30

430 39 6
                                    

I hope you like and enjoy my story!

Happy reading!

~●~

"Masih ngambek?"

Mondy mengangguk.

Raya tersenyum gemas. "Kapan selesainya?"

"Kalau dipanggil sayang."

Raya mendelik, ia menoyor kepala Mondy. "Modus."

Mondy mengelus kepala, ia meringis. "Sakit tau."

"Apaan, gak keras." Raya mengangkat dagu tak percaya.

"Gak ada manis-manisnya jadi pacar. Pacar ngambek tu dibujuk kek, disayang kek, ini malah ditoyor." Gerutu Mondy.

Raya memutar bola matanya malas. "Jangan harap gue bakalan lakuin itu." Ucapnya kejam.

"Tuh kan. Yaudah, gue perpanjang ngambeknya."

Raya melirik Mondy yang sedang mencebikkan bibir. "Ngambek aja sana." Ia berlalu meninggalkan Mondy.

Saat ini, keduanya berada di taman komplek perumahan Raya.

"Ih, kok ditinggal." Ujar Mondy, ia mengejar Raya.

"Katanya ngambek. Kok nyamperin?" Raya bertanya datar.

"Uda selesai deh." Cengir Mondy.

"Makanya, gak usah sosoan ngambek segala." Raya menghentikan langkahnya di depan penjual es krim keliling.

"Mas, mau dua, vanilla sama coklat." Ujar Raya ke mas-mas penjual es krim.

"Siap, dek."

"Ya, abisnya lo gak mau manggil gue sayang." Mondy berujar melas.

Raya mendengus, "Ngapain manggil sayang, yang penting gue cinta sama lo."

Mondy tersedak ludahnya sendiri, Raya tuh ya. Sekalinya ngomong ngena banget di hati.

"Gapapa tau, dek, sesekali manggil pacarnya sayang." Sahut penjual es krim sambil menyodorkan es krim pesanan Raya. Raya menerimanya, lalu memberikan uang.

Ia memberikan es krim rasa coklat untuk Mondy. Mondy tersenyum tipis, sekalipun kelihatan cuek dengannya, namun Raya tetap perduli.

Mondy tersenyum miring mendengar sahutan Mas itu, merasa senang ada yang mendukungnya.

"Saya yang jalanin kok mas ikutan repot?" Desis Raya sambil berlalu setelah mengambil kembaliannya.

Kalian tidak lupa kan kalau Raya sedang pms?

Jadi, moodnya sedang tidak stabil.

Kadang ceria, kadang galak.

"Heheh, ngasih tau aja, dek." Mas-mas itu mengulum bibirnya.

Mondy jadi ngerasa tidak enak, ia menatap mas-mas itu, meminta maaf lewat tatapan matanya, lalu ia berbicara tanpa suara, "Dia lagi pms, Mas. Tolong maklum."

Raya✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang