11. First Kiss

572 74 6
                                    


Bagaimana bisa bibir mereka menyatu? Bagaimana mungkin burung bernyanyi, salju mencair, mawar bermekaran, fajar memutih di balik bentuk-bentuk pepohonan di puncak bukit yang bergetar? Sebuah ciuman, dan semua telah tersampaikan - Victor Hugo



Hari ini adalah hari minggu jadi Jisoo ingin menggunakan waktunya untuk tidur seharian. Tapi sepertinya keinginannya hanya sebuah mimpi belaka. Sekarang ini terdengar bel yang dibunyikan berulang kali.

Jisoo dibuat geram hingga bantal yang menumpu kepalanya di buangnya ke lantai. Ia turun dari tempat tidurnya dengan berat hati.

Ia mengecek layar di samping pintu dan melihat siapa pengacau hari minggunya. Dan ternyata Namjoon yang sekarang ini sedang berdiri di depan pintu Apartemennya.

Jisoo kelabakan, Ia segera berlari ke kamar mandi mencuci mukanya menghapus sisa air liur dan menggosok gigi dengan cepat.

Jisoo segera membukakan pintunya.

"Lama sekali membuka pintunya." Namjoon memasuki Apartemen Jisoo walau belum dipersilahkan. Ia kemudian duduk di sofa ruang tamu.

"Ini masih pagi Joon dan juga ini hari minggu."

"Apa aku tidak boleh mengunjungi rumah pacarku hanya karena ini hari minggu."

"Kau salah makan ya kemarin malam." Jisoo merasa aneh karena ini pertama kalinya Namjoon berkujung.

"Kau yang sepertinya salah berkumur tadi. Tolong bersihkan sisa pasta gigi di mulutmu itu."

Jisoo kemudian menyentuh seluruh permukaan mulutnya mencari letak sisa pasta gigi yang masih menempel. Dan benar saja memang ada sisa odol di sudut bawah mulutnya. Jisoo segera bergegas ke kamar mandi.

Jisoo yang baru keluar dari kamar mandi, menghampiri Namjoon yang sedari tadi duduk di sofa ruang tamunya.

"Sebenarnya ada apa?"

"Apa tidak boleh?" Namjoon menatap Jisoo dalam.

"Ja..jangan menatapku seperti itu Joon."

Namjoon kini malah mendekatkan wajahnya ke telinga Jisoo.

"Aku lapar. Bisa buatkan aku kimbab lagi?"

Pipi Jisoo benar-benar terlihat memerah sekali.

"Ya..ya. tapi tidak usah berbisik Joon."

"Wae? Kau malu?" Namjoon tersenyum karena melihat reaksi Jisoo.

Jisoo berdiri dari sofa. Pria itu sudah mulai gila rupanya. Ia segera melangkah kearah dapur membuatkan kimbab dengan sisa bahan kimbab yang Ia simpan di kulkas.

🌻🌻🌻

Ketika Jisoo sedang sibuk membuat kimbab Namjoon terlihat sedang mengelilingi hunian Jisoo.

Ia melihat-lihat koleksi buku Jisoo yang tertata rapi sesuai abjad di sebuah rak buku minimalis. Di dinding ruang tamu terpampang foto keluarga Jisoo dengan ukuran cukup besar.

Namjoon melihat sebuah pintu sedikit terbuka. Ia mengintipnya dan melihat isi ruangannya. Ternyata itu adalah kamar Jisoo. Kamarnya terlihat rapi disana hanya terlihat sebuah tempat tidur, lemari dengan tiga pintu, meja belajar dengan kursinya, sebuah meja kecil yang diatasnya terdapat sebuah lampu tidur dan sebuah bingkai foto Jisoo dengan seseorang.

A BETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang