Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu
Mohon maaf typo bertebaran
mohon votenyaAku merasa tanganku digengam oleh seseorang isaknya terdengar menyakitkan dan aku sangat mengenal suara itu.
"Key, bangun sayang jangan buat mama khawatir," ucap sang mama.
Aku sungguh tidak percaya mama menggenggam tanganku tapi, mama menangis gara-gara aku. Aku ingin segera membuka mata ini tapi terasa begitu berat, rasanya seperti ada yang sesuatu yang membuat mata ini menjadi rapat.
Dengan membaca basmalah dan berdzikir ku coba sekali lagi untuk bisa membuka mata ini dan hasilnya berhasil. Aku melihat mama yang tersenyum kearahku tapi, matanya sangat sembab. Papa duduk disebelah mama, kak Abel berdiri didekat lemariku bersama Ica dan Isah dengan wajah yang sangat panik, dan seseorang yang berdiri di dekat pintu dengan wajah yang tak bisa ku tebak orang itu adalah om Ilyas.
"ma-mamahh," panggil pelan.
"Allhamdulilah kamu sudah bangun, sini bilang sama mama mana yang sakit?" tanya mamam
"Kepala Key pusing, Key kangen banget sama mama kenapa mama ngga jenguk Key?" ucapku pelan.
"Maafin mama, mama sibuk Key maafin mama gara-gara Key kangen sama mama udah buat Key sakit," ucap mama terisak.
"Key ngga suka mama nangis hati Key sakit liat mama nangis, maafin Key udah buat mama nangis, udah ngelawan sama mama dan papa, maafin Key suka bentak kalian K-key sungguh berdosa, maafin Key ma,pah," ucapku memeluk mama.
"Iya papa maafin Key, papa juga minta maaf suka bicara dengan nada tinggi, suka bentak Key. Maafin papa yah nek," ucap papa memelukku dan mama.
Aku bahagia, baru kali ini aku dipeluk oleh mama dan papaku. Begitu nyaman sangat nyaman aku rasa tak ingin melepas pelukkan ini terlalu hampa jika dilepas.
"Key bahagia banget bisa dapat pelukkan dari kalian, jika dengan Key sakit bisa dapet pelukkan kalian Key mau kok sakit tiap hari biar bisa dipeluk sama mama dan papa," ucapku sangat pelan.
"Key gak boleh ngomong gitu, mama mau kok peluk Key waktu Key baik-baik aja," ucap mamaku mengeratkan pelukkannya begitu pun dengan papa.
"Key sayang banget sama kalian, mama tidur bareng Key yah malem ini besok Key mau ujian mah," ucapku antusias dengan anggukan sang mama membuatku senang.
"Jadi, papa ngga di ajak nih yaudah deh mama bawa papa pulang aja," rajuk papaku membuat semua orang yang didalam kamarku tertawa.
"Masa papa mau tidur di sini, kalau papa di sini terus kaka Abel, Ica sama Isah tidur dimana? kan bukan mahrom pah," ucapku terkekeh.
"Yaudah papa nikahin aja mereka bertiga lumayan masih ada yang seger-seger," ucap papa.
"Ohhh, jadi mau poligami gitu hem. Oke kalau kita udah di rumah jangan harap papa dapat jatah, dan tidur diluar," ucap mama dengan tatapan tajam. papa yang melihat itu hanya menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Becanda mah," kata papa dengan ciut melihat mama marah.
Aku, Ica, Isah dan kak Abel tertawa lepas melihat kelakuan mama dan papaku. Sedangkan di depan pintu om Ilyas tersenyum kecil ke arahku.
"Om tidur di kamar tamu umi aja om, kebetulan kosong lagian ini udah malam juga biar Key cepet istirahat supaya besok bisa masuk kelas," ucapnya, oh tuhan aku salting banget dikasih perhatian begitu malu bangeet.
"Yaudah papa kerumah umi salamah dulu yah, mama tidur sama princess kecilnya papa. Selamat malam," ucap papa mencium keningku dan pipi serta ubun-ubun mama dengan sayang.
"Kamu jangan sakit lagi Key, jangan buat saya khawatir lagi, jangan buat spot jantung saya menggila dengan keadaan kamu seperti ini, saya ngga sanggup liat kamu berbaring pucat. Saya lebih seneng kamu yang jutek dan galak," ucap om Ilyas membuat aku menunduk malu, "Assalamu'alaikum tante, Bel, Ca, Sah dan calon istri jangan sakit lagi," lanjutnya.
'BLUSH' aku merasa pipiku memanas malu banget si om rese ngomongnya kayak begituan di depan mama duh ngga punya muka ini mah Key.
"Ekhmm, yang udah calon istri nih," ucap kak Abel.
"Iya nih, pake panggil calon istri segala," timpal Isah.
"Cie Key bentar lagi jadi istri gus tampan," goda Ica.
"Oh itu calon Key, ganteng banget kamu bisa aja deh pilihnya, so sweet lagi pake sebut-sebut calon istri," goda mama.
"Kalian apaan sih, udah ah Key mau tidur," ucapku kesal sedangkan mereka hanya terkikik geli.
'Dasar om ngeselin, awas kalo Key udah sembuh Key patahin tuh lehernya biar ngga ngeselin lagi, tapi kalau Key patahin kasian dong. Udah ah bodo amat siapa suruh biki Key malu'
#Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku_Imamku(Tamat)
General FictionWARNING!! Cerita ini ditulis sebelum paham kepenulisan ya😊 Cerita ini mencerikan kisah cinta seorang gadis urakan, bandal, tidak mempunyai kasih sayang orang tua. Kisah seorang gadis yang jatuh cinta pada gusnya di pondok pesantren, tapi sayang se...