Namjoon baru saja terbangun dari tidurnya dan merasakan pening pada bagian kepalanya akibat minuman yang ditenggaknya kemarin malam. Ia melihat sekeliling dan ternyata Ia berada dikamarnya sendiri dengan sepatu yang masih melekat di kedua kakinya.
Ia menuruni ranjangnya hendak menuju dapur. Namjoon mencoba menetralkan rasa peningnya dengan meminum segelas air putih.
Kemudian Ia pergi ke kamar mandi untuk sekedar mencuci mukanya.
Tapi Ia malah berbalik menuju ruang tamunya karena melihat sepasang kaki panjang dibalik sofanya.
Namjoon mendekatinya perlahan-lahan dengan sedikit perasaan was-was. Takutnya sepasang kaki yang dilihatnya adalah milik penyusup.
"APA YANG KAU LAKUKAN DI APARTEMENKU!" teriak Namjoon pada sosok laki-laki yang tengah tertidur di sofanya.
"Oh hyung kau sudah bangun." Ucap pria itu. Dia bukanlah penyusup melainkan Jeon Jungkook.
"Apa yang kau lakukan di tempatku?" Namjoon menatap heran pada temannya itu.
"Kau tidak ingat sama sekali hyung?"
"Tidak. Terakhir yang aku ingat, aku sedang minum-minum bersama kalian." Namjoon kini memilih duduk di sebelah Jungkook.
"Kau kemarin mabuk berat. Jadi aku mengantarmu pulang. Tapi kau malah pergi ke Apartemen Jisoo........"
Jungkook menjelaskan panjang lebar kepada Namjoon apa yang terjadi kemarin malam.Namjoon mengusap kasar wajahnya. Ia tidak habis pikir dengan perbuatannya yang mendatangi Jisoo dalam keadaan mabuk. Sepertinya untuk sementara waktu Ia akan menghindari minum-minuman keras.
🌻🌻🌻
Namjoon sedang berada didalam mobilnya yang kini sudah terparkir di depan gedung fakultas Journalism. Dan sudah pasti yang ditunggunya adalah Kim Jisoo.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12.30 KST. Semestinya jam kuliah Jisoo sudah selesai sekarang. Namjoon memperhatikan mahasiswa-mahasiswi yang keluar silih berganti dari gerbang gedung tersebut.
Matanya sudah menangkap sosok Jisoo yang baru saja terlihat keluar dari gedung fakultasnya. Namjoonpun segera menuruni mobilnya dan menghampiri Jisoo.
Seperti biasa Namjoon memegang pergelangan Jisoo dan menariknya kearah mobil tanpa sepatah katapun kepada Jisoo. Perbuatan Namjoon berhasil membuat mahasiswa-mahasiswi lain yang tengah berjalan keluar gedung berhenti dan memandang keduanya dengan berbisik ria.
Gadisnya ini tengah meronta agar tangannya segera dilepaskan. Hal itu tidak membuat Namjoon melepaskan genggamannya tapi Ia malah berhenti dan berbisik tepat di sebelah kanan telinga Jisoo. Yang dilakukan Namjoon makin membuat penontonnya riuh karena iri.
"Kalau kau terus melawan aku akan menciummu disini." Bisik Namjoon
Raut wajah Jisoo terlihat panik dan menatap kerumunan yang sedang memandang kearah mereka. Alhasil Jisoo tidak melawan lagi dan menuruti Namjoon untuk memasuki mobilnya.
🌻🌻🌻
Selama di mobil Jisoo hanya menutup mulutnya rapat-rapat. Namjoon yang tak tahan dengan suasana ini berusaha mengawali perbincangan.
"Kau tidak tanya kita akan kemana?"
"Untuk apa aku bertanya. Kau pasti tidak akan menjawab jika aku bertanya begitu." Jisoo tidak menatap lawan bicaranya sama sekali.
Namjoon yang mendengar jawaban Jisoo hanya bisa berdehem. Yah karena Ia sadar memang yang dikatakan Jisoo benar.
"Aku akan membawamu ke suatu tempat dan menjelaskan semuanya. Jadi tolong diam dan dengarkan jangan banyak melawan."
"Dan mulai besok aku minta kau harus berhenti dari pekerjaanmu." Lanjut Namjoon
Perkataan Namjoon berhasil membuat Jisoo menoleh dan menatap heran kearah Namjoon.
"Ani. Aku tidak bisa." Jawab Jisoo
"Kenapa tidak bisa? Keluargamu kan sudah cukup mampu."
"Aku hanya tidak ingin berpangku tangan kepada kedua orang tuaku."
"baiklah kalau begitu aku akan mencarikanmu tempat kerja baru."
"Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba membahas tentang pekerjaanku! Pokoknya aku akan tetap bekerja disana." Tegas Jisoo
"APA KARENA TEMAN PRIAMU ITU?" Namjoon meninggikan suaranya didalam mobil.
"Sudah cukup Joon. Aku harus berapa kali menjelaskan padamu dia hanya temanku."
"TATAPANNYA TERHADAPMU BUKAN HANYA SEKEDAR TEMAN DAN AKU SANGAT TAU ITU KARENA AKU JUGA SEORANG PRIA." Namjoon tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Ia benci jika Jisoo tak bisa menuruti permintaannya dan membantah setiap perkataannya.
Tiba-tiba Namjoon mengerem mobilnya secara tiba-tiba hingga membuat tubuh Jisoo tersentak ke depan.
Matanya kini sudah berubah sedikit memerah dengan nafas menggebu. Namjoon menatap Jisoo yang juga sedang menarik nafas tak teratur karena terkejut.
"BISAKAH KAU DIAM DAN TURUTI SAJA APA KATAKU!"
Jisoo beralih menatap kecewa kearah Namjoon dengan nafasnya yang masih belum stabil.
"Cemburumu berlebihan Joon."
Jisoo keluar dari mobil Namjoon dan menghentikan taksi yang baru saja lewat.
Namjoon masih berada ditempat merasa geram dan memukul setir mobilnya. Lagi-lagi Namjoon gagal menjelaskan segalnya kepada Jisoo karena teman pria Jisoo.
Namun saat itu juga terlintas sebuah ide gila di otaknya.
🌻🌻🌻
Café Danbam
Gadis yang baru saja turun dari taksi itu segera memasuki café dan mengganti pakaiannya dengan seragam pelayan. Ia bekerja seperti biasanya. Menyambut pelanggan yang baru saja datang, mencatat pesanan, membersihkan meja dan terakhir mencuci pelaratan makan.
Setelah pekerjaanya dirasa sudah selesai Ia baru sadar bahwa sedari tadi Ia tak melihat Jinyoung. Ia kemudian menelepon Jinyoung tapi tidak diangkat sama sekali.
Jisoo pun bertanya kepada Seulgi yang sedang duduk di depan meja kasir.
"Seulgi kau tau kemana Jinyoung hari ini?"
"Aahh apa dia tidak memberitahukannya kepadamu?"
"Ani. Dia bahkan tidak menjawab panggilan teleponku."
"Tadi tiba-tiba Bos datang dan meminta Jinyoung untuk membantu di cabang Gangwon karena sedang kekurangan pelayan." Jelas Seulgi.
Entah kenapa bagi Jisoo ini sangat aneh. Karena setaunya café cabang Gangwon tidak terlalu ramai jadi tidak perlu banyak pelayan. Namun Jisoo tak meneruskan pikiran negatifnya itu. Ia beralih memikirkan bagaimana cara berbaikan dengan Jinyoung kalau sekarang saja mereka tidak lagi satu tempat kerja.
🌻🌻🌻
"Kau sudah memindahkannya?"
"Sudah tuan seperti yang anda perintahkan." Jawab seorang pria disambungan telepon itu.
Cemburu adalah racun mematikan bagi sebuah hubungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A BET
Fanfiction(ON GOING) NAMJOON X JISOO #Sebuah Taruhan Di bayar Dengan Luka Yang Indah# Namjoon menerima sebuah taruhan demi barang yang diincarnya. Dengan syarat Ia harus berpacaran dengan seorang gadis selama 3 bulan. Namun siapa sangka takdir sedang bermai...