Jayden menatap wajah tenang Laksmi. Wanita itu nampak kelelahan karena menangis. Ada rasa hangat di dadanya saat Laksmi mengatakan dia adalah Laksmi untuk melawan ketakutannya. Ia tersenyum membayangkan Laksmi yang masih mengengam tanganya erat seolah takut Ia tinggalkan.
Lalu apa yang perlu Jayden pikirkan? Meninggalkan Laksmi? Tentu saja tidak! Yang Ia pikirkan adalah bagaimana menahan Laksmi untuk tetap berada disekitarnya dan tetap terperangkap dengannya. Ia sedang memikirkan cara itu.
Matanya mengantuk Ia pun memutuskan berbaring disamping Laksmi. Ia memeluk Laksmi erat membuat Laksmi bergerak mencari kenyamanan di dada Jayden. Jayden mengecup kening Laksmi sekilas. "Good night my Love" Ia pun menyusul Laksmi ke alam mimpi.
Pagi ini Jayden terbangun lebih dulu dari Laksmi. Ia menatap Laksmi yang masih terlelap dipelukannya. Ia tersenyum lalu mengelus rambut panjang Laksmi. Wajahnya sudah tidak pucat lagi, wanita kuat dan aneh. Ia mampu pulih hanya dalam waktu semalam.
"Hey bangun" Jayden membangunkan Laksmi membuat Laksmi langsung menggeliat.
Calon ibu yang tanggap pikir Jayden. Wanita ini gampang sekali terbangun. Jika nanti mereka memiliki anak pasti Laksmi akan sigap dengan pergerakan anak mereka. Memikirkan hal itu membuat Jayden tersenyum. Ternyata benar quote yang pernah I abaca "One positive thought in the morning can change you whole day"
Laksmi melihat Jayden tersenyum merasa sedikit bingung "Kenapa Jay?"
Jayden hanya menggeleng membuat Laksmi tersenyum. "Maaf aku selalu merepotkanmu" Laksmi mengelus rambut Jayden.
Dokterpun datang untuk memeriksa keadaan Laksmi. Dokter mengatakan Laksmi sudah bisa pulang namun ia juga masih harus menjaga kesehatannya agar tidak drop lagi. Ia juga harus memakai masker jika mendatangi tempat umum dan tempat-tempat berasap lainnya.
Laksmi memasuki apartment dengan digendong oleh Jayden ala bridal style. Lelaki itu terlalu lebay menurut Laksmi padahal Ia sudah sehat bahkan Ia bisa berlari sekarang namun tatapan tajam lelaki itu membuat nyali Laksmi menciut dan lebih memilih menurut.
Setelah memastikan semua yang Laksmi butuhkan tersedia. Jayden pamit kepada Laksmi untuk mengurus sesuatu. Laksmi hanya tersenyum. Seperti biasa Jayden mencium kening Laksmi sekilas dan kedian berlalu dari apartment milik Laksmi.
Jayden menjalankan mobilnya. Hari ini bandnya ada show di sebuah café di pusat kota Sydney. Akhirakhir ini mereka lebih memilih melakukan showcase daripada di konserkonser besar dikarenakan mereka juga sudah mulai terjun ke perusahan keluarga masing-masing.
Suara alunan radio mengalun membuat Jayden ikut bernyayi. Suasana hatinya sedang baik hari ini. Alunan merdu suara Ed-Sheeran membuat Jayden larut dan ikut bernyayi.
Darlin' I will
Be lovin' you
Till we're seventyBaby my heart
Could still fall as hard
At twenty three
Lagu ini membuatnya memngingat Laksmi. Sepertinya Jayden sudah benar-benar terpesona dengan seorang Laksmi. Wanita yang membuat jantungnya berdebar, kecewa, cemas dan tentu saja bahagia.
Tiga puluh menit berlalu Jayden sampai di café, suasana cukup padat karena hari kerja dan jam produktif. Hari ini jam 8 pagi. Jayden masih bingung tumben sekali ada showcase di pagi hari dan di hari kerja.
Matanya menyisir menatap café ini, ternyata hari ini adalah green opening dan ada beberapa tamu undangan penting yang diundang. Jayden kemudian menyapa teamnya dibelakang stage.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laksmi (From Sydney to Bali)
RomanceFollow dulu sebelum baca ya 😊 "Hmm.. Mr. bisakah aku meminjam handphone mu?" tanya Laksmi dengan tidak tau malunya Lelaki itu menaikan alisnya "Buat apa?" "Aku tidak ingat jalan pulang. Jadi aku mau pakai google map untuk mengetahu rute" Laksmi...