Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu
Mohon maaf typo bertebaran
Mohon vote😊Sebelumya
"Akhhh. Bodoh kamu Ilyas kenapa sampai bilang gitu pada Key, harusnya lo bilang kalau lo bakal lebih khawatir dengan keadaan Key bukan seperti ini. Akhhh," teriak Ilyas dengan frustasi di bangku taman pondok.
=====□□□□======
Dengan menghela napas berat Ilyas beristigfar dalam hati dan melangkahkan kakinya meninggalkan taman pondok menuju rumahnya.
Di ruang tamu kini Ilyas berada di sana sudah ada Syabela dan umi yang sedang mengobati tangan Abel yang cukup parah.
"Kamu beneran gak papa? mau kerumah sakit ngga?" tanya Ilyas dengan panik.
"Gak papa gus, nanti juga sembuh sendiri kan udah umi obatin," jawab Abel menunduk.
"Iya Yas, kamu gak usah khawatir gitu umi kan dokter handal," timpal umi mengundang tawa Ilyas dan Abel tentunya, bagaimana bisa disebut dokter handal liat darah sedikit saja udah histeris.
Tak jauh dari mereka Key menatap dengan sendu, iri rasanya ia berada di sana bercanda ria dengan umi dan om Ilyas. Ingin dikhawatirkan oleh gus nya itu.
Dengan menghela napas pelan dan mengucapkan bismilah berkali-kali untuk menenangkan hatinya untuk bisa menghampiri mereka yang lagi bercanda.
"Maaf mi, Key mengganggu Key mau bilang makanan udah jadi, udah Key siapin dimeja makan yah. Key permisi dulu mi Assalamu'alaikum," pamit Key mulai berlalu dari ruang yang menyesakkan itu.
"Emangnya Key ngga mau makan disini aja? biasanya kalau tugasnya kebagian di rumah umi makannya disini Key," ujar umi dengan halus.
"Ngga usah mi, Key mau makan dikantin santri ajah bareng sama Vita, Ica dan Isah. Key pamit dulu mi, kak Abel dan gus. Assalamu'alaikum," pamit Key berlalu dari sana.
Key yang tidak memperhatikan jalannya yang terhalang oleh bulir bening dimatanya, sehingga tanpa ia sadari menginjak gamis bawahnya.
'BRUKH'
"Awss, Sakit," pekik Key
Ketiga orang tersebut yang mendengar pekik kan Key terlonjak kaget.
"Key!" sentak mereka kaget segera menghampirinya begitu pun dengan Ilyas.
"Key! kamu bisa gak sih jalannya hati-hati," sentak Ilyas dengan nada tinggi.
"ILYAS!" Bentak sang umi
Ilyas yang tersadar atas ucapannya gelagapan melihat Key sesegukan menangis. Sedangkan Abel segera membantu Key berdiri dan memeluknya.
"Key sa-saya minta maaf saya ngga maksud bentak kamu," ujar Ilyas terbata.
"Iya gus, Key udah biasa kok dibentak kayak gitu. Umi, Key pamit dulu permisi," ucap Key berlari dari sana mengabaikan lututnya yang sakit.
Dengan menunduk Key berlari tanpa melihat orang didepannya.
"Aduhh," Pekik orang tersebut yang tak sengaja Key senggol. Seketika Key mengalihkan pandangannya.
"Eh gus Ilham, maaf Key buru-buru soalnya," ucap Key.
"Eh iya Key gak papa. Eh kok mata ukhty merah, abis nangis yah?" ucap Ilham.
"Engga kok gus, tadi emmm abis ngupas bawang merah iya bawang merah," jawab Key spontan
"Owh gitu," jawab Ilham memicingkan matanya kurang percaya.
"Iya gus beneran ih, yaudah Key pamit dulu gus bye Assalamu'alaikum," pamit Key kesal dan berlalu menghentakkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku_Imamku(Tamat)
General FictionWARNING!! Cerita ini ditulis sebelum paham kepenulisan ya😊 Cerita ini mencerikan kisah cinta seorang gadis urakan, bandal, tidak mempunyai kasih sayang orang tua. Kisah seorang gadis yang jatuh cinta pada gusnya di pondok pesantren, tapi sayang se...