Pagi ini Jayden terlebih dahulu bangun karena ia terlalu banyak tidur. Ia merasa tubuhnya benar-benar segar namun tidak dengan hatinya yang tak karuan. Ia baru menyadari semalaman Ia tidur di pelukan Laksmi. Laksmi tampak kelelahan. Pasti semalam ia merepotkan. Ia melihat baskom dan handuk kecil meja membuatnya yakin Laksmi semalaman bergadang.
Jayden mengelus rambut Laksmi. "Apa yang harus aku lakukan hmm??" Tanyanya pada Laksmi dengn suara rendah. "Kenapa kau begitu kejam kepadaku? Apa yang bisa kulakukan setelah ini?" Jayden terkekeh. Hatinya benar-benar pedih. Setelah ini ia yakin Ia akan tergantungan pada Laksmi. Pada masakan wanita itu, pelukan wanita itu dan juga perhatiannya. Bisakah ia melanjutkan hidup.
Hembusan nafas lelah terhembus. Jayden segera bangkit dengan mencium kening, pipi dan seluruh permukaan wajah Laksmi. Kemudian matanya menatap bibir ramun Laksmi. Ia mencium bibir itu sekilas. Jika ia tak bisa bersama Laksmi setidaknya Ia mendapatkan ciuman Laksmi malaikat jahanya berkata. Ia bergegas mandi dan mencari keberadaan HP nya. Banyak sekali pesan yang belum terbaca tapi aneh saja Ibunya tidak menelpun padahal Ia berjanji akan pulang ke Canberra. Jayden membalas satu persatu pesan dari Manager dan teman-temannya.
Kemudian ia memasak sesuatu untuk dirinya dan Laksmi. Ia cukup tahu diri karena telah merepotkan Laksmi sejak kemarin. Setidaknya ia membuatkan Laksmi sarapan untuk terakhir kalinya. Seperti biasa Ia hanya bisa memasak omelet, ia juga membuat susu untuk Laksmi.
Setelah menghabiskan sarapannya. Ia kemudian pergi meninggalkan apartment Laksmi dengan meninggalkan note untuk Laksmi. Walaupun ia kurang ajar tapi ia masih punya adap kepada pemilik rumah.
Diam-diam Jayden merekam setiap kebersamaan mereka di tempat ini. Ia pasti merindukan tempat ini. Ia bergegas ke mall tempat teman-temannya menunggu. Hari ini mereka akan melakukan boys time tanpa mengaja pasangan ataupun wanita manapun. Mereka dulu sering melakukannya sebelum akhirnya mereka mempunyai pacar dan sibuk dengan hubungan masing-masing.
Mobilnya sampai disalah satu mall di The Rock. Mall ini cukup dekat dengan apartmentnya sehingga mereka menentukan titik kumpul disini. Ia mencari keberadaan Lucas, Axel dan Mason. Jayden menemukan mereka sedang menunggu di lantai satu.
"Kau lama sekali" Keluh Mason membuat Jayden tak enak hati
"Chill bro, Dia kan baru saja pulang dari Canberra" Bela Lucas.
Jayden hanya diam tidak menyanggah. Teman-temannya pasti menyangka ia pulang ke Canberra, maka dari itu saat ia tak pulang kemarin tak ada yang menanyakan.
"Ayo broo.. Kita akan makan terlebih dahulu" Axel mengajak mereka menuju food court. Keempat lelaki tampang ini menarik perhatian pengunjung mall. Beberapa dari mereka meminta berfoto dan tanda tangan. Mereka sudah terbiasa dengan keadaan tersebu. Resiko menjadi artis.
Mereka menghabiskan waktu untuk bercanda bersama. Bercerita tentang karir mereka dan gadis-gadis yang meraka anggap cantik. Mereka bahan mengomentari orang-orang yang lewat membuat orang itu salah tingkah.
"Aku ingin membeli buku" Lucas berjalan ketoko buku diikuti oleh Jayden, Mason dan Axel. Sebagai seorang artis mereka tentu saja wajib memeliki wawasan yang luas sehingga membaca itu sangatlah penting. Mason dan Axel sudah terlebih dahulu mencari komik. Mereka kan adalah penggemar berat komik. Sedangkan Jayden ia menatap buku Psikologi yang berjudul "Can we control our feeling?" karya Luh Ayu Laksmi iya Laksmi yang membuatnya patah hati. Ia pernah melihat buku ini di rak buku milik Laksmi. Ia tertarik dengan buku itu, Ia pun mengambilnya dan memilih beberapa buku yang membuatnya sedikit penasaran dengan dunia Laksmi. Ia tau wanita itu adalah orang yang berkecimpung didunia psikologi.
"Come on broo" Ajak Mason pada Jayden. Jayden bergegas membayar buku tersebut. Ia menatap punggung seseorang yang amat ia kenal. Rambut panjang itu namun tak mungkin Laksmi datang hanya untuk membeli buku kesini. Dia mungkin lebih memilih mendekam di apartmentnya dan sibuk bersama laptopnya seperti biasa. Bahkan baru beberapa jam ia tak bertemu Laksmi ia sudah berhalusinasi.
Jayden memijat pelipisnya. Mengembalikan kesadarnnya. Jayden metapa suara gaduh ternyata Axel sedang menggoda Lucas. Jayden tertawa melihat wajah kesal Lucas yang digoda habis-habisan.
"Aku tadi melihat Lucas tebar pesona. Ciri-ciri ia akan berselingkuh dari Siera" Ujar Axel yang dibalas kekehan oleh Mason dan Jayden.
Mereka bertiga tertawa dan Lucas menampilkan wajah kelas sehingga membuat fans gemas melihanya.
"Diam kau" Kelas Lucas
Axel menirukan gaya Lucas "You can call me Lucas" dengan gaya cool membuat mereka semua kembali tertawa. Jayden bahkan sampai memukul pahanya. "BTW gadis itu manis rambutnya panjang dan wajahnya imut" Lanjut Axel membuat Lucas mengeram
"Diam"
"upss" Axel pura-pura bersalah kemudian mereka kembali tertawa.
Tanpa sengaja Jayden menatap kesamping dan melihat siliute wanita yang mirip dengan Laksmi. Ya Tuhan kepalanya benar-benar perlu di refresh sehingga bayangan Laksmi bisa hilang. Ia pun beranjak ke toilet membasuh wajanya. Bayangan Laksmi kembali muncul seperti kaset rusak.
"Aku sudah benar-benar gila" ujarnya.
Mereka kembali ke Apartment untuk membicarakan project mereka. Tahun ini mereka merilis Album sehingga mereka akan benar-benar sibuk untuk membuat bebrapa single dan master piece dari Album tersebut. Beberapa hits di Album ini juga belum syuting Video Clip.
"Besok kita akan berangkat ke Melbourne untuk syuting video clip Angel" Ujar Nely
Mereka juga juga membicarakan mengenai konsep untuk video klip Angel ini. Setelah perbincangan yang alot akhirnya konsep pun ditentukan. Padahal mereka sudah membicarakan ini selamat sebulan dan h-1 baru fiks. The power of last minute.
"Berapa lama kita disana?" Tanya Jayden
"Seminggu"
Jayden tersenyum. Setidaknya ia memiliki pelarian selama seminggu untuk jauh dan menata hatinya. Ia berharap setelah seminggu perasaannya kembali seperti semula. Mereka bersiap-siap, untuk pertama kalinya Jayden mempersiapkan semuanya dengan baik. Bahkan ia mepacking baju dan bebrapa persiapannya. Terakhir kali ia meninggalkan kamarnya dalam keadaan kotor namun sekarang kamarnya tampak rapi mungkin kerajaan Nely pikirnya.
Merekapun bersenang-senag semalaman dengan bermain Uno bahkan wajah Axel sudah dipenuhi dengan liptik milik Nely karena ia yang selalu kalah. Mereka bermain uno sampai larut malam sampai akhirnya memutuskan untuk tidur.
Ditempat Lain, Laksmi baru saja pulang dari pergelaran yang diadakan abangnya. Ia tidak menyangka bahwa abangnya merupakan Arsitek yang memiliki nama sehingga tadi mereka mundar-mandir menyapa kolega bisnis Harry abangnya.
Ia menikmati hari ini. Bertemu banyak orang dan bertemu dengan sifat-sifat orang. Ia juga bertemu dengan beberapa artis yang kebetulan di undang di acara tersebut. Ia sangat menikmati. Apalagi tadi Ia sempat melihat Charlie Puth. Ia sering mendengar lagu-lagu Charlie sehingga ia menyukai penyanyi tersebut. Lelaki itu benar-benar cute apalagi alisnya membuat Laksmi bertingkah seperti ABG.
Meskipun kakaknya yang memiliki acara, Ia tidak percaya diri untuk meminta foto pada Charlie namun ia memperhatikan dari jauh saat lelaki itu menghibur.
Ini sudah malam, ia benar-benar lelah namun ia menikamati hari ini. Lain kali ia akan lebih membuka diri untuk dunia luar. Ia bertekad
KAMU SEDANG MEMBACA
Laksmi (From Sydney to Bali)
RomanceFollow dulu sebelum baca ya 😊 "Hmm.. Mr. bisakah aku meminjam handphone mu?" tanya Laksmi dengan tidak tau malunya Lelaki itu menaikan alisnya "Buat apa?" "Aku tidak ingat jalan pulang. Jadi aku mau pakai google map untuk mengetahu rute" Laksmi...