BAB 28

1.6K 140 0
                                    

Setelah cuti selama dua bulan Jayden dan Laksmi akhirnya kembali ke Sydney. Jayden menatap Laksmi yang masih tertidur disebelahnya karena kelelahan menangis. Ia merasa jahat karena memisahkan anak dan orang tuanya. Jayden mengelus kepala Laksmi sayang.

"Hey.. Bangun" Jayden membangunkan Laksmi karena sebenatar lagi pesawat akan landing.

Laksmi menggeliat, Ia mengumpulkan nyawanya.

Setelah pesawat landing, Laksmi dan Jayden langsung pergi dari bandara sebelum ada wartawan yang melihat mereka berdua. Jayden tidak pernah suka kehidupan pribadinya diumbar dan akan dilebh-lebihkan oleh wartawan.

Mereka akan tinggal di Bronte di apartment milik Laksmi karena daerah tersebut nyaman dan Jayden menyukai suasana disana terlebih lagi kemungkinan kecil wartawan berkeliaran di daerah itu.

Laksmi masuk ke apartmentya. Ia takjub "Apa benar ini apartmentku?" Tanya Laksmi. Ia kemudian kelar dan mengecek. Benar! Tetapi kenapa apartmentnya berbeda.

Jayden yang datang terkekeh melihat ekspresi bingung Laksmi. Lelaki itu mengmit lengan Laksmi, Ia membawa Laksmi masuk ke apartment. "Ini apartment kita Laksmi" Ujar Jayden semakin membuat Laksmi bingung.

"Aku menggabung tiga apartment sekaligus. Saat kita di Bali, Aku minta bantuan Bang Harry untuk mendisign apartment ini" Ujar Jayden.

"Ini dapur kita, aku tahu kamu sangat suka bereksperimen dengan masakan jadi aku buat dapur lengap dan juga simple. Jadi kamu bisa coba masakan baru" Jayden menarik menggenggam tangan Laksmi

"Ini perustakaan kita, kamu bisa baca buku sepuasnya disini. Aku juga siapin sofa kecil disini" Laksmi memandang takjub.

"nah kalau ini studio kecil, Music is my life. Jadi aku tambahin ruang music" Laksmi mengangguk menatap studio yang dimaksud Jayden.

Jayden tersenyum melihat binar mata Laksmi " Ini kamar kita" Ujar Jayden.

Laksmi menatap kamar dengan warna putih mendominasi. Disna juga terpajang foto pernikahan mereka saat menggunakan pakaian adat bali ada juga foto saat resepsi pernikahan mereka kemarin di sanur. Laksmi meneliti ruangan ini, Ia melihat tiga pintu di kamar mereka. Ia menatap Jayden bertanya. Satu pintu ia yakini kamar mandi, lalu dua pintu lagi untuk apa.

Jayden menarik Laksmi untuk melihat apa di balik pintu. "Ayo"

Laksmi menatap ruangan ini, ternyata ini adalah tempat pakaian mereka. Beberapa bajunya dan pakaian Jayden juga sudah tertata rapi. Ruangan ini memanjang, semua koleksi sepatu, jam tangan dan jas Jayden sudah tertata rapi.

Jayden membawa Laksmi keluar dari ruangan itu, kemudian ini mengajak Laksmi masuk keruangan lainnya. "Ini kamar anak kita nanti, sengaja ada connecting door" Laksmi terkesima melihat Jayden, bahkan lelaki ini sudah menyiapakan sejauh ini. Laksmi bahkan belum sempat berpikir tentang hal itu.

"How? Do you like it?" Tanya Jayden

"Love it so much" Ujar Laksmi

Jayden tersenyum, Ia mengecup bibir Laksmi lembut. Awalanya kecupan biasa berubah menjadi lumatan-lumatan kasar. Jayden mengabsen mulut Laksmi menggunakan lidahnya. Tangannya bahakan sudah menyusup meraba perut Laksmi.

Laksmi mendesah saat Jayden mencium lehenya. Jayden selalu tahu kelemahan Laksmi.

"Damn . Love you" Desah Jayden disela-sela ciumannya.

Laksmi menatap Jayden sayu membuat Jayden semakin semnagat menyerang wanita itu. Ia membimbing Laksmi menuju kamar mereka.

Menindih Laksmi, mencium seluruh wajah Laksmi. Laksmi mendesah tangannya menggelus rambut Jayden yang mulai memanjang.

"Damn, I Can't Stop"

"So, you don't have to stop "

Ucapan Laksmi membuat Jayden menerjang Laksmi.

*****

Laksmi terbangun dalam pelukan Jayden. Tubuhnya rasanya remuk bahkan ini bukan pertama kali mereka melakukannya namun Laksmi masih saja kikuk.

Ia mengelus kepala Jayden sayang. Ia menatap wajah Jayden yang terlelap. Ia masih belum percaya bahwa Ia sudah memiliki seorang suami. Laksmi tak pernah berpikir sejauh itu. Menikah? Bahkan Ia menghindari kata itu.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Jayden masih dengan mata tertutup. Laksmi mengecup bibir Jayden gemas

"Jangan memancingku Laksmi" Ujar Jayden serak membuat Laksmi memilih mundur. Ia pernah melakukan kesalahan ini di Bali. Ia berniat menggoda Jayden dan malah menjadi petaka baginya karena Jayden benar-benar menyerangnya habis-habisan. Ia bahkan kesulitan berjalan setelah itu

Laksmi bergidik ngeri. Ia langsung bangkit dari tempat tidur berniat untuk memebersihkan diri namun pergerakannya membuat Jayden hilang focus.

Laksmi babkan tak mengenakan apapaun membuat jayden mengeguk ludahnya "Shit" Umpatnya langsung memeluk Laksmi dari belakang "Kau benar-benar berniat menggodaku kan?" tuduh Jayden

Laksmi menggeleng dan hendak menghindar namun pergerakan Jayden jauh lebih cepat. Ia mencium leher Laksmi membuat Laksmi mendesah "Please. 15 menit lagi" Ujar Jayden serak. Ia membalikan tubuh Laksmi mencium kening Laksmi kemudian Ia mencium seuruh wajah Laksmi.

"Love you" Ujar Jayden

Kemudian meneuntun Laksmi ke ranjang mereka. Laksmi pasrah saja. Ia menikmati setiap sentuhan Jayden di tubunhya selalu membuatnya menggila. Ia bahkan tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya namun Jayden mengajarinya banyak hal termasuk cara menggoda dan bercinta.

Dan apa Laksmi pikirkan benar, ternyata lima belas menit itu hanya wacana. Jayden baru melepaskannya saat Ia merasa Lapar. Ini sudah jam 5 sore, Jayden meminta Laksmi memasak kentang goreng dan nasi goreng. Satu kebiasaan Jayden setelah atang dari Bali. Dia tak bisa jauh dari yang namanya nasi. Everything gets better with rice. Ia selalu makan apapun dengan nasi, mau burger, pizza yang penting isi nasi. Dia akan senang.

Laksmi tersenyum melihat Jayden makan dengan lahap. Padahal kemarin leleki itu mengeluh karena berat badannya naik karena Ia sudah jarang nge gym. Ia tak menyangka Jayden akan semaniak ini pada nasi, sebagai orang Indonesia Laksmi bahkan tak terlalu semaniak itu. Ia bisa menyesuaikan diri dengan baik.

Mereka menikmati waktu sore bersama. Ia masih punya waktu berlibur sebelum Jayden benar-benar sibuk dengan tournya. Hari ini Laksmi menemani Jayden diruang music, Jayden sepertinya sanagt merindukan bass kesayangannya. Sejak di Bali Ia belum sempat menyentuh bass sama sekali.

Laksmi tersenyum melihat jari Jayden yang lincah memainkan bass nya namun yang paling menarik perhatiannya adalah cincin di jari manis Jayden. Sejak dulu Laksmi sangat suka melihat lelaki yang menggunakan cincin di jari manisnya. Lelaki itu nampak mempesona dan terlihat snaagt menghargai istrinya. Karena tak malu memperkenalkan menunjukan diri pada dunia kalau dia sudah menikah. Setidaknya itu pikiran Laksmi.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Jayden menagkap Laksmi menatapnya. Laksmi hanya tersenyum menggoda Jayden dan mengedipkan matanya sebelah

"Kau menggodaku!" Ujar Jayden serak membuat Laksmi mundur.

Ya Tuhan! Ia lupa bahwa Jayden sangat cepat kehilngan kendali saat bersamanya. Padahal sebelum menikah mereka juga selalu bersama namun setelah menikah Jayden benarbenar tak bisa mengendalikan diri untuk menerjang Laksmi

"Aku akan membuatmu tak bisa jalan" Ujar Jayden serak entah sejak kapan berada didepan Laksmi. Ia sudah mebawa Laksmi ke pangguannya mengajak Laksmi menikmati surge dunia.

Laksmi (From Sydney to Bali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang