Part16

3.9K 239 4
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu.

Mohon maaf typo bertebaran.
Mohon vote yah






'Eungh'

Lenguh Key tampak ingin membuka matanya yang tertutup rapat.

"Papah mana Mamah? tadi Key mimpi Mama ninggalin kita," tanya Key mencari kekanan dan kekiri.

"Itu bukan mimpi Key, itu nyata Mama udah ninggalin kita semua," ucap papa lirih.

"Ngga Pah, gak mungkin Mama ninggalin kita. Key harus temuin Mama, ayo Pah lepasin Key, Key mau sama Mama," ucap Key histeris.

"Ikhlas Key, kamu harus bisa nerima ini semuanya. Papa juga gak mau Mama ninggalin kita tapi ini sudah takdir kita Key," Ucap papa Key lembut.

"Key gak ikhlas, pokoknya Key mau sama Mama kalau Papa gak mau ikut sama Key lepasin Key. MAMA JANGAN TINGGALIN KEY!" teriak Key semakin histeris (Kok nyesek yah😢)

"Istigfar sayang,"

"MAMA TUNGGUIN KEY! Key mau ikut sama Mama aja, maafin Key," ucap Key lirih di akhir ucapannya.

"Sabar dan ikhlas sayang jangan buat Papa sedih liat Key seperti ini," ucap papa Key mengelur jilbab yang Key kenakan.

"Astagfirullah Al'adzim, Astagfirullah, Astagfirullah," lirih Key pelan.

"Kamu udah tenang?" tanya papa Key dibalas anggukan oleh Key, "Papa mau ngabari pihak pesantren dulu buat ngasih izin sama kamu beberapa hari ini," lanjut papa Key yang hanya dibalas anggukan kecil dari Key dengan mata kosong.

==========●●●●●============
DIPESANTREN

Kini Ilyas, Ilham, abi dan umi sedang berkumpul di ruangan keluarga, mereka hanya saling diam dan tak ada percakapan sedikit pun.

"Kamu tahu kesalahan kamu yas?" tanya abi memulai percakapan.

"Maaf Bi, kalau boleh Ilyas tahu salah Ilyas apa?" tanya balik Ilyas.

"Kamu tahu. Kamu sudah berani godain wanita Ilyas!" sentak abi tiba-tiba, "Apa yang Abi ajarin sama kamu hah! kamu ini laki-laki Ilyas dan Keyra bukan mahrom kamu tidak baik kamu menggoda dia walaupun kamu berniat bercanda," sentak abi lagi, Ilyas hanya menunduk tak berani mengucapkan satu kata pun.

"Sabar bi," ucap umi menenangkan abi, namun tidak di hiraukan olehnya.

"Abi bener-bener kecewa sama kamu, Abi ngerasa gagal mendidik kamu," ucap abi sangat pelan.

"Apa yang harus Ilyas lakuin supaya Abi dan Umi ngga kecewa lagi? Abi ngga gagal buat didik Ilyas tapi, Ilyas yang gagal menjaga pendidikan yang Abi berikan. Ilyas nyesel, Ilyas minta maaf," ucap Ilyas menunduk dengan nada penyesalan mendalam sedangkan Ilham hanya diam karena memang ini kesalahan Abangnya sendiri.

"Satu-satunya cara Abi akan menikahkan kamu dengan seseorang dan kamu juga sudah mengenalinya," ucap abi tegas.

"tapi Bi,"

"Gak ada tapi-tapian atau Ilham yang akan menggantikannya," ucap abi sukses membuat Ilham dan Ilyas melotot tak percaya.

"Jangan Ilham Bi, Ilham gak salah ini full kesalahan Ilyas. Jika itu yang buat Abi maafin Ilyas insyaallah Ilyas siap bi," ucap Ilyas nyaris tak terdengar, "Jika boleh tau siapa wanita yang Abi maksud?" lanjut Ilyas dengan penuh tanya. 'Maafkan saya Key tidak bisa memenuhi janji yang sudah kit rencanakan See you Key," Batin Ilyas menjerit.

"Dia adalah Sy-"

Drttt Drtttt

Ucapan abi terpotong kala ada yang menelponnya yang ternyata papanya Keyra.

via telepon
......

"Iya wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatu."

...........

"Innalilahi waa innaillaihi roji'un, baik saya dan keluarga serta sahabat Keyra anak segera kesana."

..........

"Iya sama-sama, Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatu,"

Semuanya hanya diam menunggu sang abi memulai percakapan dan membicarakan yang menelponnya tadi.

"Mamanya Keyra meninggal dan Keyra terus-terusan menjerit tak menerimanya," ucap abi Gufron pelan.

"Innalilahi," ucap umi, Ilyas dan Ilham serempak.

"Umi tolong panggilin Marisa, Nafisah, Syabela dan Vita semoga Keyra tenang kalau ada sahabatnya. Ilyas keluarkan mobil dan Ilham umumkan meninggalnya mama Keyra di masjid pondok, paham?" ucap abi tegas dengan cepat mereka melakukan perintah abi.

Setelah mereka berkumpul kini mereka semua beraa di dalam mobil menuju rumahnya Key, didalam mobim tidak ada yang membuka percakapan sedikitpun hanya isakkan demi isakkan yang terdengar dari keheningan yang mereka ciptakan.

==========●●●●●==========
Di rumah Key

Rumah kini sudah sepi hanya beberapa tamu saja, jenazah juga sudah di makamkan ketika Key pingsan. Kini Key hanya menatap kosong ke arah foto mamanya di dinding kamar Key.

Ingatannya berputar tentang kesalahan-kesalahannya di masa lalu, penyesalan kini bergelayut dalam hatinya Nyesal karena suka membentak bahkan melawan mamanya. Kini setelah mamanya pergi hidup terasa hampa dan tak berarti apa-apa.

"Baru sebentar mama di alam sana Key udah kangen banget sama mama, baru minggu kemarin mama goda Key kini mama pergi, baru kemarin mama cium ubun-ubun Key dengan sayang kini mama tak akan pernah bisa melakukan hal itu lagi," gumam Key memandan foto sang mama.

"Sayang makan dulu yah, dari tadi kamu belum makan. Makan dulu yah nih papa bawain makanan kesukaan Key," ucap papa Key lembut namun hanya mendapat gelengan dari Key tanpa melihat papanya.

"Cukup mama kamu aja yang ninggalin papa, kamu jangan papa tidak akan bisa menerima itu semua Key," ucap papa Key lagi tapi Key tetap diam tak bergeming.

Ting nong ting nong

"Papa buka pintu dulu yah, kamu jangan lupa istirahat dan makan," titah papa Key.

Dengan cepat Dehan (papa Key) membuka pintu dan ternyata yang datang adalah orang-orang pesantren.

"Oh kalian, silahkan masuk bu, pak," ucap Dehan sopan.

"Maaf om kamar Key dimana yah? kami sayabat Key," tanya Isah.

"Iya om tau, kalian naik aja keatas di depan pintunya ada namanya kok,"

"Oke om makasih," ucap Ica.

"Umi ikut kalian yah," ucap umi Salamah.

"Iya mi ayok,"

Dengan segera mereka menuju kamar Key. Saat sudah sampai mereka melihat penampilan Key yang jauh dari kata baik, tatapan matanya kosong dan wajah yang pucat. Dengan perlahan mereka menghampiri Key yang belum tersadar dari lamunannya.

"Key," panggil umi lembut mengelus jilbab Key.

"Kenapa harus Key mi? kenapa harus yang merasakan kehilangan? kenapa harus Key yang ditinggalkan oleh mama? K-Key gak bisa tanpa mama mi," ucap Key lirih dalam pelukan umi dan ke 4 sahabatnya hanya menangis memeluk tubub rapuh Key.

"Karena Key mampu melewati cobaan ini, karena Allah punya rencana besar buat Key dibalik semua ini, Key jangan putus asa, Key jangan lemah seperti ini," ucap umi lembut. Mengundang isak tanggis Key semakin deras.


#Bersambung...

Gusku_Imamku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang