Author pov...
"kamu udah sadar? Ada yang sakit? Bilang ke aku" ucap El memeriksa badan Riana dari atas sampe bawah
"aku gapapa" ucap Riana dengan bibir pucat menghiasi wajah cantiknya
"gapapa gimananya , kamu pucat gitu. Aku mau tanya gimana bisa kamu kekunci didalam apa kamu dikunciin sama orang?" tanya El kepada kekasihnya itu
"gatau juga , aku pergi buang air kecil. Terus pas mau keluarnya pintunya udah kekunci , dan yang buat aku paling takut itu tiba tiba lampunya mati" ucap Riana dengan bibir begetar membuat El langsung memeluk Riana
"kamu gausah takut , ada aku disini" ucap El menenangkan Riana
Dubrak....
"astagfirullah" ucap El melepaskan pelukannya lalu mengelus elus dadanya
"eh lagi peyuk peyuk ternyata. Beb aku juga mau dong dipeyuk" ucap Azka merentangkan tangannya dan mendekat kearah Tiara
"peluk noh dinding" ucap Tiara menjauh dari Azka membuat Azka merenggut kesal
"oh iya gue tadi kesini mau ngapain yak?" ucap Azka telmi membuat Tiara langsung mengetok kepala Azka
"udah inget?" ucap Tiara menahan kesal atas sikap pacarnya itu
"nah inget. Orang yang ngunciin Riana itu....... Nungguin yak?" ucap Azka masih sempat bercanda membuat El sabar dengan sikap temannya
"sabar El , jangan sampe lu bunuh kawan lu sendiri" batin El
"Lisa orangnya. Selama kita jalan dari parkiran sampe kita jalan jalan , dia mantau kita dari jauh" ucap Azka membuat muka El berubah 180 derajat
El berdiri dan ingin keluar untuk menemui Lisa namun tangannya dicekal oleh Riana
"dia cewe , gaboleh kamu apa apain dia" ucap Riana menasehati pacarnya
"tapi dia udah buat kamu begini" ucap El tidak terima
"duduk sini" ucap Riana menepuk nepuk brangkarnya. El pun menuruti permintaan pacarnya
"kamu mau balas Lisa? Jangan terlalu berlebihan . Lisa itu cewe , kamu ga boleh apa apain cewe" ujar Riana tidak mengekang pacarnya untuk membalas perbuatan Lisa
"iya sayang. Woi Azka Tiara mau sampe kapan lu berdua bediri , duduk" ucap El membalikkan badannya dan menyuruh mereka duduk
"dartadi kek , copot ni kaki gue bentar lagi" ucap Azka
"boleh pulang?" tanya Riana membuat El menoleh cepat
"belum , kamu belum pulih" ucap El membuat Riana berdecak
"lagian aku hanya pingsan bentar , mau pulang" ucap Riana beranjak dari brangkar namun ditahan oleh El
"kamu gaboleh kemana mana , besok gausa sekolah aku bisa absenin" ucap El memegang kedua bahu Riana
"iya Ri , lo istirahat aja dulu disini. Besok gausa sekolah dulu" ucap Tiara menasehati Riana
"tau lu Ri, kalo kaga mau mati tetep disini , kalo lo mau mati sini dateng sama gue" ucap Azka asal
"jaga mulut kamu zka" ucap Tiara menatap Azka tajam membuat yang ditatap hanya mencengir kuda
"lebay. Aku mau pulang gaada penolakan" ucap Riana keras kepala membuat El bernafas gusar
"yauda kamu boleh pulang. Tapi inget , disekolah besok jangan kecapean. Aku jemput nanti ya. Tiara lo jagain cewe gue besok disekolah" ujar El dan menyuruh Tiara untuk menjaga Riana. Sedangkan yang disuruh hanya menunjukkan 'ok'
"iya El" ucap Riana gemas sendiri dengan sikap posesif El
"bentar ya aku urusin surat pulangnya dulu" ucap El diangguki oleh Riana. El keluar dari ruangan , membuat Riana ingin sekali berdebat dengan Azka
"apa lu liat liat gue?" ucap Azka melihat Riana yang menatapnya
"gue buka jasa ngebunuh , lo mau?" ucap Riana menunjukkan smirk
"kaga , gue juga ada jasa ngebunuh. Pelayanan gue lebih baik daripada lu" ucap Azka songong
"Tir urus dah cowo lo" ucap Riana muak dengan muka songong Azka
"emang gini Ri sifatnya mau gue ulek gimana lagi?" ucap Tiara
"kamu mau ulek aku yang?" tanya Azka kepada Riana
"iya. Jadi Azka geprek ntar" ucap Tiara kesal
"cocok lu berdua , sama sama gila"
Keesokan harinya...
Riana berjalan dikoridor bersama dengan Tiara , membuat mereka menjadi pusat perhatian karena kecantikannya. Mereka tak sengaja berpapasan dengan Rafi
"pagi Ri" ucap Rafi menyapa Riana
"pagi. Gue duluan ya" Balas Riana tak enak jika lama lama berpapasan dengan Rafi
"tu anak gaada kapoknya ngejer lu ya. Ketahuan El bisa barabe nih" bisik Tiara saat berada didepan kelas
"biarin dia lah" ucap Riana bodoamat lalu memasuki kelas
"au ah lu Ri. El mana Ri?" tanya Tiara kepo
"kata dia diparkiran tadi , ada urusan sama bentar" ucap Riana menelungkupkan wajahnya diatas meja untuk tidur
Skip istirahat...
"bangun ya allah kebo banget sih lo. Dari jam pertama lo tidur , sekarang kaga bangun bangun" ucap Tiara menggoncangkan tubuh Riana , namun tak mendapat respon dari Riana
"dia kenapa?" ucap El tiba tiba datang
"dari jam pertama noh pacar lu kaga bangun bangun cape gue" ucap Tiara pasrah
"sini beb kita duluan ke kantin yuk" ucap Azka diangguki oleh Tiara dan berjalan keluar meninggalkan El dan Riana
"bangun sayang" ucap El menepuk pelan pipi Riana. Tapi sang empu yang diganggu tak kunjung bangun
"Ri bangun yuk. Kita beli eskrim mau?" ucap El membuat Riana langsung mengangkat wajahnya dan berkata
"ayo beli eskrim" ucap Riana beranjak dari duduknya
"nanti aja pas pulang. Aku udah ketemuan sama Lisa tadi" ucap El menyuruh Riana duduk kembali
•••
HAI HAI HAI
AKU KEMBALI MENGUPDATE
YUHUUUUUJANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI , VOTE , DAN COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA YA!!!
OH IYA KALAU KALIAN MAU KASIH SARAN UNTUK CERITA INI BISA DIKOLOM KOMENTAR ATAU BISA DI INSTAGRAM AKU
Instagram : @_zarpa
SEMOGA KALIAN SUKA YA!!!
TERIMAKASIHH!!!!♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano Fernando
Teen Fiction*Diharapkan membaca Fake Nerd Girl terlebih dahulu* Elvano Fernando , sosok lelaki tampan mempunyai rahang yang kokoh , mata yang tajam , dan sifat dingin menghiasi wajah tampannya. Adriana Madison , sosok wanita cantik mempunya sifat dingin dan sa...