09. Kecurigaan

1.4K 77 2
                                    

tok tok tok
Terdengar pintu di ketuk.

"Lo ngundang siapa?" tanya Devian.

"Anu, Marisa ngajak gue ke mall, gue boleh kan pergi sama Marisa?" kata Delisa meminta izin.

"Kenapa gue harus ngelarang lo?" ucap Devian.

"Tau gitu ngapain gue minta izin sama lo, nyebelin banget sih, dasar es beku." umpat Delisa.

Tiba-tiba, Devian mendekat ke arah dirinya.

"Berhenti manggil gue dengan sebutan itu!" bisiknya di telinga Delisa.

"Bodo."

"Woii Del cepetan napa bukain pintu." teriak Marisa dari luar.

"Sabar woi." kata Delisa setelah membukakan pintu.

"Lo belum siap-siap?" tanya Marisa.

"Siapa suruh datangnya cepet, lo tunggu gue, gue siap-siap dulu." Delisa lalu beranjak ke kamar.

***

"Dev gue pergi dulu." teriak Delisa sembari menutup pintu. Tak ada sahutan dari Devian.

"Sombong banget laki lo, belum cair juga dia?" ucap Marisa.

"Bodoamat lah, gue kaga peduli sama dia." kata Delisa.

"Awas ntar jatuh cinta" ejek Marisa.

"Apaan sih lo, najis gue cinta sama dia."

***

Di mall

"Lama banget lo, udah sejam gue nungguin lo." celoteh Delisa.

"Sabar dulu, gue masih mau beli tas." balas Marisa.

"Gue mau pulang." ucap Delisa.

"Eh, plis temenin gue dulu ya. Nanti abis itu gue traktir makan." Kata Marisa.

"Nah gitu dong." sahut Delisa sambil tersenyum.

"Ditraktir makan langsung cepet."

Sehabis membeli tas mereka makan.

"Buset, mahal-mahal makanan disini." Kata Delisa.

"Jangan keras-keras ngomongnya, malu gue ngajakin lo kesini." sahut Marisa.

"karna lo yang bayar, ngapain juga harus pusing hehe." ucap Delisa cengengesan.

"Silahkan, mau pesan apa mba?" tanya pelayan.

"Spagetti 2 sama coffee ice 2." kata Marisa.

"Oke, silahkan ditunggu mba." ucap pelayan itu lalu pergi.

"Eh itu Tasya." ucap Delisa sambil menunjuk ke arah pojok sebelah kanan.

"Tasya yang ganjen itu?" tanya Marisa.

"Iyalah, siapa lagi." kata Delisa.

"Tumben dia sendiri, kayaknya mau ketemu orang." kata Marisa.

"Eh itu laki lo, ngapain dia kesini ketemu Tasya." sambungnya ketika seorang cowok datang dan duduk di bangku tepat dihadapan Tasya.

"Samperin kek laki lo tuh sama cewek lain, ga cemburu lo?"

"Ngapain gue harus cemburu, terserah dia." sahut Delisa.

"Aneh lo."

Iya juga sih, ada perlu apa sih sampai mereka ketemu begini. Batin Delisa dalam hati.

To be continued...

DEVIAN DAN DELISA [ COMPLETE ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang