36. Elvαno Fernαndo

1.1K 45 15
                                    

Author pov...

El berjalan tidak bersemangat menuju kelasnya. Ia masih terngiang ngiang dengan jawaban Riana tadi yang membuat hatinya sakit

"napa lu El?" tanya Azka saat El masuk kekelas dan duduk

"buset dah , lemes banget lu kea ubur ubur" ucap Rafi membuat Azka tertawa

"gue ketemuan sama Riana tadi" ucap El membuat kedua temannya berhenti tertawa dan mendekat

"apa kata dia?" tanya Azka kepo

"kata dia gue udah ngehancurin kepercyaan dia" ucap El membuat Azka dan Rafi bertatapan

"makanya bego , lo langsung mutusin gitu aja. Apa apa tuh mikir dulu" ucap Azka diangguki oleh Rafi

"setuju gue" ucap Rafi menyetujui ucapan Azka

"gue gatau bakal jadi gini" ucap El meremas rambutnya frustasi

"derita lo kalo udah gini , gue udah pusing dah. Kalo saran gue lo harus tetep berusaha kalo lo bener bener masih sayang sama Riana , sebelum dia dapet yang lebih baik" ucap Rafi menasehati El

"jangan nyerah bro , gue tetep bakal bantuin lo" ucap Azka menepuk bahu El

Skip pulang sekolah...

Saat pulang sekolah , El langsung menuju kerumah Riana untuk meminta maaf kepadanya. Bagaimana pun juga ia harus tetap mempertahankan Riana

Tok tok tok...

El mengetuk pintu dengan tangan gemetar. Tak lama pintu terbuka memunculkan sosok Riana dengan muka sendu seperti habis menangis

"Ri beri aku waktu. Aku mohon sama kamu" ucap El membuat Riana memalingkan mukanya

"masuk" ucap Riana singkat mempersilahkan El untuk masuk

"siapa de , LO NGAPAIN KESINI HAH?!" ucap Reyhan tiba tiba tersulut emosi saat melihat El

Satu pukulan melayang dimuka El membuat Riana terjolak kaget. Riana mencoba melerai mereka berdua namun Reyhan memukul El membabi buta

"BANG UDAH!" ucap Riana berusaha menarik abangnya untuk menjauh dari El yang sudah babak belur

"REYHAN SUDAH , PAPA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU SEPERTI INI" ucap Papa Riana mencoba menahan Reyhan , namun Reyhan yang sudah terlalu emosi tidak bisa menahannya

"REYHAN SUDAH NAK" ucap Mama Riana hampir menangis. Riana yang tidak kuat melihat El yang sudah babak belur pun menangis

"bang udah jangan pukul El lagi" ucap Riana sambil menangis. Saat Reyhan mendengarjan suara tangisan adeknya barulah ia berhenti

"maafin abang Ri. Abang gamau kamu nangis lagi" ucap Reyhan memeluk Riana

"Reyhan ikut papa!" ucap Papa Riana tegas membiat Reyhan mengikuti Papanya menuju keruang kerjanya

"Sayang , kamu obatin El ya. Bawa dia kekamar kamu. Mama ada urusan bentar" ucap Mama Riana diangguki oleh Riana

Riana membantu El untuk berdiri dan membopongnya. Saat sampai dikamar , Riana mendudukan El di kasurnya. Riana mengambil kotak P3K yang ada didalam kamarnya

"jangan diobatin" ucap El serak sambil menahan tangan Riana yang memegang kapas

"lo begini karena abang gue" ucap Riana memalingkan mukanya dari hadapan El. Ia tidak kuat berlama lama menatap wajah El karena itu akan membuatnya menangis

"aku pantes dapetin ini Ri. Liat aku , kamu jangan nangis ya. Aku gasuka liat kamu nangis" ucap El memegang muka Riana dan menghapus air matanya

Riana yang tidak kuat menahan tangisnya kini ia menangis hebat dan El langsung memeluknya

"aku udah bilang jangan nangis" ucap El memeluk erat Riana

"gue kangen" ucap Riana akhirnya mengungkapkan perasaannya sekarang

"aku juga kangen kamu. Kasih aku kesempatan Ri buat ngeperbaiki semuanya. Aku mohon sama kamu" ucap El berusaha kembali

Riana melepaskan pelukkannya dan menyeka air matanya lalu mengambil kapas untuk mengobati luka El

"jawab aku dulu Ri" ucap El kembali mehana tangan Riana

"obatin dulu" ucap Riana lalu mengobati setiap luka yang ada diwajah El. Pandangan El pun tidak luput dari wajah Riana

"udah kan? Sekarang jawab aku" ucap El yang tidak peduli demgan luka diwajahnya. Kini ia hanya menginginkan jawaban Riana

"gue maafin lo" ucap Riana

"hanya maafin? Kamu gamau balikan sama aku?" Tanya El , lagi

"lo janji gabakal ninggalin gue?" tanya Riana memastikan

"aku janji sama kamu ga bakal ninggalin kamu" ucap El memegang kedua tangan Riana erat

"gue berusaha buat lupain lo , gue kecewa sama lo , lo juga udah hancurin kepercayaan gue , gue coba buat ngebenci lo. Tapi gue gabisa , gue hanya mau deket sama lo" ucap Riana memeluk El erat

"aku janji bakal tetep disamping kamu. Aku gabakal ngulangin perbuatan ini" ucap El membalas pelukan Riana

"ekhem..." deheman seseorang membuat mereka melepaskan pelukannya

"gue minta maaf sama lo" ucap Reyhan mengulurkan tangannya untuk meminta maaf

"santai aja bang , gue juga pantes dapetin ini" ucap El membalas jabatan tangan Reyhan lalu bertos ria ala cowo

"awas aja lu bikin adek gue nangis , gue pukul lu lebih dari ini. Peringatan kedua ini , ketiga gue jamin ada kabar lu udah mati" ancam Reyhan membuat El terkekeh

"siap bang" ucap El

"halah lanjutkan lanjutkan. Gue mau kekamar dulu" ucap Reyhan lalu keluar dari kamar Riana

"aku pulang ya" ucap El melihat arlojinya yang sudah hampir malam. Riana membalas dengan anggukan

"jangan lupa makan nanti kamu sakit. Makasih udah mau maafin aku , aku pulang dulu ya" laniut El lalu keluar dari kamar Riana

"aku sayang kamu El" batin Riana

•••
HAI HAI HAI
AKU KEMBALI UPDATE NIH

NUNGGUIN GA NI?

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI , VOTE , DAN COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA YA

SEMOGA KALIAN SUKA

TERIMAKASIH♡♡♡

Elvano FernandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang