I hope you like and enjoy my story!
Happy reading!
~●~
Raya, Syifa, dan Rani berdiri di depan kelas, berpegangan pada pagar pembatas. Ketiganya sedang melihat kelas XI MIPA 3 melakukan olahraga. Sedangkan kelas XI MIPA 2 yang notaben kelas Raya dan kedua temannya sedang jam kosong. Guru kimia yang harusnya mengajar di kelas tidak masuk karena harus mempersiapkan anak didiknya yang akan mengikuti lomba KIR-Karya Ilmiah Remaja.
Raya sedari tadi mengamati Mondy yang sedang melakukan pemanasan. Mondy sudah sehat, tadi pagi ia mengejutkan Raya dengan menjemputnya untuk sekolah bersama.
"Loh, Mondy?" Raya tersentak melihat Mondy di depan rumahnya.
Mondy nyengir, "Ayo berangkat."
"Eh, tapi kan harusnya lo masih istirahat. Lo uda sehat?" Tanya Raya khawatir.
"Uda kok, liat aja nih?" Mondy memutar tubuhnya di depan Raya.
Seseorang berdehem di samping Raya. Keduanya lantas menoleh ke orang tersebut.
"Abang berangkat dulu ya, dek." Ucap Reyond.
"Eh, tapi,"
"Lo sama Mondy aja tuh, uda di jemput juga." Reyond memotong ucapan Raya. Ia melirik Mondy di depan Raya.
"Adek gue sama lo, Mon. Jagain, jan sampe kenapa-kenapa."
Mondy mengangkat tangannya di pelipis, "Siap, bang. Tanpa Abang suruh pasti gue jagain. Tenang."
Reyond mengangguk, "Bagus."
"Abang berangkat dulu. Kalian hati-hati." Reyond melangkah ke garasi untuk mengambil mobilnya. Tak berapa lama ia muncul dan menekan klakson sebagai tanda pamit kepada Raya dan Mondy.
"Ayo." Ajak Mondy.
"Lo beneran uda sehat?" Raya mengikuti Mondy ke motornya.
"Uda, sayang. Gak percayaan banget si."
"Yaudah, ayo berangkat." Ucap Raya.
Sebenarnya Raya tidak percaya dengan Mondy, tapi mau bagaimana lagi kalau Mondy bilangnya sudah sehat?
"Ray, kantin yuk." Ajak Syifa, mengembalikan Raya ke dunia nyata.
Raya menggeleng, "Gak deh, kalian berdua aja."
Syifa mengerutkan keningnya. "Yaudah, lo gak mau nitip apa-apa?"
Raya berpikir sejenak, lalu ia mengeluarkan uang dari sakunya. "Nitip air mineral deh, satu."
Syifa mengambil uang yang disodorkan Raya. "Makasih, ya."
Lalu kedua temannya berjalan meninggalkannya menuju kantin.
Raya kembali memandang Mondy yang kini sedang bermain basket dengan teman-temannya, ada Rian juga yang ikut main dan Aisyah yang melambaikan tangannya ke Raya.
Raya menghampiri Aisyah. "Lo gak ikut mereka?" Tanya Raya-begitu ia sampai di sebelah Rani-sambil memandang cewek-cewek kelas XI MIPA 3 yang sedang bermain volley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raya✔
Teen Fiction"Hidupnya yang dulu kelabu, menjadi mejikuhibiniu." Jangan lupa, setelah duka ada tawa, begitupun sebaliknya. Dan semua itu sebab Takdir Sang Pencipta. Cover by pinterest. © Fryanti Ishara Rifani, 2018.