Hang Out

15K 2K 1
                                    

Memang sungguh tidak adil rasanya, jika semua masalah yang melibatkan orang-orang terdekatnya, selalu dilimpahkan padanya hanya karena keadaan lahir yang tidak seperti orang pada umumnya.

Dianggap pembawa sial hanya karena kutukan yang sudah ada dalam dirinya sejak lahir.

Dulu Arabella dengan begitu optimis menepis semua pemikiran buruk orang tentang dirinya. Berusaha sebisanya menanamkan pola pikir bahwa dirinya bukan pembawa sial.

Dia hanya manusia normal yang kebetulan lahir bersama dengan kekuatan magis yang baru terlihat di umur yang ketujuh tahun. Manusia normal yang kebetulan mengalami kesakitan luar biasa sekali dalam dua kali malam purnama.

Menganggap itu semua adalah jenis kebetulan yang sama dengan hobinya yang kebetulan adalah membaca buku. Atau semua kebetulan yang terjadi di muka bumi.

Tapi ayahnya yang sekarat karena sihirnya bukanlah sebuah kebetulan. Bagi Arabella, itu adalah bentuk nyata dirinya yang memang adalah pembawa sial.

Arabella mendengus. Tak ada gunanya meratapi kenyataan itu. Toh begitu tak akan mengubah apapun yang sudah terjadi.

Kakinya kemudian melangkah mendekati jendela kamar yang menyuguhkan langsung pemandangan negeri yang dipimpin ayahnya, Kaisar Aldrick yang bijaksana.

Arabella sudah lama tidak keluar istana. Terakhir kali mungkin tahun lalu bersama Zack karena dia tidak bisa berteleportasi.

Saat itu Arabella ingat membeli sebuah apel yang begitu manis hingga membuatnya ketagihan. Akibat terlalu lama di toko buah itu karena Arabella yang terus meminta Zack untuk membelikannya apel lagi dan lagi, Zack tak sengaja memanggilnya 'Arabella si Putri Terkutuk' karena jengah.

Saat itu, wanita pemilik toko sempat tercengang. Dia bilang "Arabella? Putri terkutuk?"

Arabella langsung menghujat Zack habis-habisan untuk itu. Kakinya tak berhenti menginjak kuat kaki Zack.

Tapi untunglah Arabella bisa berkedok soal kata 'terkutuk' itu. Saat itu dia berkata, "Si aneh ini memang suka berkata kasar hingga mengataiku terkutuk."

Namun sial, Arabella maupun Zack tak mampu berdalih tentang sebutan 'Putri Arabella'. Sang pemilik toko sempat histeris saat itu karena tak menyangka bisa bertemu dengan putri yang selama ini tak pernah menampakkan diri.

Dia berjanji tidak akan memberi tahu orang lain karena sudah bertemu dengan mereka. Ditambah Zack yang langsung mengancam akan membunuh jika ada orang lain tahu tentang Arabella dari wanita pemilik toko itu.

Zack sudah langsung mengatakan bahwa dia adalah penyihir istana saat wanita pemilik toko itu tahu Arabella adalah seorang putri.

Zack juga menawarkan diri untuk menghapus ingatan wanita itu. Tetapi Arabella melarangnya. Wanita itu terlihat bisa dipercaya, dan lagi, Arabella merasa mungkin tidak buruk juga jika ada yang dia kenal di kota.

***

Suasana daerah perbelanjaan di kota ini tak pernah berubah di mata Arabella. Ramai namun tidak membuat sesak.

Arabella berjalan santai menikmati keramaian itu. Tak ada ia lihat raut kesedihan sejak pertama kali dia mengunjungi daerah ini. Memang pantas ayahnya selalu dipuji banyak kalangan karena kebijaksanaannya.

Pathetic Destiny  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang