02. Perjodohan

1.7K 108 2
                                    

Sampai dirumah, Delisa lalu mandi dan berdandan seperti apa yang dikatakan mamanya. Tiba-tiba mamanya masuk ke dalam kamarnya.

"Udah wangi sayang?" tanya Fina.

"Iya ma," jawab Delisa.

"Ke ruang tamu yuk, ada yang mau kenalan sama kamu." kata mama Fina menggandeng tangan Delisa menuju ruang tamu.

Delisa mengikuti mamanya.

Di ruang tamu, ada sepasang suami istri yang sedang berbicara dengan papa nya.

"Hai, kamu Delisa kan? Cantiknya" sapa wanita yang  ternyata istri dari teman papanya.

"I..iya tante makasih" ucap Delisa.

"Duduk dulu sayang." kata mama Fina.

Delisa duduk di samping papanya. Sementara mama Fina ke dapur untuk membuatkan minuman.

"Ini om Rendy teman papa, dan ini istrinya, tante Jeni." kata papa memperkenalkan.

Delisa hanya tersenyum.

"Abang masuk dulu!" panggil Jeni kepada cowok yang sedang duduk di teras rumahnya.

"Devian?"

"Delisa?"

"Kalian saling kenal?" tanya tante Jeni tak percaya.

"Baguslah kalau gitu" sambung om Rendy.

"Bagus apanya pa?" tanya Devian.

"Kami berniat ingin menjodohkan kalian"

"APA?!?!" Ucap Devian dan Delisa bersamaan.

"Pa, apa-apa in sih. Aku ga mau dijodohin. Ini bukan zaman Siti Nurbayah main jodoh-jodohin segala." celoteh Devian.

"Delisa juga ga mau Pa. Delisa masih mau fokus sekolah. Delisa kan masuh kelas 11. Apalagi dijodohin sama Es beku ini, eh." Delisa keceplosan saat mengatakannya.

"Yang kamu bilang es beku itu Devian?" tanya om Rendy menahan tawa.

"Hehe iya om." ucap Delisa cengengesan.

"Devian sebenarnya gak cuek sayang. Dia itu aslinya cerewet." kata tante Jeni.

Tapi tetep aja aku ga mau dijodohin sama dia. Kata Delisa dalam hati.

"Oke papa anggap kalian berdua setuju dan ga ada penolakan" ucap Papanya.

"Om, Aku mau bicara sama Delisa sebentar ya." kata Devian lalu menarik tangan Delisa ke teras rumah.

"Apaan sih, sakit tau!" ringis Delisa.

"Lo mau nikah sama gue?" tanya Devian.

"Gue berharap lo ga mau, karna gue juga ga mau." sambungnya lagi. Delisa terdiam sejenak sembali berpikir. Ia juga bingung.

"Gue ga bisa nolak apa yang diminta Papa." jawab Delisa.

"Lo suka sama gue?"

"Ogah gue suka sama lo, beku!"

"Terus kenapa lo terima?" tanya Devian.

"Gue ga mau jadi anak yang durhaka sama orang tua. Mereka yang udah ngerawat gue sampai jadi sekarang." jelas Delisa.

"Terserah lo. Tapi jangan pernah mimpi buat bahagia sama gue." Kata Devian.

To be continued...                             

DEVIAN DAN DELISA [ COMPLETE ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang