17. Elvαno Fernαndo

1.4K 59 11
                                    

Author pov..

"Sampai lo siap jadi pacar gue dan jadi ibu dari anak anak gue" ucapan El membuat Riana tidak bisa berkutik sama sekali

"banyak cewe ngincer lo , gausa nungguin gue" ucap Riana mengalihkan pandangannya. El mengambil tangan kanan Riana dan mengenggamnya

"kalo gue maunya sama lo gimana?" ucap El mengangkat satu alisnya

"serah lah serah" ucap Riana

"apa gue coba terima dia ya?" batin Riana

"kalo lo jadi pacar gue lo tahan sama sikap gue? Lo janji gaakan nyakitin gue?" tanya Riana kepada El

"selagi sifat lo bikin nyaman gue gamasalah. Gue janji gabakal nyakitin lo sekalipun" ucap El tetap memegang tangan kanan Riana

Riana membalasnya hanya dengan deheman dan mulai mencoba untuk tidir agar menghilangkan rasa sakit dipunggunya

Skip pulang...

Tak terasa bel pulang sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu , namun Riana tak kunjung bangun dari jam 11 tadi. El yang mau mengajak Riana pulang pun mencoba untuk membangunkannya walaupun ia tidak tega melihat pulasnya Riana tertidur

"Ri bangun Ri , orang udah pulang semua" ucap El menepuk nepuk pipi Riana membuat Riana terusik

"kok ada lo?!" ucap Riana terjolak kaget saat membuka matanya. Ia tidak sadar kalau dia sedang tidur di UKS

"allahuakbar. Gue nungguin lo dari jam 11 tadi. Kita masih disekolah , udah jam pulang. Pulang yuk gue anter" ucap El memberikan tas Riana yang ia ambil tadi

"oh , gue bawa mobil. Thanks" ucap Riana keluar dari UKS sedikit berlari kecil menuju mobilnya. El yang melihatnya itu pun langsung menyusul Riana

"Ri tunggu , punggung lo udah gapapa kan?" ucap El saat Riana hendak masuk kedalam mobil

"gue sehat , thanks udah peduli" ucap Riana lalu menutup pintu mobilnya dan menancap gas keluar

"gue seneng lo masih bisa ngerespon gue" batin El

El dan Riana pulang kerumah masing masing. Saat Riana sampai dirumahnya ia langsung disambut oleh abangnya

"ANAK MONYED , MOBIL GUE GAPAPA KAN?! GAADA YANG LECET KAN?! GA RUSAK KAN?! MOBIL LO ADA LAGIAN KENAPA MAKE MOBIL GUE ANJR , YA ALLAH TOLONG LAH HAMBA MU INI. SEMOGA MOBIL GUE GA KENAPA NAPA YA ALLAH" Ucap Reyhan dramatis membuat Riana merasa jijik

"idiot" ucap Riana singkat lalu berlari keatas menuju kamarnya

"REYHAN , KECILIN SUARA KAMU ATAU PITA SUARA KAMU MAMA POTONG?!" Ucap mama Reyhan dari ruang tamu

"DENGAR ITU REYHAN. SEKALI LAGI SUARA KAMU BESAR SEPERTI ITU PAPA SUNATIN KAMU DUA KALI MAU?!" Ucap papa Reyhan membuat Reyhan bergidik ngeri

"nyuruh anak gausa teriak teriak , mereka malah kek orang utan. Dasar orang tua" umpat Reyhan

"KAMU BILANG APA HM?" Ucap mama dan papa Reyhan bersamaan menjewer telinga anak nya kanan kiri

"BERCANDA PAH MIH , ADUH SAKIT. RIANAAAA TOLONGIN GUEEEEE" Ucap Reyhan mengaduh kesakitan. Sedangkan Riana yang mendengarkannya diatas hanya bisa tertawa kecil

Riana membersihkan tubuhnya dan belajar karena ia sudah banyak ketinggalan materi hari ini

Adzan maghrib berkumandang , Riana memberhentikan aktivitas belajarnya dan mulai mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat maghrib. Setelah selesai sholat maghrib , ia melipat kembali peralatan sholatnya dan turun kebawah untuk makan malam bersama

"malam" ucap Riana kepada keluarganya yang sudah menunggu dari tadi

"malam juga" ucap Mama Papa Reina bersamaan. Reina langsung mengambil kursi disamping abangnya , dan mulai mengambil makanan sesuai seleranya

"Riana papah mau tanya. Kamu ada hubungan apa sama El?" tanya Papa Riana kepada Riana

"temen" balas Riana

"Temen apa temen? Biasanya cinta dimulai dari pertemanan" ucap papa Riana menyelidiki anaknya

"hastag papa bucin" ucap Reyhan mengangguk angguk

"temen" Balas Riana lagi

"Kamu nyaman sama El?" Tanya mama Riana kepada Riana membuat sendok dan garpu Riana terhenti

"belum sepenuhnya" ucap Riana lalu melanjutkan makananya

"papa sama mama setuju kamu pacaran sama El. Dia anak yang baik , sopan , dewasa. Dia cocok buat kamu" ucap Papa Riana menaruh sendok garpunya

"harus Riana nerima dia?" Ucap Riana mengangkat satu alisnya

"Gini nih anak gapernah pacaran banyak tanya" ucap Reyhan menunjuk adiknya

"bacot" Balas Riana dengan tatapan membunuh kepada abangnya

"terima selagi dia menunggu nak. Jangan sampe kamu menyesal ketika El diambil orang lain" Ucap Mama Riana bijak membuat Riana berpikir dengan ucapan mamanya

Berbeda dengan situasi El

El sedang makan bersama Mama , Papa , Dan Adiknya. Adik El membuka pembicaraan terlebih dahulu

"kak , kapan kak Riana main kesini lagi?" tanya Echa kepada kakaknya

"nanti" Ucap El

"Kamu suka sama Riana El?" tanya Varo , papanya El

"iya pah" balas El menatap papanya singkat

"sudah kamu tembak?" Tanya Varo

"El sudah menungkapkan perasaan El. Tapi dia masih mikr" ucap El membuat Varo mengangguk paham

"Yes , kak Riana ntar jadi calon kakak iparrr" ucap Echa bersorak senang membuat El ikut tersenyum

"sifat kamu dulu beda banget sama sekarang sayang . Apa demi Riana yang membuat sifat kamu berubah? Kalau dia memang buat kamu nyaman , cepat tembak dia. Sebelum dia diambil orang lain dan jangan buat dia menunggu" ucap Lexa diangguki oleh El

"demi Riana El berubah mah , El secepatnya akan tembak Riana , El gabakalan buat Riana nunggu"

•••

HALO PARA PEMBACA

JANGAN PERNAH BOSEN YA BACA
CERITA INI

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI , VOTE , DAM COMMENT YAA

SEMOGA KALIAN SUKA

TERIMAKASIH♡♡♡

Elvano FernandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang