Romadhon tiba! Romadhon tiba! Marhaban yaa—
Lantunan lagu hits yang familiar terdengar di seluruh penjuru kediaman keluarga Jung. Padahal masih pagi, masih jam enam pagi. Kebanyakan penghuni komplek tengah sibuk terlelap sehabis sahur. Namun, tidak berlaku bagi Hyunjin si bontot keluarga Jung.
"Jin, matiin lagunya!" titah Hendery, sang kakak. Dia menelusup kamar Hyunjin tanpa salam, penampilannya berantakan khas orang terbangun. "Orang-orang masih pada tidur anjir."
"Ckck, orang-orang yang Aa' Dery maksud teh saha?" balas Hyunjin menantang. "Hyunjin lagi bikin tiktok buat konten geng KMS."
"Dih, kecil-kecil udah main geng-gengan aja lo," cibir Hendery kesal. Dia melangkah cepat dan merebut ponsel Hyunjin. "Hape lo gue sita."
"ISH, NAHA SIH MEUNI JULID PISAN KA UNJIN?!"
Teriakan spektakuler Hyunjin membangkitkan—maaf, maksudnya membangunkan ibunda ratu Jennie Kim yang sedang asyik ndusel sama sang suami, Bapak Jung Jaewon.
"Mi," gumam Jaewon dengan suara serak, matanya masih terpejam. "Sejak kapan di rumah kita ada jurignya?"
Jennie menghela napas, capek gak tau kenapa. "Pi, itu teh lain jurig tapi lebih serem."
"HAH?!" Jaewon langsung duduk, menyebabkan Jennie hampir terjerembab dari kasur. "Eh, maaf, mi. Papi gak sengaja, syok abisnya."
"Untung sia laki aing, mun lain mah geus aing gebog!" misuh Jennie sebal. "Pasti itu Unjin sama Dery. Heran deh mami sama mereka, makin gede makin doyan tubir aja."
"Tubir? Apaan itu?"
"Aduh, punya laki kok ndeso pisan...." Jaewon mendelik mendengar Jennie berkata demikian. "MI! AKU IKI BOJOMU LOH!"
"Hm-hm," sahut Jennie tak peduli sembari mencepol rambut ke atas asal. Dia bergegas menuju lantai dua, kamar para bujangan keluarga Jung bersarang. "Boga barudak meuni bikin lieur pisan euy."
Baru saja Jennie mau membuka kamar Hyunjin, suara gedebak-gedebuk dari bawah mengagetkannya. Sekalipun Jennie dulu DJ yang hadir di suasana ramai nan berisik, tetapi sesungguhnya dia tidak suka berisik dan suara mengagetkan.
"I'm hoomee!" Jennie tak perlu repot-repot melihat, sudah jelas itu adik sepupunya. Yeri, si badung. Mentang-mentang libur sekolah, bukannya diem di rumah, malah keluyuran melulu. Heran banget deh, tuh anak hobi bener bergaul sama geng Teletubies. Itu lho, geng-geng lamtur yang diketuai anak sama keponakannya Taeyong-Jisoo.
"Kok sepi banget sih? Hellaw!"
"Berisik, Yer." Jennie memperingatkan dari atas.
"Demi sempak Tuan Krab, Kak Nini! Kakak ngapain di atas situ?!" pekik Yeri, kaget. "Lagi cosplay jadi kunti?"
Lama-lama meladeni Yeri, Jennie bisa darah tinggi. Oke, fokus. Dia kembali beralih ke kamar Hyunjin, anak bungsunya. Tanpa diketok, dia membuka pintu dan menyaksikan pergumulan heboh antara Hyunjin dengan Hendery.
"Adek! Aa! Kalian ngapain kaya gitu?!" omel Jennie, berkacak pinggang. "Aa, lepasin leher adek terus adek, turun dari badan Aa. Sekarang."
Hyunjin dan Hendery segera menuruti titah ibunda ratu, takut kena tulah. Keduanya tertunduk tapi masih sempat melempar tatapan penuh permusuhan satu sama lain.
"Sekarang mami tanya, ada masalah apa?"
Hyunjin menunjuk Hendery dan mengenai dahi kakaknya. "Sakit, Njing!"
"Hendery, mulut!" tegur Jennie galak.
"Maaf, mi, maksud Aa tuh 'Njin' gitu...," ngeles Hendery. "Lagian yang salah di sini tuh adek, mi. Masa dia nyetel lagu kenceng banget masih pagi. Udah gitu katanya buat tiktok bareng gengnya lagi, mi."
![](https://img.wattpad.com/cover/218800087-288-k701682.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatari | 99-00line
FanficSelamat datang di Kompleks Hatari! ©2020 | A special event by YG Group