Hari ini Jisoo genap berusia 25 tahun.
Yang pertama kali mengucapkan ulang tahun padanya tak lain adalah kedua orang tuanya yang berada di Indonesia. Orang tua Jisoo meneleponnya tepat pukul 00:00. Meskipun hanya lewat sambungan telepon tapi hal itu sudah cukup untuk mengobati rasa rindu Jisoo terhadap kedua orang tuanya.
Dan orang kedua yang baru saja mengucapkan ulang tahun padanya adalah ibu Jinyoung. Ibu Jinyoung menelepon Jisoo yang baru saja bangun dari tidurnya.
“Saengil chukahae putriku Kim Jisoo.” Ucap nyonya Park Narae yang merupakan ibu Jinyoung
“Gomawo eomma.”
“Jangan lupa kemari nanti malam. Eomma akan buatkan makanan kesukaanmu.”
“Ne eomma. Tapi sepertinya aku akan sedikit terlambat.”
“Ada apa? Apa kau sibuk di hari ulang tahunmu?”
“Ania eomma. Aku ada janji bertemu dengan teman sebentar. Apa eomma tidak keberatan?”
“Tentu. Kau juga harus menghabiskan waktu dengan teman-temanmu. Hubungi eomma kalau kau kemari.”
“Ne eomma.” Setelahnya Jisoo mematikan teleponnya.
Ada rasa bersalah ketika Jisoo harus berbohong pada Ibu Jinyoung. Ah kenapa Ia jadi seorang pembohong akhir-akhir ini. Terlebih lagi kepada dua orang yang sudah Ia anggap keluarganya sendiri.
Memikirkan hal itu membuat Jisoo mengacak-acak rambutnya. Semoga setelah ini Jisoo tak harus berbohong pada siapapun. Berbohong adalah perbuatan yang sangat membebani bagi Jisoo.
Tapi bagaimanapun juga Ia akan pergi ke rumah Jinyoung setelah acaranya dengan Namjoon selesai.
Ah ngomong-ngomong tentang Namjoon. Pria itu tak menghubungi Jisoo sama sekali. Ia tak mengucapkan selamat ulang tahun pada Jisoo.
“Apa kau tak tahu hari ulang tahunku. Huft.” Monolog Jisoo sambil membuang nafasnya
Sebenarnya sedari tadi Ia menunggu sebuah panggilan atau pesan masuk bertuliskan nama Namjoon. Tapi nyatanya tak ada sama sekali. Ia melempar handphonennya asal ke tempat tidur. Ia selalu mengharapkan hal mustahil dari kekasihnya.
Pria itu juga tak mengatakan pada Jisoo akan menjemputnya jam berapa. Semoga saja tidak di jam makan malam karena Ia harus ke rumah Jinyoung.
-Pukul 12.30 KST-
Jisoo menunggu sambil menonton TV.
-Pukul 14.30 KST-
Sepertinya Jisoo harus bersiap-siap. Siapa tahu sebentar lagi Namjoon menjemputnya.
-Pukul 15.30 KST-
Jisoo sudah selesai dengan kegiatannya. Ia mengenakan gaun yang dibelikan Namjoon. Rambutnya yang di gerai dan make up tipisnya membuatnya terlihat sederhana namun tetap terlihat anggun.
Ia menelepon Namjoon tapi tak juga diangkat.
-Pukul 16.00 KST-
Jisoo sudah menelepon Namjoon puluhan kali tapi tetap saja tak diangkat. Firasatnya buruk. Sepertinya Ia akan sangat terlambat pergi kerumah Jinyoung.
-Pukul 18.30 KST-
Jisoo sudah sangat bosan sedari tadi menunggu. Kemudian handphonnya bordering dan membuat Jisoo segera mengangkat panggilan itu.
“Ya Joon..” Namun Jisoo tidak meneruskan ucapannya karena nada suara si penelepon itu bukan Namjoon tapi Jinyoung.
“Kau bilang siapa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
A BET
Fanfiction(ON GOING) NAMJOON X JISOO #Sebuah Taruhan Di bayar Dengan Luka Yang Indah# Namjoon menerima sebuah taruhan demi barang yang diincarnya. Dengan syarat Ia harus berpacaran dengan seorang gadis selama 3 bulan. Namun siapa sangka takdir sedang bermai...