BAB 6

1.8K 154 1
                                    

Laksmi terbangun, Ia merasa tidurnya sangat nyenyak dan hangat. Laksmi mulai membuka matanya Ia baru saja menyadari bahwa ia tertidur dipelukan Jayden.

Laksmi menatap wajah Jayden. Baru saja seminggu tidak ketemu wajah mulus Jayden sudah ditumbuhi Jambang. "Kapan terakhir kali kamu cukuran?" tanya Laksmi sembari mengelus rahang kokoh Jayden.

"Pasti kamu lelah. Terimaksih karena sudah selalu menolongku" Ujar Laksmi sembari mengelus rambut Jayden sayang. Ia mendongkak untuk mengecup kening Jayden.

Jayden masih terlelap dalam mimpinya. Ia terlihat benar-benar lelah. New York dan Sydney bukanlah jarak yang dekat, tentu saja siapapun akan merasa Jet Leg atau sedikit kelelahan.

Laksmi kemudian bangun dan duduk sembari melakukan peregangan. Otot-ototnya terasa kaku. Pergerakan Laksmi membuat Jayden terbangun.

"Kamu butuh sesuatu?" tanya Jayden, Ia mengucek matanya untuk mengumpulkan kesadaran.

Laksmi merasa bersalah "Aku mau pipis" ujarnya kemudian berusaha meraih tiang infuse nya

Spontan saja, Jayden langsung terbangun "sini aku antar"

Laksmi sungguh malu. Mereka pun menuju ke toilet dengan Jayden memegang tiang infuse Laksmi dari Luar toilet. Setelah selesai, Laksmi kembali tidur diranjang. Ia memikiran sesuatu tapi ia lupa.

"Astaga... Jay ambilkan Hp ku" Teriakan Laksmi membuat Jayden yang ingin kembali tidur terkejut. Namun tak urung ia menuruti permintaan Laksmi.

Jayden kembali tertidur disamping Laksmi, sepertinya dia benar-benar Lelah. Laksmi menatap HP dan benar saja beberapa rekan kerjanya menelpon dan ayahnya pun menghubunginya. Laksmi menghubungi ayahnya terlebih dahulu. Ia tak mungkin mengatakan bahwa ia kecelakaan. Bisa-bisa ayahnya langsung terbang ke Sydney dan  akan membawanya pulang ke Bali. Laksmi berniat menghubungi pihak kampus namun ini masih jam enam pagi, tak mungkin ada orang dikampus jam segini. Laksmi pun memutuskan untuk membaca article online yang bisa ia jadikan referensi untuk membuat penelitian baru.

Terlalu larut dengan article-article di handponenya membuat Laksmi tak menyadari apapun termasuk Lelaki tampang disampingnya yang sudah bangun dan menatapnya.

"Laksmi, ini jam berapa? " pertanyaan Jayden membuat perhatian Laksmi teralih.

"jam 8.--
"astaga kau belum makan dari kemarin bukan?" ujar Laksmi.

Jayden mengangguk membuat Laksmi mengeram. Ia langsung memesan makanan dengan ponsel pintarnya. "minumlah air dulu" Laksmi meraih air dinakas kemudian memberikannya kepada Jayden.

"Makasih"

Jayden meminum air itu sembari tersenyum. Jika bersama Laksmi, ia selalu diingatkan untuk hidup sehat dan ada yang memperhatikan pola makannya. bahkan mantan gebetan dan mantan pacarnya tak seperhatian Laksmi. Ah.. kenapa Jayden jadi membandingan Laksmi dengan mantan-mantannya.

"Jay. Mandilah dulu. Kau bau karena dari kemarin tak mandi" canda Laksmi sambil menutup hidungnya membuat Jayden tesenyum jahil dan mengapit kepala Laksmi di lehernya.

"Selamat P-

Dokter muda tersebut tersenyum cangguh karena merasa menggangu momen kedua anak manusia yang sedang bermesraan. Ia tersenyum melihat Jayden buru-buru turun dari ranjang rumah sakit. Dokter tersenyum maklum, ia sering menjumpai pasangan yang melanggar peraturan seperti ini.

"Hari ini nona Laksmi sudah bisa pulang, namun ingat anda masih harus check up untuk memastikan keadaan anda pulih mengingat anda sempat koma tiga hari" sang Dokter pun mencabut infuse Laksmi membuat Laksmi sedikit meringis untung saja Jayden memegang sebelah tanggannya sehingga membuat Laksmi cukup tenang.

Laksmi (From Sydney to Bali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang