44. Elvαno Fernαndo

1K 51 17
                                    

Author pov...

"aduh El lepasin dulu Riana nya sayang , dia baru aja sadar" ucap Varo tidak enak hati

"El kangen Riana pah" ucap El tetap memeluk Riana

"aku juga kangen kamu" ucap Riana mengelus punggung El perlahan. El melepas pelukannya dan berkata

"oksigen kamu belum boleh dibuka?" ucap El dibalas gelengan pelan oleh Riana

"nanti ada waktunya kok dibuka" ucap Riana samar samar

"kita tinggalkan El berdua dulu dengan Riana" ucap Papa Riana lalu diangguki semua orang. Saat semua orang sudah keluar , El langsung menyerocos tidak jelas

"satu satu sayang" ucap Riana tersenyum pucat didalam oksigen

"aku seneng akhirnya kamu bangun , besok ulang tahun aku , kamu tau engga? Ini ulang tahun pertama aku berbeda status , sekarang aku punya kamu" ucap El duduk diatas brankar

"aku inget" ucap Riana membuat senyum El kembali

"Ri maafin aku, seharusnya aku temenin kamu pulang waktu itu" ucap El meminta maaf

"aku jugakan gatau bakal kea gini . Udah ya jangan nyalaihin diri sendiri" ucap Riana mengelus elus rambut El

Dubrak...

Suara pintu terbuka keras itupun mengagetkan Riana dan El. Ternyata yang membuka pintu dengan sangat keras itu adalah Rafi , Azka dan Tiara

"hehehe ganggu ya?" tanya Tiara menggaruk tengkuknya

"wih ibu negara udah bangun. Gimana sekarang keadaan lu?" tanya Azka kepada Riana

"selagi gue bertahan gue baik kok" ucap Riana melihat Azka

"Ri lu ga kangen gue apa?" tanya Tiara terisak melihat temannya

"mau peluk?" ucap Riana membuat Tiara langsung memeluknya dan menangis dipelukan Riana

"gue harap ini bukan pelukan terakhir kita" batin Riana

"nah apa gue bilang , Riana itu kuat. Buktinya ini anak udah bangun" ucap Rafi dibalas senyuman singkat oleh Riana. Tiara melepaskan pelukannya dan mengelap air matanya

"lu gamau peluk gue?" tanya Riana kepada Rafi membuat El menoleh

"El gue boleh peluk Riana?" ucap Rafi meminta ijin kepada Riana. Ia tidak mau El mengamuk

"peluk aja jangan lama lama , ntar lo keenakan" ijin El membuat Rafi langsung memeluk Riana dengan perlahan

"gue titip El kalo gue gaada ya?" bisik Riana ditelinga Rafi saat berpelukan dan meng

"jangan ngomong gitu gue gasuka" balas Rafi berdecak lalu melepaskan pelukannya. Riana hanya terkekeh singkat melihat respon Rafi

"Zka lu mau peluk Riana ga?" tanya El menawari Azka

"emang boleh? Beb aku boleh peluk Riana?" ucap Azka diangguk oleh Tiara

"ya walaupun gue gengsi sih sebenernya mau meluk elu , tapi lu kan udah gue anggep adek sendiri. Sini sini peyuk dulu sama abang ganteng" ucap Azka lalu memeluk Riana. Tak lama Azka melepaskan pelukannya dan tersenyum senang

"gini dah rasanya meluk cewe cakep" ucap Azka tersenyum bangga langsung dihadiahi cubitan dari Tiara

"maap beb bercanda auu" elak Azka

Mereka mengobrol tanpa ada henti sama sekali tanpa melihat jam sama sekali , saat mereka sadar sudah malam , mereka berpamitan untuk pulang kecuali El

"kita pulang duluan ye , babai" ucap Azka melambai lambai lalu keluar dari ruang inap

"1 jam lagi kamu tambah umur" ucap Riana tersenyum langsung dihadiahi kecupan dari El

"kamu mau turutin permintaan aku?" tanya Riana

"apa permintaannya?" tanya El penasaran

"temenin aku sampe besok dan sampe aku tidur nyenyak" ucap Riana tersenyum palsu

"aku bakal temenin kamu sampe besok tenang aja aku ga bakalan kemana mana" ucap El mengelus elus tangan Riana

Jam sudah menunjukkan tengah malam yang berarti ini adalah hari ulang tahun El

"happy sweet seventeen sayang" ucap Riana membuat El tersenyum lebar

"kamu orang pertama yang ngucapin ke aku. Makasih ya" ucap El kembali memeluk Riana . Riana yang tidak kuat menahan air matanya kini turun deras seperti hujan

"kamu kenapa nangis? Ada yang sakit?" tanya El panik membuat Riana tersenyum atas perhatian El kepadanya

"aku gapapa . Aku gatau bisa ngucapin ulang tahun untuk kamu" ucap Riana menangis membuat bantalnya basah

"kamu selalu ada disamping aku Ri , buat apa kamu bilang gatau? Aku janji kita bakal selalu sama sama" ucap El mengelap air mata Riana

"kamu sekarang tidur ya. Besok pagi pagi aku mau suap kamu makan mau kan?" ucap El diangguki oleh Riana

"kamu tidur duluan , aku tau kamu cape" ucap Riana , namun saat El berjalan menuju sofa ditahan oleh Riana

"untuk malam ini tidur disamping aku" ucap Riana menggeser badannya perlahan walaupun sangat terasa sakit

"aku disofa aja Ri , kasian kamu nanti sempit. Ini juga masih banyak alat dibadan kamu , nanti aku kesenggol" ucap El tidak mau mengganggu tidur pacarnya

"sini gapapa" ucap Riana menepuk disebelahnya , pertama El ragu tapi ia harus menuruti kemauan pacarnya ini. El membaringkan badannya disebelah Riana lalu memeluknya dari samping

El sudah terlelap namun Riana sama sekali belum tidur , ia memandangi wajah damai pacarnya yang entah nanti masih bisa ia lihat atau tidak

"terimakasih El udah mau selalu disamping aku , terimakasih semua perhatian kamu. Akhirnya aku bisa lihat lagi wajah kamu , entah nanti aku gatau masih bisa mandang wajah kamu. Selamat bertambah umur sayang , i love u" batin Riana

Riana menghapus air matanya lalu ikut terlelap disamping El

•••
HAI HAI HAI
AKU KEMBALI NIH

ADUH OTW EPILOG NIH WEKEK

NUNGGUIN YAA???

MAKANYA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI , VOTE , DAN COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA YA

OH IYA KALAU KALIAN MAU KASIH SARAN TENTANG CERITA INI BISA DI KOLOM KOMENTAR ATAU DIINSTAGRAM AKU YA

INSTAGRAM : @_zarpa

SEMOGA KALIAN SUKA

TERIMAKASIH♡♡♡

Elvano FernandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang