15. Elvαno Fernαndo

1.4K 60 15
                                    

Author pov...

"lo telat?" ucap El tiba tiba ada dibelakang Riana membuat Riana terjolak kaget

"hm" deham Riana singkat lalu melanjutkan jalannya. El menyamakan badannya disamping badan Riana

"kenapa bisa telat?" tanya El kepo pada Riana

"diem" ucap Riana dingin lalu berbelok memasuki kelasnya yang untung saja sedang jamkos. El yang melihat Riana sudah masuk kelas pun lalu menuju ke Wc tempat tujuan utamanya tadi

Setelah selesai dari Wc , El langsung balik kekelas dan duduk sambil menelungkupkan wajahnya

"sut sut sut , woi El macan" bisik Azka

"hm" balas El dengan deheman

"lo ke Wc ngapain? Pup ya? Lama amat" ucap Azka kepo

"kalo iya?" ucap El mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Azka. Padahal El ke Wc tadi hanya untuk pergi cuci muka

"astagfirullah , jauh jauh lo dari gue. Pantesan bau" ucap Azka terjolak kaget dan berangkat dari duduknya. Perbuatan Azka tadi membuat seisi kelas termasuk guru yang sedang mengajar melihatnya

"AZKA KAMU NGAPAIN?!" teriak Ibu susan membuat semua murid menutup telinganya

"eh anu buk anu. Tadi ada kecoa gede dilaci saya . Makanya saya berangkat" ucap Azka menggaruk tengkuk nya yang tidak merasa gatal

"segede apa?" ucap Ibu Susan tidak percaya dengan perkataan Azka

"segede cinta Azka kepada ibu" ucap Azka membuat bentuk love dengan tangannya

"WOOOOOOOOOOOOO MODUS" Ucap sekelas serempak menyoraki perbuatan Azka

"yeee sirik aja lu pada" ucap Azka kepada teman temannya

"AZKA , KELUAR KAMU DARI KELAS INI. SEKARANG" Ucap Ibu Susan menyuruh Azka keluar dari kelas

"Siap ibuk cakep , dadah semuanyaaa. El ikutan gak?" ucap Azka sambil berjalan kecil menuju pintu

"gak makasi" ucap El lalu menelungkupkan kepalanya lagi diatas meja

"yee ga setia temen lo" ucap Azka lalu keluar kelas

Skip istirahat

Riana tidak pergi kekantin seperti hari biasanya ,  karena mereka ingin menyelesaikan membaca novel yang sudah lama belum ia tuntaskan. Ia berjalan ke arah perpustakaan melewati lapangan. Tiba tiba ada seseorang yang menyenggolnya dengan sengaja membuat Riana dan bukunya terjatuh

"ups.. Maaf adek kelas , kakak kelas ga sengaja" ucap Lisa , kakak kelas dengan dandanan paling menor dan paling terkenal dengan kecentilannya. Ia dan kedua temannya mentertawakan Riana yang jatuh

Riana tidak menghiraukan omongan Lisa dan membiarkan lututnya terluka walaupun terasa sedikit perih. Ia berangkat dari jatuhnya dan berjalan dengan sedikit pincang

"gini nih adek kelas gapunya adab sama kakak kelasnya. Omongan kakak kelasnya aka ga dijawab cih" ucap Lisa songong membuat Riana memberhentikan langkahnya

"mau lo apa?" tanya Riana dengan tatapan menusuk

"mau gue? Jauh El sialan" ucap Lisa menggeram kesal

Riana mendekati Lisa dengan wajah dinginnya. Perlahan demi perlahan punggung Lisa terbentur disalah satu tiang di lapangan membuat Lisa terpojokkan

"inget. Gue gapernah deketin dia" ucap Riana menatap Lisa. Lisa yang melihatnya pun meneguk salvianya. Riana mengabaikan dia yang sudah menjadi tontonan di lapangan ini

Berbeda di tempat El

"WOI , DING DING BAK DING DING OI. LO TAU GAK CEPETAN ANYING KELAPANGAN" ucap Azka histeris membuat El menutup telinganya

"ada apa?" ucap El malas mendengarkan Azka

"LO TAU LISA KAN? YANG NGINCER DARI DULU. DIA TADI SENGAJA TABRAK RIANA , TERUS RIANANYA JATUH DEH. TERUS TERUS ITU LUTUT RIANA BERDARAH , TAPI DIA GAPEDULI. TERUS TERUS.... WOI GUE BELUM SELESAI NGOMONG KAMPRET" Ucap Azka kesal karena El sudah berlari meninggalkannya yang belum selesai bicara

El sampai dilapangan dan melihat Riana yang sedang mempojokkan Lisa membuatnya tersenyum

"ini yang gue suka sama dia. Berani" batin El

El sengaja menonton mereka dulu karena ia tau sejauh mana Riana akan bertindak

"Tapi asalkan lo tau El itu gapantes buat lo. Lo itu hanya sekecil abu disekolah ini. Mentang mentang lo terkenal karena dingin sama cantik itu yang buat lo berani? Gue tau dingin lo itu cuma sandiwara , jadi gausah sok sama kakak kelas" ucap Lisa mendorong Riana membuat Riana termundur. Namun itu sama sekali tidak membuat Riana takut

"gue tanya sekarang , Emang lo pantes sama dia? Emang dia suka sama lo? Emang lo gapernah ngaca muka lo kayak apa? Gue tau lo kakak kelas . Tapi kalau lo memperlakukan adik kelas kayak anjing , sampai matipun gue gabakalan takut sama lo" ucap Riana dengan senyum smirknya membuat para penonton bergidik ngeri

"anjer senyumnya serem"

"buset kata katanya menohok bat astaga"

"lo salah cari lawan Lisa"

"cih Lisa gabisa ngomong lagi"

Begitulah komentar para siswa siswi. Tak lama salah satu guru / Paman Riana yang menjabat sebagai kepala sekolah datang untuk melerai. Namun ditahan oleh El , Tidak ada siswa satupun yang mengetahui bahwa sekolah ini milik orangtua Riana , kecuali El. El yang sudah mencari berbagai informasi tentang Riana pun ia tau karena diberi tahukan oleh papanya

"jangan dulu pak. Saya tau Riana bakalan bertindak sampai mana , saya tau sekolah ini milik orang tua Riana. Jadi kita lihat apa yang dilakukan Lisa kepada Riana" ucap El menahan kepala sekolah , dan diangguki oleh kepala sekolah

•••

HALOO SEMUANYAA!!!
AKU KEMBALI SETELAH
BERAPA JAM HEHEHE

GIMANA, NUNGGUIN YAA?!!

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI, VOTE , DAN COMMENT YAA

SEMOGA KALIAN SUKA

TERIMAKASIH♡♡♡


Elvano FernandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang