Part20

4.4K 247 3
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu

Mohon maaf typo bertebaran
Vote yah






Sebelumnya.

"Langsung saja, abi mau ngumpulin kalian karena abi ingin memberi tahu kalian terutama Keyra. Keyra Anantasya Prahadi mau kah kamu menjadi makmum anakku, Ilham," ucap abi sangat lantang sedangkan Key, Ilham, Ilyas dan Syabella melotot sempurna manatap abi tak percaya.

"tapi bi,"

"Ilham kamu diam dulu abi butuh jawaban dari Keyra," potong abi dengan tegas. Key hanya diam bingung dan lidahnya terasa kelu, sedangkan Ilyas mengepalkan kedua tangannya menahan emosi.

"Key," lirih seseorang didepan pintu masuk, sontak Key dan Ilham membola dia Nafisa sedang menatap Key dan Ilham dengan raut kecewa dan tak percaya.

=======▪▪▪▪▪=======

Nafisa yang mendengar semua perkataan abi segera berlari keluar rasa kecewanya membuat ia lupa bahwa Keyra belum menjawab pertanyaan sang abi.

Key yang melihat Nafisa berlari segera menyelesaikan masalah yang menimpanya.

"Mohon maaf Mi, Bi. Key gak bisa karena menurut Key gus Ilham sudah mempunyai calonnya sendiri yaith Nafisa. Lagian Key gak mau buat Nafisa merasakan sakut yang Key rasakan waktu kemari, Key tau bagaimana sakitnya dikhianati oleh sahabat sendiri dan pria idamannya," ucap Key santai.

Saybella dan Ilyas yang merasa tersinggung pun hanya diam dan menunduk merasa bersalah.

"Mohon maaf sekali lagi dan Key untuk saat ini belum ada rencana buat nikah muda, Key masih mau fokus memperdalam ilmu agama Key. Key permisi Assalamu'alaikum Mi, Bi, Gus, Ning." Segera Key berlari keluar mengejar Nafisah yang salah paham.

Key yang mencari keberadaan Nafisah namun, tak menemukannya dengan rasa kecewa Key menuju mesjid untuk sekedar istirahat sebentar.

Key berjalan menunduk tak menyadari bahwa disampingnya adalah Nafisah yang sedang menangis melipat kedua kakinya.

Hiks.... Hiks....

Mendengar ada yang menangis disampingnya segera Key mendongkak dan betapa kagetnya ia bahwa yang menangis adalah sahabatnya Nafisah.

"Sah, kamu salah paham," ucap Key pelan. Merasa tak mendapat jawaban dari Nafisah membuat Key menunduk kecewa.

"Aku sudah tau gimana sakitnya dikhianati, aku sudah tau rasanya Sah, jadi mana mungkin aku membiarkan kamu merasakan rasa sakit yang pernah aku rasakan. Tolong percaya sama aku Sah, aku tidak akan menerima lamarannya bahkan gus Ilham pun sama-sama cinta sama kamu," lirih Key.

Nafisah yang mendengar penjelasan dari Key pun segera memeluk Key menangis terisak penuh penyesalan.

"Maafin aku Key, aku salah paham. Maaf key," kata Isah pelan dalam pelukan Keyra.

"Iya sah gpp wajar kok kamu kan cinta sama Ilham."

"Hehehe apaan sih Key aahh," rengek Isah.

"Yaudah yuk balik ke pondok, muroja'ah nanti sore kan kita harus setoran," ajak Key dibalas anggukan oleh Isah.

==========●●●●●==========

Hari terus berganti waktu terus berputar, kini sudah satu bulan dari kejadian abi melamar Key untuk anaknya Ilham, membuat Key semakin menjauh. Bahkan walaupun kesana kalau ada perlu saja itupun harus ada yang mengantarnya.

Ilyas dan Syabella, kini mereka sudah berbahagia apalagi sekarang Syabella sudah mengandung anak Ilyas, semua santriwati pondok menyambut kabar itu dengan gembita. Tapi, untuk Key dia juga bahagia tapi disisi lain ia merasa iri akan posisi Syabella sekarang. Pemikiran itu cepat-cepat ia buang jauh karena ia tau menyimpan iri pada orang lain itu tidak baik takut menjadi penyakit hati yang menyesatkan.

Hari ini, adalah hari pemeriksaan untuk para santriwati takut ada yang membawa alat-alat terlarang, dan Key sekarang ditugaskan untuk menemani ustadzah Kai memeriksa para santri.

Dengan riang ia keluar kamar dan menuruni tangga untuk menghampiri ustadzah Kai takut menunggu. Baru saja beberapa langkah ia menuruni tangga tiba-tiba lengannya dicekal oleh orang dibelakangnya.

Dengan spontan ia tepis yang mencekal tangannya yang ternyata Syabella.

"Loh Ning, kok ada disini? ngapain?" tanya Abel bingung.

"Key kakak menta maaf, kakak mau kamu manggilnya jangan Ning tapi, kakak aja sama seperti dulu," idih Syabella.

"Key udah maafin Ning kok, lagian Ning gak salah," ucap Key santai dengan senyum manisnya. "Untuk panggilan Key gak bisa Ning, Key harus menghormati Ning yang sudah jadi isteri dari Gus Ilyas jadi wajar kalau Key manggilnya." Dengan senyum manis yang ia mengatakan itu semua.

"Apa segitu bencinya kamu sama kakak, sampai menjauh dari kami?"

"Key gak benci Ning, Key butuh waktu untuk semua itu lagian Key gak ada hak untuk membenci kalian. Key pamit dulu yah Ning, takut Ustadzah Kai nungguin kapan-kapan kita ngobrol lagi. Assalamu'alaikum," pamit Key segera berlalu dari hadapan Syabella yang menatapnya sendu.

Dengan cepat Key menuruni tangga menghiraukan panggilan dari Syabella. Tanpa melihat langkahnya Abel menuruni tangga mencoba mengejar Key, hingga ia menginjak ujung gamisnya sendiri.

"Awww, Key," teriak Syabella spontan seolah Key mendorongnya.

"Astagfirullah. Ning," ucap Key ketakutan segera menghampiri Abel yang terduduk di lantai tak jauh dari Key.

"KEYRA!"panggil seseorang di depan Key yang sedang mencoba membangunkan Abel.

"Kamu apa-apaan hah sampai-sampai mendorong Syabella! kamu taukan kalau dia lagi hamil! dasar gak tau diuntung dia itu sahabat kamu! kalau terjadi sesuatau sama dia dan anaknya saya akan benar-benar benci sama kamu KEYRA ANANTASYA PRAHADI camkan itu!" Tekan Ilyas dengan nada tinggi.

Key yang mendengar bentakan dan kata-kata Ilyas hanya menatap sendu penuh dengan air mata yang mengalir bebas membasahi pipi putihnya kepergian Ilyas menggendong Abel yang pingsan. Begitu sakit di hina-hina tanpa adanya kesalahan dalam dirinya.

#Bersambung

Gusku_Imamku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang