38. Elvαno Fernαndo

1K 43 0
                                    

Author pov...

Riana menemani El hingga larut malam , namun itu tidak menjadi masalah baginya. Ia akan menunggu El sampai El bangun

"engh..." erang El membuat Riana menoleh lalu memegang dahi El

"panasnya udah turun" ucap Riana sedikit gembira

"sekarang jam berapa?" tanya El melihat balkonnya yang gelap , bertanda sudah malam

"jam 11 malam" ucap Riana santai membuat El kaget

"hah? Kamu nungguin aku berapa jam? Kenapa kamu gamau bangunin aku?" ucap El sayang kepada Riana

"kamu aja tidurnya nyenyak banget , aku gatega bangunin" ucap Riana membuat El menghela nafas

"mau pulang? Aku antar ya" ucap El lalu beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil hoodie

"eh gausa aku bawa mobil" ucap Riana menahan kedua lengan El

"tapi ini udah larut malam" ucap El khawatir

"yang bilang masih pagi siapa? Yauda lah aku pulang ya , jangan lupa minum obatnya. Jangan main game dulu , istirahat yang cukup oke?" ucap Riana mengambil ranselnya lalu berjalan ke arah pintu

"tunggu" ucap El lalu menarik pinggang Riana membuat Riana terhuyung kedada El

"peluk aku" lanjut El lalu memeluk Riana. Riana membalas pelukan El dengan sayang

"udah?" tanya Riana karena merasa pelukan mereka sudah cukup lama

"nanti aku masih kangen" ucap El tidak mau melepaskan pelukannya. Riana mengelus elus punggung El dan mencium aroma parfum El yang membuatnya ambyar

"udah belum? Aku mau pulang" ucap Riana membuat El berat hati untuk melepaskan pelukannya

"kamu bawa mobil kan? Aku ikutin dari belakang ya. Aku takut kamu kenapa napa" ucap El bersikeras

"gausah , aku gapapa. Kamu istirahat lagi cepetan" ucap Riana menuntun El kekasurnya

"aku udah sehat" ucap El karena ia tak mau dianggap lemah oleh Riana

"sehat gimananya? Jangan bohong El. Sekarang kamu istirahat aja aku pulang ya" ucap Riana menyelimuti El lalu menatapnya

"kamu jangan lupa telepon aku kalo udah sampe" ucap El membuat Riana mengangguk angguk

"aku pulang. Semoga cepet sembuh sayang" ucap Riana lalu berjalan keluar dan meninggalkan El yang melongo

"sayang?" ucap El tidak percaya sekaligus gembira

"ehh Riana. Kamu belum pulang?" tanya Lexa melihat Riana turun dari atas

"ini mau pulang bunda" ucap Riana tersenyum

"ini udah larut malam loh , gimana kamu tidur dikamar tamu aja mau? Elnya mana?" ucap Lexa lalu celingak celinguk tidak ada tanda keberadaan El

"gausah bunda makasih ya , El nya Riana suruh istirahat" ucap Riana membuat Lexa mengangguk

"yauda kamu hati hati ya , kalo ada apa apa telepon El aja" ujar Lexa mengelus elus rambut Riana

"iya bun makasih" ucap Riana menyalimi tangan Lexa lalu berjalan keluar dari rumah

Riana melajukan mobil dengan kecepatan sedang dan berencana akan mengembalikan mobil Rafi ini esok pagi. Riana melihat jalan yang sudah sedikit sepi namun tak membuatnya takut

Lalu Riana menambahkan kecepatannya sehingga ia tidak melihat ada sebuah truk besar dari sebelah kananya. Riana yang melihat kanannya ada sinar terang pun langsung menutup matanya

Mobil Riana terpental jauh dan kini Riana sama sekali tidak sadarkan diri. Darah bercucuran dari dahi Riana. Pengemudi truk sama hal nya dengan Riana yang tak sadarkan diri

Sedangkan dirumah El...

El khawatir sambil memegang handphonenya menunggu Riana menelpon memberikan kabarnya. El yang sudah tidak sanggup menunggu pun langsung menelpon Riana

"anjing ga diangkat" ucap El kini sangat cemas. El mencoba menelpon Riana berkali kali namun hasilnya tetap sama

El langsung mengambil hoodienya dan memakainya lalu berjalan keluar rumah untuk menyusul Riana kerumahnya

"kamu mau kemana sayang?" tanya Lexa yang melihat anaknya tergesa gesa keluar

"rumah Riana ma" ucap El lalu menutup pintu dan berjalan menuju garasi untuk mengambil mobilnya

"kok firasat gue ga enak ya?" batin El

"Reyhan adek kamu mana?" tanya Papa Riana membuat Reyhan linglung sendiri

"lah belom pulang apa?" tanya Reyhan balik membuat Papanya menjitaknya

"kamu ini adek sendiri gatau. Coba telepon cepat" perintah papa membuat Reyhan langsung menelponnya

"ga diangkat pa" ucap Reyhan kini timbuk rasa khawatir

"loh Riana belum pulang?" tanya Mamanya yang baru keluar dari kamar. Reyhan hanya membalas dengan gelengan

"tadi dia izin sama mama kalo dia jagain El lagi sakit. Ini sudah tengah malam tapi belum pulang?" ucap Mama Riana sama khawatirnya dengan Reyhan

"kita tunggu aja mah , nanti kalo belum ada papa suruh orang buat cari dia" ucap Papa menenangkan Mama

Back to El...

El melihat kanan kiri saat persimpangan empat. Namun ia samar samar melihat sebuah mobil berada diujung dan melihat sebelahnya ada sebuah truk yang berhenti

El sangat mengenali mobil itu , El menebak bahwa mobil itu adalah milik Rafi. Dengan cepat El menelpon Rafi

"halo Fi , lo dimana?"

"buset gue lagi enak enak bobok. Ya gue dirumah lah mau kemana lagi dah"

"tapi gue liat mobil lo berhenti disini"

"mobil gue? Oh mobil gue. Mobil gue dipake Riana kenapa emangnya?"

"anjing"

El keluar dari mobil lalu berlari menuju mobil Riana. Ia kaget saat melihat mobil yang dikendarai Riana kini depannya sudah tidak berbentuk

El mengetuk ngetuk kaca Riana dengan tangannya yang bergetar. Ia tidak punya pilihan lain selain memecahkan kacanya dan membuka pintunya

Saat pintu sudah terbuka El melihat Riana yang sudah dilumuri darah membuat matanya memanas

"RI?! KAMU GAPAPAKAN?! KAMU DENGER AKU?! BANGUN RI AKU MOHON" ucap El dengan suara tinggi mencoba menyadarkan Riana. El menggendong Riana dan membawanya kedalam mobilnya

El menduduki Riana yang tak sadarkan diri dengan perlahan lalu dengan cepat ia mengemudikan mobilnya

"aku mohon Ri jangan tinggalin aku" batin El

•••
HAI HAI HAI
AKU KEMBALI NIHH

GIMANA KALIAN NUNGGUIN GA?

MAAF BANGET KALO LAMA UPDATENYA
SOALNYA AKU NGEDRAKOR MULU :(

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI , VOTE , DAN COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA

OH IYA KALAU KALIAN MAU KASIH SARAN TENTANG CERITA INI BISA DIKOLOM KOMENTAR ATAU DIINSTAGRAM AKU YA

INSTAGRAM : @_zarpa

SEMOGA KALIAN SUKA!!!!

TERIMAKASIH♡♡♡

Elvano FernandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang