Sekarang yura sudah berada di rumahnya, suasana rumah begitu hening tanpa ada pembicaraan saat yura datang.
"dek kamu langsung ke kamar aja ya, kakak mau bilang ayah sama bunda dulu"
"kak... " panggil yura saat wonpil hendak pergi ke kamar ayah dan bundanya itu
"ini sebenarnya ada apa si kak, suasana rumah biasanya gak gini loh kak?" tanya yura
"kamu ke kamar dulu ya dek, nanti kakak panggil"
Yura masih bingung ini ada apa dengan keluarga nya, ia naik tangga menuju kamarnya yang dilantai 2 itu. Setelahnya yura memikirkan apa saja yang mungkin ayahnya bicarakan, sampai ayahnya ingin ia pulang disaat jadwal kuliah yang padat.
Setelah lama bergelut dengan pikirannya, terdengar suara Ketukan pintu kamarnya.
"dek ayo turun ayah mau bicara sebentar"
Yura membuka pintu kamarnya, melihat wajah kakaknya sendu, tiba-tiba kakaknya memeluknya.
"ada apa kak" yura terheran dengan kakaknya ini
"ayo turun ayah udah nunggu" kak wonpil menggandeng ku turun bertemu ayah dan bundanya
Sampai dibawah ia merasa ada ketegangan disini, melihat wajah bundanya yang terlihat sedih, membuat ia bertanya-tanya.
Yura duduk di sofa berhadapan dengan ayah dan bundanya.
Tidak ada yang tersenyum di antara kedua orangtua nya.
"yah, bun.. " yura memberanikan diri untuk menyapa kedua orangtua nya
Mereka mendongak menatap yura.
"ini kenapa suasananya tegang gini ya? Ayah mau bicara apa sama yura" kekeh yura mencoba membangunkan suasana hangat
Tapi keadaan malah menjadi tegang, hening beberapa saat sebelum ayahnya berucap.
"ayah mau kamu ikutin permintaan ayah kali ini, apa kamu sanggup" suara tegas ayahnya membuat yura merinding, sebelumnya ayah tak pernah berbicara dengan nada yang seperti ini
"permintaan apa yah" cicit yura
"kamu sanggup atau tidak" yura semakin bingung ada apa dengan ayahnya ini, mengapa ia seperti memaksa yura untuk bilang sanggup atas permintaan nya.
Sebenernya permintaan apa yang ayahnya inginkan darinya.
****
"dek kamu bangunin kakakmu itu, ini udah siang tapi belum keluar juga dari kamar" seru mamahnya yugyeom
"huh kak gyeomie kebiasaan deh" caca berdiri dari duduknya dan langsung berjalan kearah kamar kakanya itu
Tok tok tok
"kak gyeomie bangunnnnn udah siang, kakak kuliah gak sih" ucap caca sedikit teriak
Karna tak ada respon dari kakaknya itu caca langsung membuka pintu kamar kakaknya itu, ia melihat kakaknya masih bergulung dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
"KAKAK BANGUN.... " teriak caca di dekat telingannya yugyeom
Yugyeom langsung terperanjat duduk di ranjangnya setelah mendengar teriakan adiknya.
"duh dek kamu pagi-pagi udah teriak-teriak aja" yugyeom masih memegangi telinganya yang penging karna teriakan adiknya itu
"ish ini tuh udah jam 7 lewat kakak kuliah gak sih" sungut caca
"lah? Ooh iya belum jemput yura mampus gua" yugyeom seketika langsung berdiri dan berhenti di depan kamar mandi
"lah lupa yura kan gak kuliah hari ini" yugyeom pun langsung menuju ke ranjangnya lagi, menutup tubuhnya dengan selimut
"lah kok malah tiduran lagi si kak, kuliah gak sih" kesel caca melihat kelakuan kakaknya itu yang kembali tidur
"ssstt nanti siang kelasnya, bilang mamah nanti bangunin lagi, yura gak kuliah soalnya hari ini" yugyeom kembali terpejam
"astaga kok kak yura mau coba sama kakak yg kebo kek gini, heran aku" caca langsung keluar dari kamar kakaknya itu
"mamah kak yugyeom kelasnya nanti siang, dia gak bangun pagi karna kak yura gak kuliah hari ini" seru caca mengambil tasnya lalu menyalimi mamahnya itu untuk berangkat ke sekolah.
"heh kakak kamu itu ih bikin kesel aja, kamu hati-hati nak, belajar yg pinter"
"iya mah" caca langsung pergi ke sekolah
****
Sekarang yura sedang mengurung diri di kamarnya, setelah semalam permintaan ayahnya yang tidak bisa ia turuti membuat ayahnya marah padanya.
Yura kembali menangis jika mengingat apa yang ayahnya minta, mengapa ini semua terjadi padanya, ia tak sanggup bila harus melakukan nya, lalu bagaimana dengan hubungannya bersama yugyeom, ia sangat mencintainya.
Bahkan setelah ia pikir mendapatkan yugyeom saat itu bisa membawanya menuju kebahagiaan, tapi kenapa disaat ia sudah menemukan kebahagiaan nya ada jarak yang membuat nya semakin rumit dan membuatnya sedih, kesal, marah, kecewa.
Bahkan bunda dan kakaknya tidak ada yang membela nya mereka semua diam tak berkutik, hanya ada isakan dari bundanya disaat yura meluapkan kekesalan pada ayahnya semalam.
Mengapa ini terjadi pada nya?
Yura tak mau membuat harapan yugyeom padanya padam, lalu ia tak mau meninggalkan yugyeom. Yugyeom sudah mau membuka hati untuknya, ia gak bisa memutuskan yugyeom begitu.Yura masih menangis tersedu-sedu bahkan disaat ia mengaku sudah punya pacar saja ayahnya masih tidak mau berubah pikiran, apa yang ayahnya pikirkan sampai aku diikutsertakan hanya untuk bisnisnya.
Bahkan ayah tau yugyeom karna ia teman rekan bisnis ayah juga, tapi kenapa ayah seolah-olah menjelekkannya. Kak wonpil juga tau yugyeom kenapa dia gak memihak ku, bunda sama sekali tidak membantuku untuk mengubah keputusan ayah.
Malam nanti pertemuan nya, yura tak sanggup untuk bertemu, bertatap muka pria yang akan dijodohkan padanya, yura tak mau mengkhianati yugyeom.
Permintaan ayahnya adalah perjodohan yura antara anak rekan bisnis nya.
Yura tak habis pikir, mengapa ayahnya tak memikirkan tentang kebahagiaan nya sama sekali.
Terdengar suara ketukan pintu
"dek kakak mau ngomong sama kamu, tolong buka pintunya ya dek"
Yura mendengus kesal pada kakaknya dan juga rasa kecewa kenapa kakaknya tidak memihaknya semalam.
Yura membukakan pintunya, kakaknya masuk dan yura langsung menutup pintunya.
"dek kamu jangan nangis terus gini kasian bunda ngeliat kamu kayak gini"
"kak aku gak mau hiks kenapa ayah tega sama aku, aku mau sama yugyeom kak, aku gak mau ninggalin dia hiks, kenapa kakak gak membela aku, kenapa kak? kakak tega melihat aku sengsara hah iya kak? Hiks kakak sama aja seperti ayah" yura kembali menangis di pelukan kakaknya
"maafkan kakak dek, sebelum kamu bilang kakak sudah membantah ucapan ayah yang akan menjodohkanmu, bahkan bunda juga sudah bersikeras menolak permintaan ayah, karna kakak tau kamu menyukai yugyeom
Tapi ayah tidak mau ada yang membantah permintaan nya dek"
"hiks yugyeom butuh aku, aku gak mau ninggalin dia, aku cinta sama dia kak hiks, aku gak mau kak, tolongin aku kak hiks"
"maaf dek, kakak akan berusaha buat batalin kemauan ayah, kakak akan tolongin kamu"
Vote and comen 🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramalan Cinta? ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] "zodiak lo apa..?" tanya yura "......" tak ada jawaban "ihh gua nanya zodiak lo apa?" tanya yura lagi "...... " laki-laki itu pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yura Hanya dasar Ramalan yang membuat mereka bisa dekat atau keyak...