BAB 29

1.6K 141 0
                                    


Jayden terbangun dengan senyuman. Ia bahagia karena Ia tak terbangun sendiri lagi. Ada orang yang memeluknya saat sakit, Ada seseorang yang menyiapkan pakaian. Hidupnya terasa sempurna dengan Laksmi didalamnya. Ia bersyukur, entah kebaikan apa yang dia lakukan di masa lalu sehingga Tuhan sangat berbaik hati padannya.

Ini masih sangat pagi, seitar jam 4 pagi. Ia selalu melakukan ini memperhatikan wajah lelap Istrinya. Istri? kata itu terasa pas dan mmebuat sesuatu yang hangat menjalar di hatinya. Ia bahkan belum ernah memeikirkan hidup sesempurna ini.

Jayden tak pernah bosan memperhatikan wajah Laksmi. Wanitanya semakin cantik dan semakin mempesona. Sudah sejam Jayden memperhatikan Laksmi, pergerakan Laksmi membuat Jayden berpura-pura tidur.

Laksmi terbangun. Ia mengelus rambut Jayden kemudian mengecup kening Jaydn. Kebiasaan yang sellau Laksmi lakukan. Laksmi terbiasa bangun pagi, Jayden pernah melarangnya untuk bangun terllau pagi namun itu kebiasaanya dan sulit diubah. Laksmi juga pengangguran sekarang, Jayden belum member Laksmi izin untuk bekerja lagi.

Laksmi bangun dan mengikat rambut panjangnya asal. Biasanya saat Ia lajang dulu, Ia akan langsung mandi meski itu jam 5 pagi namun Jayden akan marah jika tahu Ia mandi sepagi ini. Laksmi memilih untuk membersihkan rumah, memasak nasi dan mencuci pakaian. Jayden akan bangun jam 7 pagi.

Pekerjaanya sudah selesai. Kenapa cepat sekali pikir Laksmi, Padahal ini pikir ini sudah lama ternyata ini baru jam enam lebih lima belas menit. Ia hanya memasak nasi dan nanti ia berencana membuat omlete.

Laksmi memilih untuk mebaca buku diperpustakaan karena Ia tak tahu harus melakukan apa. Laksmi sangat bosan berdiam diri sehingga memilih untuk keluar sebentar untuk mencari udara segar.

Ia memakai celana training dan baju kebesaran membuatnya nampak imut. Ia menghirup udara Bronte. Sudah lama sekali rasanya. Matanya menatap seorang lelaki yang tampak Ia kenali.

"Dode" Gumam Laksmi, Ia brusaha untuk menghindari lelaki itu namun terlambat.

"Laksmi" Terikan itu mmebuatnya terpaksa berheti

Laksmi meghempuskan nafanya lelah. Ia kemudian berbalik menatap Lelaki itu. "Kenapa Dode?" Tanya Laksmi

"May we speak?" Tanya Dode Angga pelan. Laksmi berfikir sebentar kemudian mengangguk

Mereka memilih duduk di Bangku taman yang tersedia dekat apartmentnya. Laksmi menatap Dode Angga meminta agar lelaki itu cepat berbicara.

"Hai, Apa kabar? It's been a long time right?" Ujar Dode Angga terkekeh

"As you see. I'm fine"

"Hmm... How were your five years here?" Tanya Dode Angga lagi

"Great"

"hmm... Glad to see you" Ujar lelaki itu sambil tersenyum, senyum yang pernah menjadi favorite Laksmi dulu. "When you were gone lima tahun lalu, Aku juga memutuskan untuk pergi. Aku memutuskan pertunanganku dengan Indah. I continued my Magister in Harvard as my dream" Dode Angga masih tersenyum dengan menerawang. Laksmi hanya mendengarkannya, walaupun Ia sedikit terkejut dengan fakta itu namun itu sudah masa lalu bukan?

"Five years, selama itu aku gak pernah balik lagi ke Bali. Meninggalkan Ajik dan Biang. Hmm.. Apa kamu pernah pulang ke Bali? Bagaimana kabar mereka? Aku bahkan tak mengabari mereka" Ujar Dode Angga

Laksmi mengangguk "I had. Aku baru saja kembali dari Bali. They are fine but missing you so bad"

Dode Angga tersenyum "I had thought and decided ..." Jedanya sejenak "aku berencana untuk tidak pernah pulang ke Bali jika mereka masih terus menjodohkanku. I had my own choise" ucapan Dode Angga mmebuat Laksmi tersenyum, inilah Dode Angga yang Ia kenal. Lelaki yang pantang menyerah dan selalu punya tekad dan mimpi.

"What happened to your life there?" Tanya Laksmi lagi

"Great as always! I studied hard and already finished my doctoral"

"WOW.. Congratulations Btw. Should we celebrate it?" canda Laksmi membuat Dode Angga terkekeh. Meskipun mereka tak bisa menjadi pasangan kekasih tapi sepasag sahabat tak masalah bukan?

"no need to.. I come here to finish our unfinished business. Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu tentang kesalah pahaman kita lima tahun lalu, aku ingin semuanya benar-benar clear, so I can move forward without goshing by my past" Dode Angga mulai menatap Laksmi

"I love you! I had been crushing on you that year. Gimana obsessnya aku sama kamu waktu itu membuatku takut kalau someday aku gak bisa hidup tanpa kamu. That's why I agreed with my parent offer. Mereka minta aku untuk mengenal Indah dan bertunangan dengan and I said yes for that" Ujar Dode Angga, kemudian Ia melanjutkan lagi "After the engagement, Aku bahkan gak tahu kalau kamu udah pergi Sydney tapi beruntungnya orang tua kamu bilang ke aku saat itu. Aku terkejut mendengar itu dan aku mulai depresi tanpa kamu" Ujar Dode Angga membuat Laksmi menatapnya tak percaya.

Dode Angga menatap Laksmi "I told you that I was too obsessed with you. Sampai akhirnya Aku diterima di Harvard, I decided to go, Aku memutuskan pergi ninggalin Bali dan kenangan buruk disana. I'm so sorry Laksmi, Padahal sebenarnya aku bisa cari kamu saat itu. Meluruskan semuanya but I didn't" Laksmi masih diam

"maafkan aku karena pernah melarang kamu dengan dengan lelaki lain, bertindak seolah-olah kamu miliku dan akhirnya menyakiti kamu. Bang Harry told me kamu trauma karena hal itu, Kamu takut membuka hati karena aku. Maafin aku" Laksmi hanya menepuk punggung Dode Angga membuat lelaki itu terisak.

"nope, I can deal with it" Ucap Laksmi yakin

"but I don't. Hal yang sama juga terjadi padaku. I had tried to start a relationship but it is not work. Aku masih takut akan menyakiti mereka as I did to you, aku juga takut aku kena karma akan apa yang aku laukan pada kamu" Laksmi tersenyum menenangkan

"Pelan-pelan saja, kamu pasti bisa! Jika nanti kamu sudah bertemu orang yang tepat. You can deal with it" Ujar Laksmi meyakinkan.

"Kamu tak pelu di hantui rasa bersalah bagimanapun juga itu takdir. Aku sudah berdiri pada takdirmu dan kamu pada tarkirmu sendiri. So why did we have to regret for that? Keep moving forward Dode like I did" ujar Laksmi membuat Dode Angga mengerutkan keningnya

Laksmi tersenyum, Ia menunjukan jari manisnya pada Dode Angga "I'm married. I found someone who understands me more than myself, domeone who is caring me and listening to all of my burned. Seseorang yangmenggemgamku saat aku ragu dan seseorang yang memelukku saat aku menangis" Ujar Laksmi sambil membayangkan Jayden.

"Congratulations for your wedding. Thank you.. thank you. Aku bisa melangkah maju sekarang setelah melihat kamu sudah bahagia dan melawan rasa takutmu" Dode Angga berusaha tersenyum meski hatinya pedih. Ia pikir Laksmi masih Laksmi yang menyayanginya. Time flies and people change.

"Moving on and let it go" Laksmi menepuk punggung Dode Angga kemudian berlalu.

Laksmi berbaik "hubungin orang tuamu di Bali. They are missing you"

Laksmi (From Sydney to Bali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang