part02 (Aku Hancur)

6K 329 3
                                    

assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu

WARNING!!! Typo Bertebaran

Happy Reading

POV ILYAS

"Loh, kok om?" ucap Keyra dengan wajah kaget wajahnya itu bikin saya pengen cubit pipi kamu deh, astagfirullah Ilyas ngga boleh mikirin orang yang belum muhrim kamu ingat itu Ilyas.

"Iya ini saya kenapa, kaget, terkejut atau jangan-jangan kamu terkesima," godaku dengan menaik turunka kedua alisku. Seketika muka Keyra menjadi merah karena kesal, hahhaha senang mengoda bocah satu ini.

"Apaan sih ngga jelas banget sih om, udah saha pergi ngapain om disini?" usirna, dan apa katanya 'om' what yang benar saja seorang Muhammad Ilyas Darmawan disebut om, apa gue keliatan tua yah padahalkan masih 24 tahun. Ckckck, dasar gadis aneh.

"Kenapa kamu tidak kekelas kamu bolos."

"Ngapain kekelas pak Harinya lagi cuti malesin banget." Jawaban yang begitu wow ketus amat dia.

"Ada penggantinya hari ini langsung ngajar buruan kamu masuk sana." perintahku dengan tegas. Dan dia melengos saja tanpa permisi dasar gadis ngga sopan awas kamu dikelas saya hukum kamu.

============▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪===========

Setibanya dikelas dengan wajah jengkel Keyra langsung duduk duduk dikursi, semua teman temannya yang melihat Keyra seperti itu pun menanyakannya tapi jawabannya hanya gak papa singkat banget emng yah dasat Keyra.

Tak lama pintu kelas diketuk dan masuklah seseorang kedalam kelas dengan senyum manis yang menawan, gaya yang cool banget. Semua siswi pun yang dikelas menjerit histeris membuat Keyra tersentak dari lamunannya.

"Assalamu'alaikum anak-anak, perkenalkan nama saya Muhammad Ilyas Darmawan, saya disini sebagai guru yang menggantikan pak Hari yang cuti 2 minggu kedepan. Baiklah menurut saya cukup mari buka buku halaman 179 kalian rangkum dan kumpulkan ntad pulang sekolah," semua siswa pun mendesah pelan dengan berat hati mereka mengerjakan tugas mereka. Namun mereka dikagetkan dengan sebuah suara yang memukul meja.

'BRAK'

"Bapak apa-apaan si, dateng-dateng ngasih tugas seabreg gini emang kami robot? emang tugas kami cuma dari bapak ajah ngga pak masih banyak tugas yang harus kami kerjakan. Enak gurunya tinggal nilai-nilai saja terus apa kabar dengan kami ?" semua orang melongo melihat aksi Keyra tersebut.

Bukannya marah Ilyas malah tersenyum penuh arti kepada Keyra sambil berjalan menghampirinya.

"Saya bangga sama kamu, ketika guru ngasih tugas secara semena-mena kamu mampu menggertaknya, saya kasih kamu bintang deh, tapi kamu juga harus lebih sopan karena bagaimana pun merekalah yang mendidik kamu," ucap Ilyas dengan nada lembut dan selalu dihiasi dengan senyum ramahnya.

"Kalo sama guru lain si gue mah oke ajh. Tapi kalo sa lo najis gue sopan sama lo," ketus Key dengan penuh penekanan. Ilyas hanya tersenyum menanggapi hal itu, ia tahu sebenarnya Keyra anak baik, namun keadaanlah yang memaksanya seperti itu.

Setelah belajar mengajar selesai dengan riang Key keluar kelas dan menghampiri kelas 12 Ips 3 dimana kekasihnya itu berada. Namun saat diambang pintu dengan setengah mulut terbuka ia menyaksikan Rangga sang kekasihnya sedang memangku Bella musuh bebuyutnya. Dengan perasaan hancur ia berlari keluar sekolah dan menuju taman dekat dengan sekolahnya.

Dengan langkah gotai dia duduk disalah satu bangku ditaman. Rasanya sesak sekali ya Allah dihianati oleh dua orang yang kita sayang sekaligus, rasanya hatiku terpecah belah om yang selalu menyayanginya dengan lembut tadi pagi membentaknya. Rangga yang dengan sebongkah cintanya datang kepadanya untuk menjadi tempat dia mengadu menjadi sandarannya menjadi pengganti kedua orang tuanya kini menghianatinya.

"hahahahaha, Keyra, Keyra, lo terlalu berharap sama orang jadi ginikan, ditinggalkan kembali hahaha. Pada dasarnya emang lo diciptakan, dibuat melayang dan endingnya lo dijatuhkan dan selalu ditinggalian. Hahahaha ...... Miris banget hidup gue," ucap Key, dengan bibir yang terus tertawa tapi matanya terus mengalirkan cairan bening bak hujan. Bagaikan orang gila, Key terus mentertawakan betapa bodohnya dia mempercayakan hidupnya kepada Rangga.

"Key tenang ajah, walaupun orang tuamu tak perduli lagi, masih ada aku yang menjadi sandaran kamu. Aku siap kok berperan menjadi orang tua kamu, apapun akan aku lakukan karena rasa cintaku padamu itu begitu besar dan tak terhitung," ucap rangga dengan senyum yang manis, mengacak rambut hitam hei.

"Key tenang ajah, masih ada om yang menyayangi key layaknya anak om, masih ada tante sita yang sayang sama key, kami siap kok jadi orang tua kedua buat key," ucap om hasan.

"Kata Rangga, cinta banget sama Key tapi kok, selingkuh. Kata om hasan sangat menyayangi Key, tapi kok, bentak Key. Pacar udah punya yang lain terus om udah ngga sayang sama Key. Terus Key sekarang sama siapa? hiks ..... hiks.... Key sekarang sendirian lagi," isaknya sambil menunduk dengan tubuh yang bergetar. Tiba-tiba terdengar suara dari samping tempat duduknya betapa kagetnya Key saat menemukan orang itu.

"Makanya jangan pacaran sakit hatikan kamu, dalam Al-Qur'an saja sudah dijelaskan dalam surat al isro bahwasannya. Janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh perbuatan yang keji dan jalan yang buruk. Kamu mau mendapatkan jalan yang buruk? terus emang kamu mau masuk neraka? engga hanya kamu saja yang masuk neraka tapi, kedua orang tua kamu juga terseret kesana kamu mau? oh iya, satu lagi om kamu sangat menyayangi kamu kok, percaya sama saya," kata Ilya dengan lembut.

"Heh om, kok ada disini? ngikutin yah, oh iya Key ngga perduli tuh, mau orang tua Key masuk jurang atau kata om tadi masuk neraka gara-gara Key pacaran, emang udah seharusnya disana Key aja ngga mereka urus, Key ajah engga mereka perduliin jadi, buat apa Key perduli sama mereka," sinis Key. " Oh iya, satu lagi kata om, om hasan sayang sama mana ada orang sayang ngebentak. Ingat yah om, jangan pernah sok tahu dapa kehidupan Key, om itu siapa hanya orang asing buat Key," ucap Key, berlalu pergi dari hadapan Ilyas. Ilyas hanya mampu menggelengkan kepalanya sambil menatap kepergian Key "Tenang Key, ada saya yang sangat menyayangimu walaupun kita baru bertemu." Batin Ilyas, setelah punggung Key hilang dibelokan kanan Ilyas pun beranjak pergi.

Dengan penuh harapan Key pulang kerumah, Key berharap datang kerumah ia mendapatkan pelukan hangat orangtuanya, dengan langkah pelan dia memasuki rumah baru saja ia ingin masuk dan menceritakan kejadian disekolahnya. Namun Key lagi-lagi mendesah kecewa kepada orangtuannya yang setiap harinya bertengkar ntah, itu mau sarapan ataupu seperti sekarang setiap pulang sekolah selalu mendengar mereka bertengkar

"Papah, Key mau cerita," ujar key, dengan lirih.

Bukannya mendapat pelukan hangat sang ayah tapi beda dengan key, dia mendapatkan-

#Bersambung

Hargai sebuah karya seseorang, mohon tinggalkan jejak.

Gusku_Imamku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang