Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu
Mohon maaf typo bertebaran
mohon vote😊Hanya satu kata yang ada dalam benak Key yaitu aneh. Aneh terhadap sikap Ilyas yang berubah kadang ia sangat baik, kadang sangat bijak kalo Key lagi galau, kadang seperti sekarang aneh.
Selesai menjemur pakaian dengan riang Key kedapur membatu kak Abel memasak karena sebentar lagi siang dan pastinya setelah capek kerja tidak ada hal lain yang diinginkan selain makan.
"Assalamu'alaikum kak Abel, mau Key bantuin?" tanya Key.
"Wa'alaikumussalam Key, tentu boleh dong tapi, emang kamu bisa masak?" tanya balik Abel.
"Bisa dong kan waktu masih di rumah Key suka bantuin bibi masak apalagi kalo bikin cokies," seru Key.
"Yaudah sini bantuin kakak,"
Semua santri sudah berkumpul di taman pondok siap menyatap makanan, dengan riang semua memakanan yang sudah disediakan.
"Kok beda yah rasanya, ini tuh lebih enak dari masakan Syabela," Ungkap salah satu santri.
"Iya lah orang yang masaknya chef handal," ucap Abel.
"Emang siapa kak?" tanya Ica.
"Ini yang lagi nunduk disamping kakak lagi malu,"
Semua menatap orang yang ditunjuk oleh Abel. Sontak semua mata melotot tak percaya santri yang urakan bisa masak sungguh sulit dipercaya sekali.
"Key?" tanya mereka serempak.
"Hehe iya," jawab Key malu-malu.
"Wahhh, ternyata kamu Key yang masak kamu mau dong ditugaskan bagian rumah umi?" tanya umi dengan antusias.
"Beneran mi? Key sangat mau kalo gitu mah," jawab Key dengan sangat antusias.
Disisi lain Ilyas dan Ilham yang duduk berdampingan tak jauh dari mereka hanya tersenyum kecil.
"Kamu beneran sempurna Key tolong tunggu saya," gumam Ilyas menatap makanan buatan Key.
Ilham yang mendengar gumaman abangnya hanya bisa melebarkan senyumnya. Rasanya tak percaya abangnya jatuh cinta dengan muridnya sendiri.
==========●●●●●==========
Pagi ini dengan semangat yang baru Key menuju rumah umi, tidak tahan rasanya bisa kebagian tugas bagian rumah umi karena dengan begitu ia bisa melihat Ilyas setiap saat, bisa tahu kebiasaan Ilyas.
Begitu pun dengan Ilyas yang dengan semangat ia turun kebawah untuk sarapan special yaitu masakan calon istri. Sungguh tidak tahan ia ingin segera menyantap makanan buatan Key.
Sesampainya dibawah Ilyas gera menuju ke ruang makan, di sana Ilyas melihat sang bidadari sugranya nanti sedang memasak dengan candaan bersama umi dan Abel tentunya.
Namun angan-angannya hancur kala mengingat sang adik yang ingin melamar Keyra. Sakit? tentu saja di tikung oleh adiknya sendiri jelas sangatlah sakit. Biarlah ia merasakan sakit yang dalam biarlah ia yang mengorbankan cintanya asalkan Key dan Ilham bahagia ia akan berusaha umtuk ikhlas, bukan tak mau berjuang tapi ia tak mau adik tersayangnya bahagia.
Lamunan Ilyas buyar ketika seseorang menyebut namanya.
"Mi, emang om eh maksudnya gus Ilyas belum ada calon yah?" tanya Key tiba-tiba.
"Belum kayaknya tapi, dia pernab bilang lagi suka sama santri sini," jawab umi dengan santai.
Setelah mendengar ucapan umi Key hanya bisa terdiam, sakit rasanya orang yang kita sayang punya pilihannya sendiri. Abel yang mendengar hal itu hanya bisa mengelus punggung Key untuk menenangkan.
"Kira-kira kapan gus Ilyas melamarnya?" tanya Key lagi.
"Kurang tau juga umi. Abel emang kapan Ilyas mau ngelamar kamu kalian kan udah deket dari lama? emang kenapa si Key?," tanya balik umi
Abel yang kaget dengan pertanyaan umi hanya diam dan melirik Key yang diam menunduk.
"Akh awsss," teriak Abel.
Ilyas yang dari tadi memperhatikan mereka dibuat kaget dengan apa yang terjadi pada Abel. Dengan segera Ilyas menghampirinya.
"Aduh Abel kamu kenapa?" tanya umi.
"Keciprta minyak mi," jawab Abel.
"Tapi, kak Abel ngga papa kan?" tanya Key dengan Khawatir.
"Gak papa Key,"
"Yaudah yuk, umi obati dulu. Key kamu gak papa kan kalau masak sendirian?" tanya umi.
"Gak papa mi, mending obati kak Abel ajah takut infeksi," jawab Key dengan Panik.
Setelah mendapat jawaban dari Key dengan segera umi dan Abel pergi dari dapur. Namun, badu saja sampai dibibir pintu dapur tak jauh dari Key datang seseorang dengan wajah paniknya.
"Bel kamu ngga papa kan? tadi saya dengan kamu teriak," tanya Ilyas dengan panik.
"Gak papa gus, hanya keciprat minyak doang," jawab
"Iya kamu ngga usah panik, umi akan obati calon istri kamu ini kok," ujar umi dengan santai dan langsung menarik Abel pergi dari sana
Ilyas hanya bengong dengan ucapan uminya calon istrinya, padahal kan calon istrinya hanya Key seorang tidak ada yang lain dihatinya.
Key yang melihat Ilyas panik, umi yang nyebut Abel calon istri Ilyas, membuat Key menunduk dalam menahan air matanya yang siap untuk segera diturunkan.
Disisi lain Abel hanya bisa menampakkan wajah tak enak kepada Key, karena ia dan Ilyas memang tak ada hubungan apapun.
"Key kamu masak apa?" tanya Ilyas menghentikan keheningan diantara mereka.
"Sayur asem, tempe goreng, sambel sama balado telur gus," jawab Key menunduk.
"Owh." Gus Ilyas hanya bisa ber oh ria saja tidak tau mau mengatakan apa lagi, "kalo gitu saya pamit dulu Key, semangat masaknya dan satu lagi masakan kamu sangat pas dilidah saya. Assalamu'alaikum," pamit Ilyas segera berbalik dan mulai melangkahkan kaki nya pergi dari sana.
"Om! kalo Key kesakitan seperti kak Abel apakah om bakal khawatir sama Key seperti om mengkhawatirkan kak Abel?" tanya Key.
Ilyas yang mendengar perkataan Key terdiam sesaat dan berbalik, 'tentu saya akan lebih khawatir Key saya tidak mau terjadi sesuatu sama kamu, jika sampai kamu terluka saya yang bodoh tidak bisa menjaga kamu' batin Ilyas menjerit.
"Emang kamu siapanya saya?" tanya Ilyas dingin. Key hanya bisa memantung dengan pertanyaan dari Ilyas.
"Eh, iya Key lupa Key kan bukan siapa-siapa om. Jadi mana mungkin om khawatir. Oh iya, Key dukung kok om sama kak Abel kalian cocok, walau harus hati Key yang terluka," ujar Key dengan lirih di akhir ucapannya.
Ilyas yang mendengar Key setuju dirinya dengan Abel hanya mengepal kan kedua tangannya menahan emosi yang membara. Dengan langkah cepat pergi dari sana sebelum kesabarannya habis dan berakhir dengan Key yang ia bawa ke KUA sekarang juga.
Key yang melihat Ilyas menjauh hanya tersenyum getir menahan semua sesak di dada nya.
"Akhhh. Bodoh kamu Ilyas kenapa sampai bilang gitu pada Key, harusnya lo bilang kalau lo bakal lebih khawatir dengan keadaan Key bukan seperti ini. Akhhh," teriak Ilyas dengan frustasi di bangku taman pondok.
#Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku_Imamku(Tamat)
General FictionWARNING!! Cerita ini ditulis sebelum paham kepenulisan ya😊 Cerita ini mencerikan kisah cinta seorang gadis urakan, bandal, tidak mempunyai kasih sayang orang tua. Kisah seorang gadis yang jatuh cinta pada gusnya di pondok pesantren, tapi sayang se...