Saat kembali dari beli minum, seseorang lagi-lagi menabraknya sehingga minuman itu tumpah.
"LO LAGII!!"
"Kok lo mulu sih." ucap Delisa.
"Gue minta maaf, gue beliin lagi ya." ujar cowok itu.
"Emang harus lo yang beliin lagi. Udah sana beliin abis itu antar ke meja sana." ujar Delisa sambil menunjuk meja tempat mereka makan.
Cowok itu mengangguk lalu segera pergi untuk memesan minuman.
***
"Minumannya mana, Del?" tanya Marisa.
"Tumpah gara-gara cowok nyebelin itu." ucap Delisa.
"Gue jadi keinget sesuatu waktu lo sama Devian dulu sering berantem gara-gara ini." kata Marisa.
"Bener juga lo. Gak kerasa padahal baru aja." sahut Delisa sambil mengingat-ingat.
"Gimana lo tanpa Devian?" tanya Marisa.
"Ya gitu, gue jalanin aja. Tiap hari Devian selalu nelpon atau video call gue sih." ungkap Delisa.
"Lo yang sabar, Del. Harus semangat." ujar Marisa.
"Heem." sahut Delisa.
"Nih minuman lo." kata cowok itu sambip meletakkan dua gelas teh es ke meja.
"Makasih." ucap Delisa.
Cowok itu tidak menjawab lalu berbalik hendak pergi.
"Tunggu." kata Marisa.
"Apa?" tanya cowok itu.
"Sini dulu duduk sama kita, kenalan dulu." ujar Marisa.
"Lo apa-apaan sih, Mar." kata Delisa sambil memelototi Marisa.
"Udah lo tenang aja." ucap Marisa.
Cowok itu lalu menurut dan duduk di kursi di sebelah Delisa.
"Nama lo siapa?" tanya Marisa.
"Gue Reno." sahut cowok itu.
Delisa dan dan hanya menyimak. Ia tidak ingin berurusan dengan cowok ini.
"Oh, gue Marisa." ucap Marisa.
"Cewek judes yang di sebelah gue ini siapa?" tanya Reno melirik Delisa.
"Apa? Lo bilang gue judes? Gak mikir kali lo." kata Delisa emosi.
"Lo kan yang tadi ngomel-ngomel waktu gue gak segaja nyenggol lo." ungkap Reno.
"Kalo iya kenapa? Apa urusan lo?" tanya Delisa. Reno tak bergeming dan memilih untuk memainkan ponselnya.
"Dia Delisa." sahut Marisa.
"Oh." jawab Reno singkat.
"Ngomong-ngomong, lo kenapa bisa pindah ke sekolah ini?" tanya Marisa.
Reno lalu memasukkan handphone-nya ke saku.
"Kepo bener lo." jawab Reno.
"Nih anak belagu amat ya. Orang nanya baik-baik juga." sahur Delisa yang sedari tadi sudah naik pitam.
"Sabar, Del. Tahan emosi lo." ujar Marisa.
Drtt..Drtt...
Handphone Marisa berbunyi. Ia lalu segera mengangkatnya.
"Halo, Raka?"
"..."
"Oh oke, gue otw kesana."
Marisa lalu menutup teleponnya.
"Dari siapa, Mar?" tanya Delisa.
"Raka, dia mau ketemu gue di depan pagar katanya mau ngasih sesuatu." jawab Marisa sambil tersenyum.
"Gue duluan ya, kalian ngomong-ngomong aja dulu." ujar Marisa lalu pergi.
Delisa mengumpat dalam hati. Kenapa ia harus berdua dengan cowok nyebelin ini. Tak ada yang berani bicara duluan. Reno sibuk dengan ponselnya, sedangkan Delisa menghabiskan satenya.
"Lo.." ucapan Reno terputus.
"Kenapa?" tanya Delisa.
"Gue minta maaf tadi udah nyenggol lo." ucap Reno.
"Hmm.. Iya gapapa. Maafin gue juga udah marah-marah ke lo." ungkap Delisa.
Tak ada percakapan lagi selain itu. Saat bel berbunyi, mereka lalu masuk ke kelas.
***
Hari ini full seharian jamkos. Tadi hanya ada bimbingan sebentar dari wali kelas. Delisa menunggu gojek di depan pagar sekolah. Marisa sudah pulang duluan tadi dijemput Raka.
Sedari tadi gojeknya tak kunjung datang. Delisa makin gelisah karena ia sudah menunggu hampir setengah jam.
Tiba-tiba motor ninja berwarna hitam berhenti di dekatnya.
"Woi." panggil Reno.
"Apa?"
"Ayo gue anter." ujar Reno.
"Eh gausah." tolak Delisa.
"Udah cepet naik. Lo mau jadi penunggu sekolah apa. Nanti makin sore." ujar Reno.
Dengan terpaksa ia naik daripada tidak pulang. Reno lalu menjalankan motornya.
***
"Makasih udah dianterin." ucap Delisa.
"Makasih doang nih? Bayarannya mana?" tanya Reno.
"Oh lo cosplay jadi gojek sekarang?" tanya Delisa.
"Kagak, canda gue. Rumah lo besar juga." ungkap Reno.
"Gak besar-besar amat, yang penting bisa ditinggali." jawab Delisa.
"Ya udah, gue pulang dulu." pamit Reno.
"Iya, hati-hati lo." pesan Delisa.
Reno lalu menjalankan motornya keluar dari perkarangan rumah Delisa.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN DAN DELISA [ COMPLETE ] ✔️
Ficção AdolescenteBUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Jangan lupa vote dan comment ya. Jangan jadi siders ︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶ Note : Part bagian akhir tidak berurutan, harap diperhatikan nomor part nya agar nyambung bacanya Perjodohan yang tidak diinginkan kar...