Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu.Mohon maaf typo bertebaran.
Vote yahAku yang sedang dalam mode kesal jadi kuabaikan saja mereka yang mengoceh tidak henti-hentinya menggodaku.
"Eh, kalian tahu gak yang tadi teriak manggil aku sebelum pingsan?" tanyaku pada teman-temanku sedangkan mamaku duduk bersandar pada kepala ranjang sambil mengelus rambutku.
"Kakak Key, kalian tau gak? tadikan aku kaget banget liat Key pingsan, karena aku panik aku lari keluar minta bantuan kebetulan ada Gus Ilyas nah aku minta bantuan dia aja, lebih parahnya lagi kalian tau ekspresi nya. Woww puanik banget terus dia malah nyalahi aku katanya ngga bisa jaga kamu Key, bahkan dia loh yang jagain kamu sebelum tante sama om datang," ucap kak Abel membuat aku syok bukan main.
"Cieee aduh calon mantu mama perhatian banget sama calon istrinya," goda mama kembali.
"Apaan sih ma, kan kalo liat semua orang pingsan juga panik," elakku.
"Beda Key, gus tadi sampe marah-marah, uring-uringan gak jelas pokoknya dan keliatan banget khawatirny," timpal kak Abel memanasi semua orang.
"Cie Key bentar lagi menikah," goda Isah.
"Aduh tuh pipi kondisikan dong ngga usah merah juga kali," timpal Ica.
Tanpa sadar aku memegang kedua pipiku memang benar pipiku terasa panas ntah karena malu atau karena sakit.
"Udah-udah jangan goda Key lagi ntar dia tambah malu, sekarang udah malam kalian cepet tidur gih," titah mama.
Aku sudah mulai mengantuk pun segera menutup mata sama halnya dengan ketiga semprul dengan sigap mereka tertidur.
Aku yang belum sepenuhnya tertidur merasakan ada hal aneh dengan mamaku, dia seperti menahan sakit yang mendalam dengan sigap aku menatap mama dan astaga wajah mama pucat dengan keringat yang mengalir deras diwajahnya.
"Astagfirullah, mama bangun wajah mama kok pucat?" tanyaku sangat khawatir.
"Eh kamu Key, mama cuma mimpi buruk aja udah sekarang kita tidur lagi yah," titah mamaku memejamkan mata kembali tapi aku tahu mama daritadi belum tidur.
"Mama jangan sakit, kalau mama sakit Key sedih, Key ngga mau mama sakit mama harus sehat yah ma," ucapku menatap mama yang memejamkan mata.
Ucapanku tidak dibalas oleh mama tapi mama menarikku masuk kedalam pelukkannya sambil mencium kepalaku dengan sayang.
"Sayang apapun yang terjadi mama akan tetep sayang sama Key, mama akan selalu ada dihati Key begitu pula dengan Key selalu ada dihati mama, jika sesuatu terjadi sama mama Key jangan nyalahin diri Key sendiri, karena mama ngga suka mama mau Key jadi Hafidzah, jadi orang yang suka membela agama Allah. Buat mama sama papa bangga dengan Key yang taat sama perintah_NYA, mama akan sangat bangga dengan Key yang sekarang lembut, santun dan yang terpenting Key tidak mengumbar aurat Key. Mama sayang banget sama Key," ucap mama aku yang mendengar hanya bisa terisak memeluk erat mama. Pikiran buruk kini memenuhi kepalaku berbagai pertanyaan berputar indah diotakku, "Ngga usah nangis, mama do'akan Key dapat berguna buat nusa bangsa dan agama kita. Mama sama papa selalu doain Key dari rumah, Key berjuang yah disini," lanjut sang mama, aku yang sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi cuma mengangguk.
Tak lama dari ucapan mama, aku mendengar nafas mama teratur partanda mama sudah tidur pulas. Dengan hati-hati aku mendongkak melihat wajah mama yang masih pucat walaupun tak sepucat yang tadi aku lihat.
"Key sayang banget sama mama, jangan tinggalin Key bantu Key buat bisa banggain mama sama papa," ucapku lirih dan kembali memejamkan mata supaya bisa ikut ujian besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku_Imamku(Tamat)
General FictionWARNING!! Cerita ini ditulis sebelum paham kepenulisan ya😊 Cerita ini mencerikan kisah cinta seorang gadis urakan, bandal, tidak mempunyai kasih sayang orang tua. Kisah seorang gadis yang jatuh cinta pada gusnya di pondok pesantren, tapi sayang se...