Part 31

4.2K 225 1
                                    

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Typo bertebaran


"Aduh!" pekik Key saat digelitik oleh Ilyas.

Perutnya seperti keram, karena jika sedang haid ataupun tidak ketika kita tertawa berlebihan perut akan keram. Namun, keram pada perut yang sedang haid itu lebih sakit.

"Kamu kenapa?" tanya Ilyas dengan panik.

"Perut Key keram."

"Yaudah ayo kerumah sakit!" ajak Ilyas yang sudah siap menggendong Key.

"Ih. Gak usah bang, ntar juga sembuh sendiri kok," tolak Key.

Keram dalam perut jika sudah agak lebih sakit bisa di kompres dengan air hangat. Jika, sudah berlebihan baru bisa di sarankan ke dokter. (Biasanya aku kayak gini yah kalau keram)

"Bener gak usah ke dokter?" tanya Ilyas lagi, ia merasa ragu dengan jawaban yang diberikan oleh Key.

"Beneran abangku, sekarang aja udah mendingan," jawab Key, Ilyas mengangguk pertanda bahwa mengerti.

"Yaudah Key istirahat dulu yah, nanti abang bangunan pas ashar."

Key hanya mengangguk langsung memejamkan matanya, mungkin karena lelah membereskan rumah dan lelah karena mereka tadi bercandanya lama membuat Key langsung tertidur pulas.

Tangan lembut Ilyas terus membelai kepala Key, rasa sayang dan cintanya terlalu besar sehingga ia sangat takut kehilangan sosok pecicilan seperti Key.

"Abang sayang banget sama Key, jangan tinggalin abang apapun itu alasannya yah." monolog Ilyas menatap Ilyas yang memejamkan matanya.

Puas menatap Key yang sedang tertidur, akhirnya Ilyas bangkit dan turun ke bawah untuk memasak makanan kesukaan Key. Lelah? tentu saja ia sangat lelah apalagi tadi membereskan rumah hanya berdua saja ditambah Ilyas yang mengangkut benda-benda berat karena tidak mungkin ia membiarkan Key mengangkutnya. Namun, demi sang isteri ia rela melakukan apa saja, seperti saat ini ia rela memasak supaya Key tidak terlalu capek.

2 Jam berlalu, kini masakan ala chef Ilyas sudah jadi. Hanya makanan sederhana yang ia buat tidak seperti makanan ala restoran terkenal, hanya goreng tempe, ayam rica-rica. Hanya dua menu yang ia buat tidak terlalu banyak karena ia hanya tinggal berdua.

Selesai memasak, Ilyas segera membangunkan isteri tercinta.

"Key bangun, makan dulu yuk!" ucap Ilyas mengelu pipi Key.

Bukannya bangun Key malah menarik Ilyas hingga terjatuh di samping Key, tanpa membuang waktu Key langsung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Ilyas.

"Adek masih ngantuk Bang," ucap Key pelan.

Ilyas terkekeh geli melihat tingkah laku Key, baginya hal seperti ini sangat membuat dirinya bahagia.

"Tapi, Adek harus makan sayang," ucap Ilyas lembut merengkuh badan kecil Key.

Tak ada balasan dari Key, Ilyas langsung menggendong Key membawanya ke kamar mandi.

"Ih Bang, Adek mau di bawa kemana sih?" tanya Key dengan asik mengendus leher Ilyas karena Key di gendong seperti koala.

Ilyas tak menjawab pertanyaan dari Key ia sibuk menggendong Key, sesampainya di kamar mandi dengan lembut Ilyas menurunkan Key dan mulai membasuh waah Key dengan air.

"Ih dingin Bang!" ucap Key kaget

"Bentar doang kok dinginnya cuma reaksi tubuh yang kaget," ucap Ilyas dengan telaten ia membasuh wajah Key.

Gusku_Imamku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang