part09

4.2K 266 4
                                    

Assalamu'alaikum warohmahmatullahi wabarokatu

Mohon maaf typo bertebaran
Mohon vote😊

Key terus berlari menuju asramanya, rasanya sudah tidak kuat ia untuk bercerita kepada empat temannya. Jantung Key seperti ingin putus saja akibat terlalu berdetak kencang.

'Dear jantung, kamu jangan kenceng loncatnya kalau lagi deket sama om Ilyas, ntar kalau om Ilyas denger key bisa malu tau. Kamu paham kan jantung?' batin Key memegang dadanya tepat di jantungnya.

Sesampainya didepan kamar asramanya dengan segera Key membuka pintu, ia melihat Abel, Isah Ica dan Vita sedang main didalam kamarnya.

"Kak Abel, Vita, Isah, Ica. Huwaaaa Key seneng bangett," jerit Key.

"Tumben kamu ketemu mama sama pap kamu seneng?" tanya Ica.

"Ishhh, bukan masalah itu tau," kesal Key dengan cemberut.

"ih, Ca. Ngga boleh gitu harusnya kamu seneng temeb kamu bahagia bukan malah kayak gitu kan kasian Key nya jadi kesel," nasehat Isah.

"Iya bener tuh, Ica gimana sii," timpal Vita.

"Udah, emang seneng kenapa si, sampai segitu senangnya?" tanya Abel dengan lembut.

"Kalian tau ngga? tadi km Ilyas minta maaf sama Key. Terus sam Key dijahilin paru-paru-"

"Pura-pura Key," geram mereka serempak.

" Hehe iya. Maaf lagian sih kalian serius banget kan Key jadi pengen jailin," kata Key dengan cengiran sok polosnya.

"Yaudah sekarang lanjut lagi ih," kesal Ica.

"Iya sabar si. Teruskan Key pura-pura ngga maafin lah, om Ilyas cemberu tau sambil nunduk dan perlu kalian tahu om Ilyas bilang Key cantik gara-gara Key ketawa. Aduhh, rasanya Key melayang banget," cerita Key.

Hening, rasanya mereka tidak percaya dengan apa yang Key katakan, mana mungkin gus sekaligu ustadz mereka bisa berbicara seperti itu apalagi sampai bertemu akhwat tanpa ditemani.

"Key, bener apa yang kamu bilang? terus gus nya datangnya sendirian apa ditemani?" tanya Abel.

"Bener kak Abel masa ngga percaya si, kalau Key lihat si sendirian soalnya ditaman pondok lagi sepi,"

"Kok bisa sih gus kita seperti itu? kayak kurang percaya gitu," kata Isah yang dibalas anggukan oleh Vita dan Ica.

"Key kamu tau ngga? kalau laki-laki bertemu dengan perempuan hanya berdua saja tanpa ada saksi yang mengantar itu ngga boleh Key, apalagi sampai memuji kamu otomatis dia memandang kamu dong. Nah, itu ngga boleh Key bisa termasuk zina. Kamu juga jangan kesenengan gini bagaimana pun pujian itu bisa membuat kamu selalu ingin dipuji. Kaka takut kamu malah menyalah artikannya, di sini juga ngga kamu ajah yang salah tapi ustdaz Ilyas juga salah karena sudah berani bertemu yang bukan mahromnya tanpa ditemani. Kaka ngga ngelarang kamu buat ketemu tapi, alangkah lebih baiknya kalo ketemu lawan jenis yang bukan mahrom ditempat yang ramai dan harus ditemani biar apa? biar tidak terjadinya fitnah. Sampai sini Key paham?" ucap Abel dengan lembut.

"Jadi, Key salah yah kak?"

"Bukan salah Key tapi berbuatannya kurang tepat," timpal Isah yang dari tadi diam saja.

"Makasih banyak yah, kalian udah mau negur Key yang berbuat kesalahan," ujar Key dengan senyumnya.

"Iya Key kita berlima kan sahabatan," timpal Ica.

"Yaudah sini kita berpelukan," kata Vita menirukan suara teletubis.

Sontak hal itu mengundang tawa mereka dan segera berpelukan haru piruk kini sedang Key rasakan, kehangatan kini Key dapatkan walaupun bukan dari kedua orangtuanya tapi, di sini dia merasakan hangatnya pelukan orang yang sayang padanya selain dari om Hasan dan tante Risa.

Gusku_Imamku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang