4

1.5K 150 28
                                    

I hope you like and enjoy my story!

Happy reading!

~●~

Raya merasa lega karena ujian telah berakhir juga, mungkin bukan cuma Raya yang merasa lega, tetapi semua murid SMA seluruh Indonesia juga merasa lega. Pasalnya ujian kenaikan kelas kali ini dilaksanakan pada bulan puasa yang mengakibatkan sebagian murid pemalas semakin malas untuk belajar, bahkan murid-murid yang terkenal pintar pun juga malas belajar, padahalkan ini ujian kenaikan kelas, kalau misalkan nanti nilainya menurun merasa sedih, tapi giliran disuruh belajar malasnya naudzubillah.

Raya melaksanakan ujian selama sepuluh hari, dimulai dari tanggal dua puluh dan berakhir pada tanggal tiga puluh satu.

Sekarang Raya sedang menunggu angkot yang membawanya pulang bersama dengan Fitri, saudara sekaligus sepupunya. Beruntungnya, kali ini mereka tidak perlu berpanas-panasan lebih lama karena angkot yang ditunggunya sudah berhenti di depannya. Biasanya mereka akan menunggu lama, sekitar kurang lebih setengah jam. Mereka sudah terbiasa dengan menunggu, makanya mereka gak kaget kalau nunggu doi peka.

Setelah perjalanan kurang lebih memakan waktu sepuluh menit, akhirnya Raya telah sampai di rumahnya dengan selamat, sedangkan Fitri baru saja turun dari angkot, karena jarak rumah Raya dan Fitri dari sekolah lebih dekat rumah Raya.

Begitu sampai rumah, Raya merasa kaget karena di depan rumahnya terdapat sebuah mobil berwarna putih yang bisa dikatakan mobil tersebut termasuk golongan mobil mewah. "Mungkin mobil itu punya orang yang nginap." Begitu pikir Raya, karena di samping rumah Raya ada sebuah penginapan keluarga.

"Assalamualaikum." Sapa Raya.

"Waalaikumsalam"

Raya mengerutkan keningnya."Kok yang jawab banyak banget." Raya membatin.

"Nah ini akhirnya yang ditunggu datang juga." Kata Ningsih, Ibu Raya.

Raya semakin mengerutkan keningnya bingung. Ia melepas sepatu yang delapan jam tadi membukus kakinya, lalu mencuci tangan dan kaki dengan kran di depan rumah. Baru setelahnya ia memasuki rumah dengan Langkah kaku akibat tatapan seluruh orang di rumahnya.

"Sini Ray, duduk dulu." Pinta Ibunya, Raya menurut, dia duduk di sebelah kanan Ibunya dan di sebelah kiri tamu perempuan yang tak dikenalinya-walaupun otaknya sekarang sedang berpikir ada apa sebenarnya.

"Kamu tahu siapa mereka?" Tanya Ibu, Raya menggeleng sebagai tanda tidak tahu. Saat ini dia menjadi pusat perhatian seluruh orang di rumahnya, Raya yang merasa risih diperhatikan terus hanya memandang lurus ke depan dan pada akhirnya dia bertanya, "ada apa?" Ibunya tersenyum tapi tak bisa dipungkiri bahwa matanya memerah menahan air mata yang siap jatuh detik ini juga.

"Kenalin nama tante Zahra," Kata tamu perempuan tersebut memecah keheningan sambil menjulurkan tangannya di hadapan Raya, Raya menjabat tangan perempuan tersebut sambil menyebutkan namanya.

"Kalo yang di samping tante ini Azhar, suami tante,"

"Raya." Sahutnya sambil tersenyum.

"Yang di sebelah om Azhar namanya Rian," Rian tersenyum dan Raya juga balas tersenyum.

"Di samping Rian ada Reyond."

Raya✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang