12. Cancellation

500 61 1
                                    


“Joon aku sudah sampai bandara tolong jemput aku.” Perintah Taehyung

“Kau pikir aku ini supirmu seenaknya saja.”

“Kau yakin tak mau menjemputku. Aku berhasil mendapatkan lukisannya dan perlu kau tau harganya sangat fantastis.”

“Baiklah tunggu aku berangkat sekarang. Aku tutup teleponnya.”

Tanpa pikir panjang Namjoon segera pergi ke bandara menjemput Taehyung.

Dan karena Taehyung telah kembali sepertinya ini adalah momen yang tepat untuk membicarakan masalah taruhan itu dengan teman-temannya.

🌻🌻🌻

Incheon International Airport

Taehyung yang sedari tadi sudah merasa bosan karena menunggu Namjoon kini tersenyum sumringah setelah melihat mobil Namjoon sudah terparkir di depan bandara.

Taehyung segera memasukkan koper dan sebuah lukisan dengan sangat hati-hati ke bagasi.

“Kau lama sekali Joon.” Ujar Taehyung sambil mengenakan seatbeltnya.

Tapi Namjoon tak segera melajukan mobilnya.

“Ayo antar aku pulang. Kenapa malah diam.” Taehyung benar-benar tidak sabaran.

“Tae sepertinya aku perlu bicara dengan kalian semua sekarang.”

“Sekarang?” Taehyung melotot kearah Namjoon.

“Hmm sekarang.” Namjoon memperjelas.

“Aku baru saja sampai Joon apa kau tak punya belas kasihan sama sekali pada temanmu yang tampan ini? kita bisa bicara besok.”

“Tidak. Lebih baik sekarang. Tolong Chat yang lain kita bertemu di restoran biasanya sekarang juga.”

“Baiklah. Tidak ada yang bisa membantah ucapanmu.” Taehyung dengan muka lelahnya terlihat sangat pasrah.

🌻🌻🌻

Restoran Unamjeong
Gangwon

Keenam pria tampan ini memiliki  tempat favorit untuk berkumpul selain di club malam yaitu sebuah restoran yang terletak di Provinsi Gangwon.

Restoran Unamjeong merupakan restoran terkenal karena memiliki menu sup buntut dengan harga paling mahal di Seoul yaitu sekitar 47.000 Won (562.000 Rupiah) dan juga memiliki design yang indah dan nyaman.

Jadi tak heran jika Restoran Unamjeong menjadi pilihan Keenam Pria kaya ini untuk berkumpul.

Keenam Pria ini tak lain adalah Namjoon, Jungkook, Hoseok, Taehyung, Yonggi, dan Jimin.

Dan mereka saat ini sudah berkumpul di sebuah ruangan VIP.

“Mian aku tiba-tiba menyuruh kalian kemari.” Ujar Namjoon yang duduk tepat di bagian tengah meja.

“Sebenarnya apa yang ingin kau katakan. Cepatlah Joon aku lelah.” Ucap Taehyung.

“Baiklah aku akan langsung saja ke intinya. Jadi aku ingin membatalkan Taruhannya.”

Kelima pria ini terdiam, menatap serius ke arah Namjoon seakan tak percaya dengan ucapan Namjoon.

“Tapi kalian tahu aku sangat menginginkan lukisan itu. Jadi karena taruhan ini aku batalkan sepihak. Lukisan itu akan aku beli dengan harga 2 kali lipat. Bagaimana?”

“Hyung kau serius membatalkannya?” Jungkook bertanya dengan mata terbelalak
Yang lain pun mempertanyakan hal yang sama dan membuat suasana di dalam ruangan VIP sangat ricuh karena pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kelima pria ini kepada Namjoon.

Hingga membuat Namjoon menghela nafas panjang. Ia tahu akan seperti ini respon teman-temannya.

“Tenang teman-teman. Biar aku yang berbicara mewakili kalian.” Taehyung menenangkan yang lain agar pembicaraan ini segera selesai.

“Joon jawab pertanyaan kami semua. Apa kau serius dengan yang kau katakan dan beri kami semua alasan.” Yang lain mengangguk menandakan setuju dengan perkataan Taehyung.

“Ya aku sangat serius kalau tidak aku tidak akan repot-repot mengumpulkan kalian kesini. Dan alasannya aku masih belum yakin, tapi sepertinya aku mulai menyukai gadis itu.”

“Kau serius?” Taehyung sampai berdiri dari kursinya. dan yang lainpun sama dengan Taehyung menunjukkan ekspresi terkejutnya masing-masing.

“Chukkae (Selamat) Joon kau sudah berubah sekarang.” Ujar Yonggi yang duduk dipaling sudut.

“Kau sudah mendapatkan masa sekarangmu aku ikut berbahagia.” Hoseok menyelamati Namjoon sambil memberi pelukan kepada Namjoon.

Yang lain juga ikut menyelamati Namjoon.

Ini diluar dugaan Namjoon.
Ia tak mengira teman-temannya akan memberi selamat bukannya kecewa kepadannya. Ini karena Namjoon sudah sangat mengenal teman-temannya. mereka sudah sangat sering melakukan taruhan. Dan sekecil apapun taruhan itu mereka akan sangat marah dan kecewa jika ada yang bermain tidak adil. Namjoon dibuat bingung dengan situasi saat ini.

“Jadi apa ini artinya bahwa kalian setuju membatalkan taruhan ini? kalian tidak kecewa?” tanya Namjoon dengan wajah kebingungan menatap teman-temannya yang malah tersenyum bahagia.

“Untuk apa kami marah Joon. Ini yang kami inginkan sejak awal.”  Ucap Jimin

“Maksudmu?” Namjoon benar-benar bingung dengan sikap absurd teman-temannya.

“Joon kami hanya ingin kau bisa berdamai dengan masa lalumu. Dan sepertinya rencana Taehyung berhasil.” Tutur Yonggi sambil menepuk bahu Taehyung.

“Aku harap kau tidak marah Joon. Ini semua kami lakukan juga demi dirimu.” Ucap Taehyung

“Dan tentang lukisan itu. Ambillah.” Sambung Taehyung

“kau yakin? Ah tidak. Aku akan membelinya darimu.”

“Tentu. Anggap itu sebagai hadiah dari kami. Kami sangat tahu lukisan itu sangat berharga bagimu. Jadi ambil dan jangan pikirkan masalah harganya.”

“Jadi apa aku harus memanggil Jisoo noona sebagai kakak ipar sekarang? Ujar Jungkook asal dan membuat suasana berubah. Maknae satu ini memang mampu mengubah suasana dan mood hyungnya.

Acara merekapun berlanjut hingga jam makan malam tiba. Tak ada perbincangan serius lagi setelahnya. Mereka hanya menghabiskan waktu mereka dengan bercanda, membicarakan gadis-gadis, dan tentunya meminta pajak jadian kepada Namjoon.

Entah kenapa Namjoon merasa lega setelah membatalkan taruhan itu. Seakan ada satu rantai yang terlepas dari tubuhnya. Meskipun Namjoon belum sepenuhnya yakin dengan perasaannya kepada Jisoo. Tapi sepertinya sekarang ini hanya Jisoo yang mampu merubahnya. Dan karena Jisoo adalah gadis yang mampu membuatnya lepas kendali.

Our boys😍

Our boys😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A BETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang