10. Planing pt.3

490 67 2
                                    

Yang terpenting, cinta adalah berkah seseorang – Jean Anouilh



Setelah jam kuliahnya usai. Jisoo segera menghubungi Namjoon. Ia memilih untuk menunggu Namjoon di depan gedung. Tak lama Jisoo menunggu, mobil hitam milik Namjoon sudah terlihat dari kejauhan. Jisoo langsung saja masuk ketika mobil itu sudah berhenti di depannya.

Tanpa babibu mobil hitam itu melaju entah kemana.

“Kita mau kemana Joon?”

“Ke tempat yang aku yakini kau akan suka. Beristirahatlah nanti kubangunkan kalau sudah sampai.”

“Tidak aku tidak akan tidur. Aku akan sangat malu kalau kau tau bagaimana aku tidur.”

“Memang tidurmu seperti apa sampai kau sendiri merasa malu?”

“Yah begitulah. Intinya aku tidak akan tidur selagi ada kau.”

“Terserah kau saja.”  Namjoon terlihat tersenyum mendengar perkataan Jisoo.

🌻🌻🌻

Sekitar satu jam tiga puluh menit mereka telah sampai ke tempat tujuan. Dari kejauhan sudah terlihat hamparan bunga warna-warni dan tempatnya terbilang sangat luas di dalamnya ada beberapa toko yang menjual souvenir, food truck, dan ada juga sebuah restoran di tengah-tengah area tersebut.

Namjoon membawa Jisoo ke area bunga matahari. Jisoo benar-benar senang. Bagi Jisoo ini pertama kalinya Ia pergi ke tempat sepert ini.

Jisoo berkali-kali melakukan selca dengan background bunga matahari. Namjoon sedari tadi hanya duduk di sebuah bangku sambil memainkan handphonenya.

“Kim Namjoon.” Panggil Jisoo dengan sedikit berteriak karena jarak mereka yang sedikit jauh.

“Ada apa?”

“Kemarilah. Aku butuh bantuanmu.”
Namjoon benar-benar malas beranjak dari tempat duduknya. Ia sedang asyik bermain game.

“Joon cepatlah.” Jisoo sudah berani memerintah Namjoon sekarang.
Namjoon mau tidak mau kini menghampiri Jisoo.

“Kau mau apa?” Tanya Namjoon malas

“Tolong fotokan.” Jisoo langsung saja memberikan handphonenya kepada Namjoon bahkan sebelum Namjoon menjawabnya.

CKRIIIIKK

Setelah mengambil foto. Namjoon melempar handphone itu kepada Jisoo. Untung saja tangkapan Jisoo tepat sasaran. Kalau tidak Ia akan meminta ganti rugi pada Namjoon nanti.

Jisoo mengekori Namjoon yang berjalan kembali kearah sebuah bangku yang sedari tadi menjadi tempat paling nyaman bagi Namjoon.

Jisoo yang kini duduk di sebalah Namjoon sedang membuka gallery nya mengecek bagaimana hasil bidikan Namjoon tadi.

“Ya! Joon kenapa hanya ada satu foto? Bukannya tadi aku melakukan banyak pose. Kenapa jadinya hanya satu?”

“Posemu jelek dan yang bagus hanya itu.”

“Yang benar saja kau!” Jisoo dibuat geram oleh pria disampingnya ini. Percuma saja tadi Jisoo melakukan banyak pose tapi hanya satu yang di foto.

🌻🌻🌻

Tak terasa mereka telah mengitari hampir seluruh area. Di setiap spot Jisoo tak pernah lelah untuk mengambil selca dirinya. Sebenarnya tadi Jisoo juga menawari Namjoon untuk foto bersama, tapi pria itu menolak.

Karena Jisoo belum makan sama sekali. Jadi Namjoon mengajak Jisoo untuk makan di restoran yang berada di area tersebut. Restoran itu terlihat sangat mewah dan elegan. Ditambah dengan pemandangan bunga-bunga di sekitar restoran yang dapat dilihat dari jendela.

A BETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang