha" seru seulgi

"gua mewakili hatinya yugy, ya gak gy" bambam menyenggol lengan yugyeom yang ada disamping nya

"......." tak ada tanggapan dari yugyeom

"kamu kok bisa sampe disini gyeom?" tanya yura

"tadi bambam yang ngajak kesini" ujar yugyeom lalu duduk disamping nya

"eh pacar gua mana nih, kok gak sama kalian, tadi dia bilang lagi sama si wendy ke kantin" tanya bambam

"oo itu tuh tadi disamperin june" jawab wendy

"lah ngapain tu anak nyamperin pacar gua" tanya bambam

"mana gua tau bambank, telpon lah" sarkas wendy

Bambam langsung mengambil handphone nya di saku celana.

"jaebum mana gy?" tanya seulgi

"bang jaebum nyusul katanya" seulgi ngangguk-ngangguk

"yuk ra... " yugyeom berdiri dari tempat duduk nya sambil menggandeng tangan yura

"mau kemana?" tanya yura bingung

"ke perpus"

"dih pacaran kok di perpus" celetuk jaebum yang entah kapan dateng nya dan sekarang udah duduk di samping seulgi

"tau nih, baru pertama pacaran bang, jadi gitu, maklumin aja" sambung bambam yang langsung dapet jitakan dari yugyeom




'tak'



"akhh... wihh gyeom becanda elah" sungut bambam yang langsung ditertawai mereka

Yugyeom langsung menggandeng yura beranjak dari tempat duduk menuju perpustakaan.

"guys nanti ya" ucap yura sebelum menjauh

Hanya dihadiahi anggukan dari wendy, joy dan seulgi

"heran gua sama yugy ngajak nya masa ke perpustakaan sih, kayak gak ada tempat lain aja" ujar bambam

"awal mereka ketemu juga di perpus, berasa gak ada tempat lain" sambung joy

"ehh gua duluan ya, jackson dah kelar, bye" ujar joy langsung pergi dari hadapan mereka

"bucin"

"heh sadar mba nya bucin juga sama bang mark" celetuk bambam

"mark nya yang bucin gua" sahut wendy

"wah wah gua bilang bang mark nih" ucap jaebum sambil mengangkat hp nya

"eh gila lu, canda elah" seru wendy

"AYANG..." teriak bambam saat melihat pacarnya yang tengah mencarinya

"anjir,, gak usah pake teriak kali bam" sahut jaebum sambil menutup telinganya

"tau ih, alay, malu-maluin lagi" seru seulgi

"yang ini baru dinamakan bucin" sambung wendy

"aku nyariin tau" ucap lisa pacarnya bambam

"kamu dari mana?" tanya bambam

"ooh itu tadi abis revisi makalah bareng june" ujar lisa

"harus sama june"

"cielah bambam lagi mode cemburu njir kkkk" jaebum cekikikan

"diem lu bang"

"ehh iya dia kan satu kelompok sama aku, lagian banyak kok gak hanya berdua aja" bambam hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya





****




"mau ngapain gyeom, katanya kamu mau ke perpus, kok kesini" tanya yura bingung, karna mereka menuju taman belakang kampus

"sini duduk" yugyeom meraih tangan nya yura, ditariknya untuk duduk

Yugyeom merogoh isi tasnya, ia mengeluarkan buku kecil dari tasnya, lalu mengeluarkan headset dari tasnya.

"kmrin gua buat lagu, coba dengerin ya" yugyeom memasangkan headset nya ke telinga yura lalu memencet tombol play di handphone nya

Yura diam mendengarkan lagunya sambil menikmati angin semilir yang menerpa wajahnya.



I Like You

Dengarkan aku baik-baik aku menyukaimu
tinggi kecilmu hidung mancung 
bibirmu yang terasa seperti cherry
Tanpa menggunakan teknik apapun
Kamu menaruh bibirmu di bibirku

Kamu tidak tahu betapa cantiknya kamu
Kamu begitu manis sehingga aku selalu tertegun setiap saat
Tapi kenapa kamu
Tidak menyadari betapa spesialnya kamu?
Tidak peduli pada gadis manapun aku akan menjemputmu






Sepenggal lirik yang membuat yura menoleh ke yugyeom.

Setelah yura selesai mendengarkannya ia melepas headset nya, lalu ia menengok ke yugyeom.

"gimana lagunya bagus gak?" tanya yugyeom

Yura tersenyum sembari mengangkat 2 jempolnya

"kamu pinter buat lagunya, aku suka"

Yugyeom tersenyum senang mendengar nya

"ini buat tugas atau apa?"

"hah.. Eh iseng aja sih"

"kamu lagi suka sama orang?"

"hah?"

"emm lirik nya ngejelasin kalo kamu lagi suka sama seseorang, apa aku salah yaa?"

"ehh emm" yugyeom gelagapan saat ditanya yura seperti itu

Yura masih menunggu jawaban dari yugyeom ketar-ketir bahwa benar yugyeom menyukai seseorang dan kenyataan nya bukan dia yang disuka yugyeom.

"hehe iya adalah seseorang nanti gua kenalin deh kapan-kapan, yang penting lagu nya bagus kan, gua bikin lagu ini buat dia"

dengan lancar yugyeom berbicara seperti itu, tidak memikirkan perasaan yura di depannya yang selama ini menyukainya, perjuangan yura dimana ia dulu selalu di bentak oleh yugyeom dan sekarang sudah dekat seperti disambar petir hati yura retak saat mendengar yugyeom mempunyai seseorang yang ia sukai.

'sungguh sakit, dia begitu lancar berbicara bahwa ia menyukai seseorang dan itu bukan aku'   ~yura

Lalu perhatian yugyeom selama ini kepada nya dalam bentuk perhatian semacam apa? Apa yura yang terlalu baper menanggapi nya? Apa yura tak bisa menarik hatinya yugyeom untuk jatuh cinta padanya?

Sekarang dibenak yura adalah apa ini hanya sekedar obsesi semata untuk mendapatkan yugyeom menjadi miliknya? 









Vote and comen 🐥

[2] Ramalan Cinta? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang