Jaemin dan Jeno yang baru saja bangun dari tidurnya, langsung menuju ke dapur untuk melihat sang ayah yang sedang memasak sesuatu untuk mereka.
"Papi! Lagi masak apa?" tanya Jeno.
Jaehyun yang sedang memasak, langsung melihat kedua anaknya. "Lagi masak makananlah, gimana sih, Jen."
"Ya, maksud Jeno lagi masak makanan apa?"
"Ohhh, bilang dari tadi napa, Jen. Papi lagi bikin telur."
Jeno dan Jaemin menghelai nafas panjang. "Terserah Papi, deh, Jeno sama Jaemin makan aja."
Jaemin dan Jeno segera duduk di kursi meja makan, dan menunggu semua makanan disajikan.
"Hari ini makanannya telur orak arik sama spaghetti carbonara," ucap Jaehyun, lalu menyajikan makanan yang sudah ia buat tadi.
Jaemin mengangguk dan mengambil piring polos didepannya. "Nanti Jaemin sama Jeno mau ke masjid bantu temen-temen bersihin masjid. Boleh kan, Pi?"
Jaehyun mengangguk. "Why not? Malahan bagus kalian mau bantu-bantu di masjid."
"Halah, palingan nanti Jaemin nyuri sendal orang yang lagi sholat," ucap Jeno sambil mengunyah sosis.
Jaemin melotot ke arah Jeno yang berarti: diem lo, mau gue pukul?
Jeno tidak peduli, dan melanjutkan sarapannya bersama dengan ayah dan saudara kembarnya itu.
Jaehyun hanya tertawa ketika melihat kelakuan kedua anaknya itu. "Udah, udah. Jangan berantem lagi, cepetan dihabisin makanannya, nanti telat."
Jaemin dan Jeno mengangguk dan melanjutkan kegiatan makannya.
"Nanti papi mau ke gereja, mau ngumpulin beras buat disumbangin. Kalau papi belum pulang pas kalian udah di rumah, masak sendiri, ya? Kan Jaemin bisa masak, tuh," kata Jaehyun, lalu mencium pucuk kepala Jaemin dan Jeno.
"Iya, Pi. Titip salam ke Romo juga ya,” ucap Jeno.
Jaehyun mengangguk, dan berjalan menuju ke kamarnya.
***
"Jaemin, lo lambat banget sumpah! Ayo, cepetan, udah rame tuh di masjid!" teriak Jeno dari luar rumah mereka.
"Sabar napa, anjir!" balas Jaemin yang baru saja turun dari lantai dua.
Jeno memutar kedua bola matanya, yang berarti terserah lo dah.
Jaemin akhirnya mengeluarkan sepedanya dari gudang. "Ayo, Jen."
Jeno mengangguk dan menjalankan sepedanya menuju ke masjid.
Untung saja, Masjid tidak jauh dari rumah mereka berdua. Saat melewati kompleks, mereka melihat Mbak Seolhyun yang sedang menyiram tanaman.
"Mbak Seolhyun, makin cantik aja," teriak Jaemin sambil menjalankan sepeda.
Seolhyun hanya tersenyum sambil menyiram tanaman kesayangannya. "Makasih, Jaem. Kamu juga tambah ganteng."
Jeno terkejut dan melotot. Wah, gak nyangka gue, Jaemin mainnya sama tante-tante, batinnya.
Mereka menggoes sepeda dengan sangat cepat, dan akhirnya sampai di masjid.
Untungnya, masjid tidak terlalu jauh dari kompleks Hatari, jadi mereka bisa cepat sampai di masjid.
"Oi! Tumben telat lo!" sapa Mark yang sedang bersandar di pilar masjid.
Seperti biasa, Jeno mulai mengambil peralatan yang digunakan untuk membersihkan masjid.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hatari | 99-00line
Fiksi PenggemarSelamat datang di Kompleks Hatari! ©2020 | A special event by YG Group