BAB 20

1.7K 147 3
                                    

Jayden menatap kepergian Laksmi tersenyum. Wanita nya benar-benar tidak peka. Ia kemudian berbalik menuju ke tempat team managementnya berkumpul. Ia masih terus tersenyum mengingat tanda yang ia buat di leher wanita itu. Jayden jadi tidak sabar melihat wajah kesal Laksmi dan ia juga membayangkan ekspresi imut Laksmi saat mencabikan bibirnya.

"Kenapa kau tersenyum bodoh mengerikan!?" Lucas memperhatikan Jayden.

Jayden hanya mengindikan bahu acuh. Ia sedang malas dengan Lucas karena ia melihat sempat menggoda Laksmi tadi diatas panggung.

"Kau tahu, ternyata wanita itu ada disini?" pekik Axel heboh membuat Jayden mengerutkan keningnya.

Sepertinya Jayden ketinggala berita cukup banyak.

"Wanita yang ditemui Lucas di toko buku dan berpotensi jadi selinguhan Lucas" kekeh Axel membuat Lucas menatapnya tajam.

"Tutup mulutmu" Ujar Lucas dingin membuat Axel mencibir. Lucas memang tak pernah bisa diajak bercanda.

"Menurut kalian?" ujar Jayden tiba-tiba membuat ketika rekannya mengalihkan focus ke Jayden sambil menaikan alis

"apa?"

Jayden berdehem, "Apa yang akan kalian lakukan untuk mengikat wanita agar tetap terjebak dengan kalian?"

Tawa Mason dan Axel membahana. "Apa kau benar-benar Jayden? Seorang Jayden berbicara mengikat wanita?"

Sudah Jayden duga, Mereka tak bisa diandalkan "Ayolah! Aku serius?"

Mason berdehem "Baiklah, itu sangat gampang dude. Nikahi dia!"

Menikah! Apakah Laksmi siap untuk berkomiten dengannya? Hmm.. Bukan! Apakah dia siap untuk berkomitme sepanjang hidup, suka maupun duka dengan Laksmi? Ia harus memikirkan dengan matang!

"hmm.. Kalau dia tidak mau menikah?" ujar Jayden lagi

Dengan lantang Axel menjawab "Hamili dia!" kemudian tertawa dengan keras hingga matanya berair.

Jayden berpikir, baiklah ia akan memikirkan kedua hal itu. Jayden menggaruk tekutnya yang tidak gatal. Ia sepertinya butuh waktu untuk berpikir. Karena keputusan ini, akan ia tanggung seumur hidup. Bukan hanya meyangkut masa depannya namun juga masa depan Laksmi.

Masa depan? Dua kata itu membuat Jayden terkekeh. Sebelumnya ia tak pernah berpikir untuk masa depan, menurutnya hidup untuk hari ini karena hari esok adalah misteri. Namun semenjak menemukan Laksmi ia menjadi sering berpikir masa depan.

Lamunan Jayden buyar karena sebuah tepukan membuatnya terpejat "Apa yang kau pikirkan?" kekeh Mason membuat Jayden merenggut

"Aku penasaran! Apa kau punya pacar?" tuduh teman-temannya membuat Jayden gugup. Ia tak mau memperkenalkan Laksmi dulu pada temannnya. Tentu saja tidak! Eh maksudnya belum siap. Laksmi adalah miliknya, milik pribadi jadi tak ada orang yang boleh mengenal Laksmi dengan baik kecuali Jayden. TITIK!

Jayden hanya mengindikan bahu, kemudain berlalu "Aku pulang duluan, Aku bawa mobil" Ia meningalkan ketika temannya yang melongo melihat tingkah Jayden yang seenaknya.

Ia berjalan melalui pintu belakang yang sepi karena Ia sedang tak mood beramah tamah dengan penggemarnya. Otaknya sedang berpikir. Ia menjalankan mobilnya menuju apartment Laksmi, Ia menyenandungkan lagu, suasana hatinya sedang bagus karena mekirkan menikah dengan Laksmi.

Jayden menekan password apartement Laksmi. Ia bersenangdung melihat betapa berantakannya apartment ini tanpa Laksmi. Tentu saja ulahnya! Ia terkekeh, bahkan baru satu hari Laksmi tak disampingnya, Ia sudah berantakan seperti ini. Ia memeasuki kamar Laksmi yang belakangan ini menjadi kamarnya juga. Jayden mengambil mandi

Laksmi (From Sydney to Bali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang