BAB 22

1.5K 145 0
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatan Jayden ke Indonesia. Semalam Laksmi juga mmebantu Jayden untuk packing pakaian. Jayden akan berangkat cukup pagi yaitu penerbangan jam 8 pagi. Jam masih menunjukan pukul 5 pagi. Laksmi terbangun dan menyiapkan sarapan untuk Jayden. Ia masak tidak masak Nasi goreng karena nanti di Indonesia Jayden bisa membelinya bukan. Laksmi memasak sandwich dan roti bakar. Jayden kemarin berpesan untuk membuatkannya bekal untuk dia makan saat menunggu.

Laksmi membangun Jayden terlebih dahulu. Namun sepertinya lelaki itu memang sulit dibangunkan. Laksmi yakin meski gempa bumi pun lelaki itu akan tetap tidur dengan tenang. Laksmi terkekeh melihat cara tidur Jayden, bahkan spreinya terlihat berantakan karena ulah Jayden.

"Jay bangun" Ujar Laksmi pelan sambil mengelus kepala Jayden. Bukannya bangun Jayden malah mengeratkan selimut.

"Jayyyy" teriak Laksmi namun tetap saja lelaki itu tidak bangun. Satu-satunya cara untuk membangunkan Jayden adalah dengan menganggkat kepala Jayden dan membuatnya terduduk. Dengan Hatihati Laksmi mengangkat kepala Jayden dan memposisikan lelaki itu terduduk di ranjang. Spontan saja lelaki itu bangun sambil mengucek matanya.

Jayden menggaruk tekuknya. Laksmi tersenyum dan memberikan Jayden segelas air putih. Awalnya Ia mual saat meminum air putih pagi hari namun karena Laksmi terus memaksanya. Ia menjadi terbiasa.

"Anak pintar" Ujar Laksmi sambil menepuk kepala Jayden saat melihat Jayden menghabiskan air putih yang dia berikan.

"Mandilan, Akan kusiapkan pakaian untukmu" Jayden menuruti perintah Laksmi, dengan perasaan sedikit tidak rela Ia meninggalkan ranjang dan bergegas ke kamar mandi.

Laksmi terkekeh melihat ekspresi lelaki itu. Ia kemudian menyiapkan pakaian dan keperluan Jayden yang sudah ia list.

Laksmi kembali ke dapur dan menata makanan. Ia bersenandung ria sampai tidak menyadari bahwa Jayden sudah selesai mandi, pakaiannya juga sudah rapi.

Jayden duduk di pantry menatap Laksmi yang sangat cantik meski tanpa make up. Ia pernah mendengar jika kau ingat melihat kecantikan wanita sesungguhnya, lihatlah dia saat bagun tidur. Laksmi benar-benar cantik bibirnya merah meski tanpa lipstick, bulu matanya lentik dengan mata tajam jangan lupakan alisnya tajam membuatnya terlihat benar-benar tegas.

"Sudah puas memandangiku?" tanya Laksmi membuat jayden terkekeh

"Kau cantik"

"Aku tahu" Ujar Laksmi.

"Aku mencintaimu"

"Aku tahu" Ujar Laksmi lagi.

Ia menyajikan makanan di depan Jayden. Ia bergabung dan mereka memakan makanannya dalam hening.

Jayden menyuruh Laksmi untuk bersiap-siap. Ia mencuci piring bekas makanan mereka tadi. Laksmi juga akan kemapus dan Ia akan kebandara.

Sembari menunggu Laksmi bersiap-siap, Jayden menonton serial di TV. Laksmi pencinta Disney sehingga kebanyakan film tentang Disney.

Laksmi sudah siap dengan setelah kerjanya. Jayden melihat Laksmi memakai kacamata hitam dan juga masker membuat Jayden terkekeh.

"Bukanka itu berlebihan?" tanya Jayden

"Tidak ada yang berlebihan untuk melindungi diri" Ujar Laksmi defensive membuat Jayden terkekeh

Melindungi diri maksud Laksmi adalah dari wartawan, Ia belum siap melihat wajahnya masuk media karena bersama Jayden seorang artis terkenal di bandara.

"Baiklah"

Jayden menggeret kopernya diikuti Laksmi yang membawa paper bag berisi roti bakar dan sandwich untuk cemilan Jayden ketika lelaki itu lapar di waktu yang tidak tepat.

Dua puluh menit mereka sampai di bandara. Hari ini Jayden diantar oleh Laksmi dengan menggunakan mobil Jayden. Jayden juga baru tahu kalau Laksmi pintar mengemudi, Ia juga memiliki international drive license sehingga Ia bisa mengemudi di Negara manapun.

Laksmi mengantar Jayden ke ruang tunggu. Ia segera pamit karena harus kekampus. Ini sudah menujukan pukul 7:15 namun temanteman Jayden belum menunjukan diri. Tentu saja! Jayden yang datang terlalu pagi, penerbangan sebenarnya jam 8 jadi mereka masih punya waktu empat puluh lima menit.

"Jaga diri, Ingat pesanku" Ujar Jayden yang diangguk oleh Laksmi. Kalau bukan ini dibandara Jayden sudah mencium Laksmi. Namun Ia tak ingin membuat scandal, Ia tak suka kehidupan pribadinya menjadi konsumsi publik!

Jayden duduk sembari menunggu teman-temannya. Lima menit kemudian, Nely lah yang pertama kali muncul. Nely sedikit terkejut melihat jayden yang sudah rapi dan duduk dengan tenang di ruang tunggu. Biasanya Jayden adalah orang yang paling telat namun lihatlah sekarang bahkan lelaki itu sudah tampak hmm Rapi. Nely juga yakin baju itu juga sudah disetrika dan dicuci. Selera fasion Jayden juga akhir ini semakin bagus, Ia sudah mualai bisa memadukan warna yang pas untuk pakaiannya sendiri.

Nely mengmapiri Jayden "Jay tumben kau datang paling awal" Ujar Ney sedikit menyindir

Jayden mengindikan bahunya acuh "Hanya ingin" Ujarnya

"Kau sudah sarapan? Maaf aku belum menyiapakan sarapan soalnya aku juga bangun kesiangan tadi" Cerocoh Nely. Ia panik biasanya Ia akan menyiapkan segala keperluan untuk four season termasuk sarapan mereka ketika ada jadwal penerbangan pagi seperti ini. Namun, hari ini Ia terbangun jam 7, Bahkan Ia hanya mencuci wajah dan gosok gigi saja.

"Tak apa Nely" Ujar Jayden membuat Nely tersenyum. Lelaki ini memang benar sudah berubah, tinggal madiri membuatnya menjadi pribadi yang mandiri. Ia juga tak perlu lagi menyiapkan pakaian untuk lelaki itu karena Jayden sudah bisa menyiapkan pakaiannya sendiri. Ada rasa tak rela dalam diri Nely.

"Tap----" Perakataan Nely terpotong karena sapaan Axel yang sudah datang diikuti Mason dan Lucas. Seperti biasa mereka selalu diantar oleh sang kekasih. Jayden juga diantar bukan oleh Laksmi tapi karena Laksmi harus bekerja maka Ia harus pulang duluan? Pikir Jayden meyakinkan diri

"Wah.. Jayden kau tumben sekali datang paling awal, Pasti sama Nely Ya" Goda Siera yang masih suka menjodohkan Nely dan Jayden.

"Tidak Jayden datang lebih dulu dari aku" Ujar Nely mengonfirmasi, Ia kemudian melanjutkan ucapannya "ah sebentar, akau akan memesan makanan di coffe shop disini" Ujar Nely kemudian berbalik

"Tidak usah, aku bawa sarapan untuk kalian" Jayden menyerahkan paper bag yang dititipkan oleh Laksmi. Teman-teman Jayden menatap Jayden aneh. Kenapa lelaki ini menjadi well-prepared? Pikir mereka

"Asal kalian tahu aku bangun jam lima pagi untuk menyiapkan keberangkatanku ini" Ujar Jayden dengan nada bangga yang mendapat sorakan dari temannya.

"Sombong sekali" Cibir Siera

Jayden terkekeh kemudian membiarkan teman-temnnya menikmati sarapan. Ternyata Laksmi juga menyiapkan termos yag berisi kopi di paper bag dan bebrapa paper cup. Jayden sedikit kesal, kenapa Laksmi repot-repot sekali.

"sumpah, Kau hari ini baik sekali Jayden" Ujar Mason masih menikamati sarapannya yang diangguki oleh teman yang lain.

"Kau juga menyiapakn kopi untuk kami" Ujar Axel. "Ini the best sandwich that I ever eaten, I swear" Ujar Axel dengan mulut penuh membuatnya mendapat teguran dari Kayla.

"Telan dulu, Baru berbicara" Tegas Kayla. Itu adaah manner yang harus diajarkan dikeluargannya.

Jayden terkkeh melihat Axel yang dimarahi oleh Kayla. Melihat Kayla ia menjadi ingat Laksmi yang selalu memarahinya karena hal yang sama.

"Tapi benar sandwich memang enak. Dimana kau beli?" Ujar Siera pada Jayden

"Tidak membeli tapi buat" an Laksmi Lanjut Jayden dalam hati.

Suara pengumuman membuat mereka bergegas menghabiskan sarapan.

"Nely, Rantang dan termosnya tolong dijaga ya nanti aku bawa balik ke apartment" Ujar Jayden mengingat pesan Laksmi.


Laksmi (From Sydney to Bali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang