BAB 3

2K 162 1
                                    

Please enjoy!!!

Meski banyak typo

****

Pipi Laksmi memerah tatkla mengingat kelakukannya yang dengan sembarangan mengamit tangan Jayden. Ini pertama kalinya selama ia hidup memegang tangan lelaki lain selain keluarganya dan cinta pertamanya.

Ia menatap Jayden yang sedang focus mengandari mobilnya, tangannya sesekali menekan klakson. Ia baru menyadari Jayden memiliki wajah yang cukup tampan. Ia tidak terlihat seperti bule pada umumnya. Ia memiliki rambut hitam, kulit sawo matang dan mata coklat. Hampir seperti laki-laki berdarah Indonesia.

"Jangan melihatku seperti ini, nanti kau jatuh cinta" canda Jayden tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan.

Laksmi yang merasa tertangkap basah langsung mengalihkan perhatiannya ke jalanan. Ia bingung dengan dirinya sendiri kenapa ia bisa mempercayai Jayden dengan sangat mudah. Ia bahkan mau diantar oleh Jayden dan menawarkan Jayden makan di Apartmentnya. Laskmi tak pernah melakukan itu kepada temannya dikampus entah itu lelaki ataupun perempuan. Ia terlalu tertutup untuk masalah urusan pribadi.

"Terimakasih" Ujar Laksmi

Kemudian ia berlalu memasuki gedung fakultas Psikologi milik Scott University. Ia menyukai suasana di gedung ini, damai dan tentram. Warna putih mendominasi bangunan di gedung fakultas psikologi.

"Miss Seila, ini article yang ingin saya ajukan" Laksmi menyerahkan flashdrive ke Miss Seila selaku ketua penelitian di Jurusan ini. Beliau dan tim lah yang menentukan apakah Article yang diajukan dosen dan mahasiswa layak untuk di publish atau tidak.

"Wow.. Always great. Kali ini kau mengambil tema Axienty" Miss Seila selalu bangga dengan hasil karya dari dosen muda satu ini, pasalnya setiap beberapa bulan Ia selalu menyumbang article untuk di publish sehingga membantu Fakultas mereka mendapat perhatian dari yayasan karena paling aktif dalam menerbitkan article.

"Ada acara setelah ini?" Tanya Miss Seila basa basi

"Ada janji dengan mahasiswa untuk konseling. Saya pamit miss. See you" Laksmi pamit meninggalkan kantor.

Ia kemudian melangkah menuju ke ruang konseling yang disediakan kampus. Hari ini ada mahasiswa yang janji untuk melakukan konseling.

"Selamat Siang Miss Yasmine Thompson. How are you?" Sapa Laksmi ramah kepada mahasiswanya.

"Miss aku bingung semester depan mata kuliah pilihan apa yang harus aku ambil" Yasmin adalah seorang mahasiswa jurusan bussiness international. Di universitas ini, dosen psikologi bisa memberikan konseling kepada mahasiswa yang bermasalah atau yang ingin sekedar curhat asalkan kedua belah pihak berkeanan. Dosen Psikologi yang dijadikan favorit oleh seluruh mahasiswa untuk konseling adalah Laksmi. Selain ia masih muda, Laksmi juga memiliki pikiran yang terbuka dan gampang membuat orang lain mingle.

"Lalu, apa kau sudah punya opsi untuk mata kuliah pilihan? Berapa mata kuliah pilihanmu semester depan?"

Yasmine menggeleng. "Aku wajib menggambil setidaknya Tiga mata kuliah pilihan. Aku belum mempunyai pilihan apapun"

"Baiklah. Ini daftar mata kuliah pilihan yang mungkin kau minati. Jadi pikirkan dulu nanti kita konseling lagi" Laksmi menyerahkan beberapa lembar kertas berisi daftar mata kuliah yang bisa dijadikan pertimbangan oleh Yasmine.

"aku tahu tujuanmu bukan untuk konseling mata kuliah saja, Kenapa?" tanya Laksmi to the point. Ia paham betul typical mahasiswanya seperti ini.

"Hehe.. You know me so well miss" Ucap Yasmine terkekeh, kemudian ia melanjutkan ceritanya "jadi seperti ini....." Yasmine pun menceritakan tentang hubunganya dengan sang pacar yang akhir-akhir ini kurang bagus.

Laksmi (From Sydney to Bali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang