“Selamat~ selamat~ selamat hari lebaran ....”
Nyanyian asal itu datang dari seseorang yang tiduran di sofa sambil memegangi perutnya.
“Sembarangan! Yang bener tuh selamat pengantin baru!”
“Dih, suka-suka gue, lah! Mang gak boleh? Shomboong amat lo Felix!” gerutu Han.
Melihat kedua anaknya yang berdebat tak penting, Younghyun berdecak sok miris. Hal seperti itu saja diributkan. Anak siapa sih, mereka berdua? batinnya.
Padahal jawabannya sudah ada di kalimat paragraf atas.
Felix membalas dengan meniru gerakan mulut Han. Lalu lanjut rebahan di sofa. Jadi, Felix dan Han ada di sofa bersebrangan, sedangkan ayah duduk di single sofa sembari menutup matanya.
Sudah hari ke-17 puasa, tapi mereka tetap saja loyo seperti tidak bertulang. Padahal lebaran dua mingguan lagi, harusnya mereka lebih bersemangat.
Mungkin karena menurut keluarga Younghyun, semakin bertambahnya hari puasa, maka waktu berbuka makin lama. Itu sebabnya mereka terlihat loyo tak seperti minggu pertama.
Namun, hal itu tak berlaku untuk mami. Wanita paruh baya satu ini malah menyetel lagu dangdut kesukaanya sambil membuat nastar. Makin bersemangat karena membayangkan dapat uang banyak dari berjualan nastar.
Melihat ketiga lelaki di rumahnya lemas membuat mami Ayeon tak tahan. Akhirnya mereka dibangunkan dengan percikan air untuk adonan.
“Ih, rumah kita bocor, ya?!” Younghyun melompat dari sofa.
Han dan Felix langsung terbangun. Keduanya mendongak dan tak menemukan kebocoran. Malah menemukan lampu gantung yang berkilau. Keduanya kompak nyengir. Karena melihat atap rumah orang kaya alias mereka sendiri.
“Kalian, tuh! Bukannya bantuin mami malah tiduran begini! Bangun cepet!” Perintah Ayeon.
“Iyaa, Mami Cantiiik. Ini papi sama upin ipin udah bangun.” Sudah diomeli tapi masih saja gombal. Dasar Younghyun.
Ayeon menatap kedua anaknya. “Felix bantuin mami bikin nastar!”
Baru saja mau protes tapi Ayeon menyela, “Nanti dikasih upah. Ayo!”
Felix selebrasi dengan lompat-lompat diatas sofa. Lalu meledek Han dengan wajah sombong. Tentu saja kembarannya tak terima.
“Mami pilih kasih! Masa Felix doang yang dapet tip!” Han cemberut merasakan ketidakadilan ini.
Ayeon berkacak pinggang. “Kamu sama papi bersihin rumah! Upahnya minta sama papimu.”
Younghyun mendelik. “Kok gitu sih, Mih?!?!”
"Kalo masih protes, mami gak mau masak. Biar kalian kelaperan pas buka puasa," ancam Ayeon.
Akhirnya keluarga itu bubar dan kembali ke tempat masing-masing. Walaupun Han dan Felix sempat berdebat.
...
Han dan Younghyun memilih membersihkan garasi dulu. Karena tempatnya lebih kecil. Tapi bukannya dilakukan bersama, Younghyun malah menyuruh anak sulungnya. Dengan alasan akan upahnya nanti 2 kali lipat.
"Curang banget! Masa anak suruh bersihin tempat gede gini! Gak adil. Abang mau bilang Pak RT," seru Han dramatis. Memasukkan lap ke ember dan berjalan keluar garasi.
Younghyun yang duduk di kursi terbangun dan menyekal lengan Han.
"Ngapain bilang Pak RT? Inituh masalah keluarga," kata Younghyun tak kalah dramatis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hatari | 99-00line
FanfictionSelamat datang di Kompleks Hatari! ©2020 | A special event by YG Group