Delisa tersadar dengan tangannya terikat dan mulutnya disekap di sebuah gudang yang amat gelap. Tiba-tiba, seorang lelaki berjalan mendekatinya.
"Udah sadar juga lo!" ucap Lelaki itu. Delisa tidak bisa melihat wajahnya karena keadaan sangat gelap.
"Kalo lo mau selamat dari sini, suruh Devian tanggung jawab sama perbuatannya!" kata lelaki itu sedikit tegas.
Delisa hanya menangis. Ia tak bisa berbuat apa-apa. Devian, tolong selametin gue. Batinnya.
***
"Raka gimana, Sya?" tanya Devian setelah sampai di rumah sakit.
"Kepalanya bocor gara-gara tadi ketabrak lampu merah, tadi pas gue ada disana dia udah terluka." jelas Tasya.
Tak lama kemudian, Beni pun datang.
"Raka gimana woi?" tanya Beni.
"Masih nunggu, lagi ditangani dokter." sahut Devian. Ia gelisah takut temannya kenapa-kenapa.
Tiba-tiba, dokter keluar dari ruang operasi.
"Gimana keadaan teman saya dok?" tanya Beni penasaran.
"Dia tidak apa-apa. Untungnya cepat dibawa kesini, dia banyak kehilangan darah, tapi sebentar lagi sadar." jelas dokter itu.
Mereka bernapas lega. Untungnya tidak ada yang terjadi pada Raka.
Devian baru teringat pada Delisa. Dia udah sampai belum ya? Gumamnya. Ia pun menelepon Delisa tapi tak diangkat. Beberapa kali dicobanya juga tidak diangkat. Ia pun menelepon Marisa.
"Halo, Mar? Delisa di rumah lo?"
Ga ada, Dev. Dia gak kesini.
Ok, makasih.
Tapi—
Telepon sudah dimatikan Devian. Ia mengusap wajahnya kasar. Ia merasa bersalah telah meninggalkan Delisa begitu saja di jalan.
Dengan kecepatan tinggi, ia mengendarai mobilnya menuju rumahnya. Tak peduli apapun.
Sampai disana, ia tidak menemukan keberadaan Delisa. Di kamar, di kamar mandi, di dapur juga tak ditemukan.
AISHH! Kemana perginya Delisa?
Dia kembali ke jalan tempatnya dan Delisa terakhir bertemu, namun Delisa juga tidak ada. Ia baru ingat taksi online yang dipesannya untuk Delisa, dengan cepat ia menelepon taksi online itu.
"Halo Pak, ini saya yang pesan taksi tadi, di jalan Kenanga. Orangnya udah naik taksi belum?"
Maaf, tadi saya udah kesana tapi orangnya ga ada jadi saya pulang.
"Oke, makasih pak."
Kali ini ia benar-benar khawatir jika terjadi apa-apa dengan Delisa. Sudah lelah ia mencarinya, tapi tak kunjung ditemukan.
Del, lo udah berhasil buat gue khawatir. Gumamnya.
To be continued...Maaf ya partnya pendek
See you next part👋
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN DAN DELISA [ COMPLETE ] ✔️
Novela JuvenilBUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Jangan lupa vote dan comment ya. Jangan jadi siders ︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶ Note : Part bagian akhir tidak berurutan, harap diperhatikan nomor part nya agar nyambung bacanya Perjodohan yang tidak diinginkan kar...