24. Foul

372 51 5
                                    



Udara terasa semakin dingin karena sebentar lagi akan memasuki musim dingin. Namjoon merasa gadisnya harus membeli pakaian tebal jadi sepulang kuliah Ia membawa Jisoo ke pusat perbelanjaan di daerah Gangnam.

Namjoon membeli setiap pakaian yang  Jisoo pegang dan membuat Jisoo kesusahan membawa paperbag yang hampir penuh di kedua tangannya. Tak cukup hanya ke toko pakaian kini Namjoon masih membawa Jisoo ke toko sepatu. Kemudian berkeliling mencari alat pemanas ruangan portable agar Jisoo tidak merasa kedinginan di Apartemennya.

Jisoo terlihat kewalahan dengan kegiatan berbelanja ini. “Joon ini sudah cukup.”

“Tungu sebentar lagi. Aku masih memilih pemanas ruangan portable yang bagus untukmu.” Namjoon kembali menggiring Jisoo untuk berjalan.

“Joon aku bisa membelinya lewat internet.” Jisoo menarik baju Namjoon yang berjalanan di depannya.

“Aku sedikit lelah dan lapar.” Lanjut Jisoo.

Setelah melihat barang bawaan Jisoo yang banyak Namjoon baru tersadar

“Mianhae aku membuatmu lelah. Aku hanya tidak ingin kau merasa kedinginan nantinya.” Namjoon tersenyum dan satu tangannya mengusap puncak kepala Jisoo.

“Jadi ayo makan.” Tutur Jisoo

“Bagaimana kalau kita makan di tempatmu?” Usul Namjoon

Call (setuju).” Jisoo terlihat gembira. Akhirnya Ia bisa terlepas dari aktivitas yang melelahkan ini.

Merekapun menyudahi kegiatan berbelanja dan pergi ke Apartemen Jisoo.

🌻🌻🌻

Namjoon membantu Jisoo membawa barang belanjaan dan meletakkannya di sofa. Jisoo juga sudah terduduk di sofa meluruskan kedua kakinya yang terasa sangat pegal setelah mengitari seisi pusat perbelanjaan.

Karena Jisoo terlihat sangat kelelahan Namjoon berinisiatif untuk memesan beberapa makanan.

“Aku sudah memesan makanan.” Kini Namjoon ikut duduk di samping Jisoo.

“Hmm. Kalau kau mau minum ambil saja di kulkas.” Ucap Jisoo yang saat ini sedang memejamkan matanya.

“Apa hari ini begitu melelahkan?” Namjoon mulai mendekat dan melihat lebih dekat lagi wajah Jisoo.

“Sangat. Aku tidak akan mau lagi ikut berbelanja denganmu.”

Namjoon terkekeh. Baru kali ini ada gadis yang mengeluh akibat berbelanja. Setau Namjoon para gadis itu sangat senang berbelanja.  Tapi gadisnya ini memang berbeda dari yang lain.

“jangan lupa berikan padaku tagihannya kalau sudah menemukan pemanas ruangan portable yang bagus.”

“Aku bisa membelinya sendiri Joon. Yang kau belikan hari ini sudah cukup banyak.” Kini Jisoo membuka kedua matanya perlahan dan melihat posisi duduk Naamjoon yang sudah sangat dekat disampingnya.

“Tidak aku yang akan membelikannya untukmu. Jangan membantah atau kau akan kuhukum.”

Jisoo sudah merasa terintimidasi dengan tatapan mata Namjoon yang tajam seperti saat ini. “B..Baiklah.”

“Aku sepertinya harus mandi sebelum makanannya datang.” Namjoon berdiri dari sofa dan meregangkan otot di kedua tangannya. Ia berjalan begitu saja ke kamar mandi.

MWO! Kau mau mandi disini! Tidak Joon…. Joon… tunggu.” Jisoo juga beranjak dari sofa mencoba menghentikan Namjoon. Namun yang dicegahnya sudah masuk kedalam kamar mandi. Baru pertama kali ada pria yang mandi di tempatnya dan pasti akan sangat canggung nantinya.

Tak lama makanan yang dipesan sudah tiba. Jisoo menyiapkannya di atas meja makan.

Terdengar teriakan pria dari kamar mandinya “JISOO BISA AKU PINJAM HANDUKMU.”

A BETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang