"lama yaa maaf tadi dipanggil dosen dulu" cengir yura saat ia berada di parkiran menghampiri yugyeom
"1 jam mungkin"
"what! perasaan aku cuman telat 15 menit" yugyeom hanya mengangkat bahu nya acuh
"makan dulu ya, laper gua, nunggu lu gak dateng-dateng" yugyeom menaiki motornya dan disusul yura
"mau makan dimana?" tanya yura saat motor yugyeom melaju meninggalkan kampus
"LO BISA MASAK?" teriak yugyeom, kan sapa tau yura gak denger
"BISA" sahutan yura teriak juga
"YAUDAH LO MASAKIN BUAT GUA" yura hanya mengangguk
Yugyeom berhenti di supermarket karna kata yura, stok bahan makanan di apartemen habis.
"kamu mau di masakin apa?" tanya yura sambil mengitari lorong-lorong di supermarket tersebut
"lo bisa masak apa aja?" tanya yugyeom yang mendorong troli
"coba sebutin makanan kesukaan kamu, sapa tau aku bisa" yugyeom tampak berpikir
"nasi goreng aja deh gua lagi pingin itu" ujar yugyeom
"boleh, ayok kita cari bahan-bahan nya" yura sumringah karna masakan andalan dia yang enak adalah nasi goreng, jadi gampang buat itu mah bagi yura.
Setelah mendapat bahan makanan nya mereka langsung ke apartemen.
****
"kamu duduk aja di ruang tv, aku masak dulu" yugyeom hanya mengangguk
"jangan lama-lama ya, laper nih" ujar yugyeom yang sudah duduk di sofa milik yura
"iya bawel ahh, sabar lah ini juga baru mau masak" oceh yura
Yura masih berkutat dengan bahan makanan di dapur lalu tak lama Yugyeom menghampiri nya.
"ra.. Lo ada film gak? Bosen nih gua"
"film apa? Aku cuman punya yang romance sama horor, kalo kamu mau, ada di laci meja depan tv" ujar yura tanpa menoleh ke yugyeom ia masih sibuk dengan masakannya
Yugyeom hanya terpaku melihat yura yang sedang sibuk dengan masakannya, gak tau kenapa yugyeom melihat kalau yura lebih cantik, saat ia fokus dan dengan lihai nya memotong-motong bahan makanan.
Entah melihat yura lebih menarik perhatian nya dari pada film, ia duduk di meja makan dan menghadap yura yang sedang sibuk itu. Senyum terus mengembang di bibir yugyeom, mata nya tak luput memperhatikan yura. Aroma masakan dari yura tercium di hidung mancung yugyeom dan itu membuat yugyeom tak sabar ingin mencicipi nasi goreng masakan yura.
"cahh...." yura menyuguhkan nasi goreng yang sudah selesai di masak pada yugyeom
"cobain gih... Dijamin enak" yugyeom hanya mengangguk dan langsung mencoba nya, menyendok satu suapan ke dalam mulutnya.
'sumpah ini enak!' batin yugyeom
Yura yang melihat yugyeom langsung melahap sendok kedua tersenyum, nasi goreng emang masakan andalannya.
"gimana enak gak?" tanya yura
"boleh lah, gak buruk-buruk amat" yugyeom masih mengunyah di dalam mulutnya
"hehe bagus deh, kamu diantara laper apa takjub sama rasa nasi goreng nya? Kkk lahap banget" kekeh yura melihat yugyeom yang lahap makan masakan buatan nya karna ia lihat piring yugyeom sudah sampai setengah habis.
"laper ini" ujar yugyeom singkat masih menikmati makanan nya
Yura cekikikan melihat yugyeom yang sudah habis memakan nasi goreng yang di buatnya tanpa tersisa.
"kamu masih mau? Kita barengan aja, ini" yura mendekatkan piring nya
"em... " yugyeom berdehem
Yura melirik ke nasi goreng nya.
"kamu mau aku suapin hm" ujar yura menyendok kan nasi goreng nya dan diangkat ke arah yugyeom
"aaaaa.... "
Catet ya! sekarang Yugyeom gak bisa nolak tawaran yura, dengan senang hati yugyeom menerima suapan dari yura.
Yura tersenyum melihat yugyeom sudah berubah, sikap dinginnya mulai menghilang.
Endingnya yugyeom masih tetep makan sama yura bareng-bareng.
****
"gyeomie boleh aku nanya" ujar yura
Sekarang mereka sedang menonton tv sambil makan chiki yang mereka beli di supermarket tadi.
"nanya apa?"
"kamu kenapa gak mau deket sama perempuan selain mamah kamu dan adik kamu?" yura penasaran sih apa yang bakal yugyeom jawab
"hem... " yugyeom menengok ke yura dan menaikkan alisnya
"iya kenapa?"
"hm.. Apa gua harus jawab?"
"eh.. Kalo gak mau jawab juga gpp, gak usah dipikirin" yura merasa bersalah menayai pertanyaan itu.
Yugyeom menghela nafas nya
"awal dulu gua punya sahabat namanya hyerin sama jaehyun, saat SD, SMP bareng terus, dan kita bertiga emang bener-bener deket satu sama lain, sampe akhirnya gua ngerasa ada rasa sama hyerin lebih dari sahabat, gua pikir cuman sesaat makin kesini kok perasaan gua tambah aneh, disitu gua cerita ke jaehyun kalo gua suka sama hyerin, tapi kadang takdir suka menyakitkan, hyerin suka sama jaehyun dan pada akhirnya gua kesampingin perasaan gua, berasa dikhianatin sama jaehyun"
"berapa bulan mereka pacaran, gua baru tau kalo ternyata jaehyun sakit keras, gua sebagai sahabat gak guna banget, sahabat lagi terkapar di rumah sakit gua masih mentingin ego sendiri, sampe saatnya waktu masuk SMA jaehyun meninggal karna penyakitnya udah menyebar, gua sama hyerin terpuruk banget disitu"
"satu bulan hyerin bertahan disisi gua, buat gua seceria dulu lagi, ketika gua udah bisa melupakan, hyerin pergi ninggalin gua tanpa kabar terakhir, kata mamah hyerin pergi keluar negeri untuk berobat, gua masih gak paham hyerin ternyata lagi sakit, dan untuk kedua kalinya gua gak tau apa-apa, sampe sekarang pun gua gak ada kabar tentang hyerin lagi"
Yugyeom terlihat sedih jika harus mengingat momen menyedihkan itu dalam hidupnya. Ditinggal oleh sahabatnya dalam sekejab.
"dari situ gua mulai males berinteraksi sama perempuan, gak tau kenapa, takut ditinggal kali" yugyeom mengangkat bahu nya acuh
Yura memeluk yugyeom dari samping, ia dari tadi menahan air mata nya.
Larut dalam pelukan, yura dan yugyeom tak menyadari ada yang menyasikkan mereka pelukan.
"kalian NGAPAIN" ujar seseorang itu
Yura dan yugyeom tersentak langsung melepaskan pelukannya.
"BUN-DA" teriak yura
Vote and comen
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramalan Cinta? ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] "zodiak lo apa..?" tanya yura "......" tak ada jawaban "ihh gua nanya zodiak lo apa?" tanya yura lagi "...... " laki-laki itu pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yura Hanya dasar Ramalan yang membuat mereka bisa dekat atau keyak...