29. Affair

372 48 2
                                    

Love brings pain, and pain brings beauty-Leilana Lynn


Apa kalian percaya bahwa dunia itu benar-benar sempit ?

Tadinya Namjoon tidak mempercayai hal tersebut sampai Ia melihat pemandangan yang membuat mata dan hatinya memanas secara bersamaan.

Bagaimana bisa orang yang dicintainya sedang bercengkrama dengan orang yang paling Ia benci. Tanpa disadari tangannya sudah mengepal kuat.

Kedua orang itu sedang berdiri di depan pintu Apartemen Jisoo. Dari gesture yang nampak Namjoon merasa keduanya sudah lama saling mengenal.

Tapi bagaimana mungkin ? yang Namjoon tau orang itu baru saja kembali ke Seoul.

“Oh Namjoon.” Sapa Seokjin yang menyadari keberadaan Namjoon yang sedari tadi berdiri di depan lift.

Jisoo kaget mengetahui prianya larut malam begini mendatangi Apartemennya ditambah lagi Namjoon menyaksikannya sedang bersama Seokjin.

Gelagatya menjadi sedikit aneh Ia seperti gadis yang baru saja ketahuan selingkuh. Jisoo melihat mata Namjoon yang sudah menajam kepadanya. Ia tidak berani menatap kearah Namjoon lagi kedua matanya diarahkannya ke sembarang tempat. Namjoon yang mulai berjalan mendekat semakin menambah kesan horror pada Jisoo.

Oraemaniya   (lama tidak berjumpa).” Ujar Seokjin sambil menampilkan senyum sempurnanya.

Namjoon merasa tidak ada keharusan baginya untuk menjawab si brengsek ini. Ia mendorong kasar bahu Seokjin agar menjauh dari hadapan gadisnya.

Kemudian Ia memberi perintah kepada Jisoo untuk segera masuk dan diikutinya dari belakang.

BRAKKK

Terdengar bantingan pintu yang sangat keras.

Ditempatnya berdiri sekali lagi Seokjin memasang smirk di bibirnya dan menoleh sebentar ke sumber suara.

Aku sudah membencimu karena ayah lebih memilihmu sebagai penerusnya dan sekarang aku lebih membencimu lagi karena kau sudah berani mengambil gadisku


🌻

Pikiran yang membuncah dan emosi yang tidak bisa dikontrol membuatnya tanpa sadar mendorong gadisnya hingga tersungkur di sofa.

“YANG KAU MAKSUD SEULGI ADALAH SI BRENGSEK ITU HUH?” ada penekanan di setiap kata yang dilontarkan Namjoon.

Dengan tangannya yang gemetar Jisoo masih sempat memegang jemari Namjoon.  “Duduklah tenangkan dirimu dulu aku akan menjelaskannya.”

Namjoon melepas pegangan Jisoo dari jemarinya.  “Bisakah kau tidak melibatkan dirimu sendiri dengan seorang pria!”

“M-maaf aku sudah berbohong padamu.” Ia menundukkan kepalanya. Jisoo tidak berniat melawan. Malam ini Ia pasrah terhadap apa yang akan di terimanya karena Jisoo tau dialah yang bersalah untuk yang satu ini.

"Apa yang sedang kalian lakukan sampai-sampai kau berani berbohong padaku HAH?”

“Kami hanya sedang menuntaskan suatu hal di masa lalu.”

“Jadi kalian sudah lama saling mengenal ?”

Jisoo menganggukkan kepalanya.

“Kau pernah ada hubungan apa dengan pria brengsek itu ?”

“Itu sudah tidak penting Joon.”

“JAWAB SAJA!” Namjoon lagi lagi membentak Jisoo.

“Dia..d-dia c-cinta pertamaku tapi itu sudah berlalu sangat lama.”

A BETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang