Author pov...
"KAMPRET MATI LO RAFI MAHENDRA. GUA SANTET MATI LO , JANGAN MACEM MACEM SAMA GUE" Teriak Azka menggelegar membuat El dan Riana keluar dari kamarnya
"goblok suara lu Zka" ucap El ingin mencabik cabik Azka
"ada apa?" tanya Riana membuat Azka menghela nafasnya
"kulit ayam gue diambil Rafi. Gue ga rela tahta itu diambil sama si anoa" ucap Azka menatap tajam Rafi
"bacot. Gua beli lu kulit badak mau?" ucap Rafi memakan ayamnya kembali
"kulit lu yang gue makan" ucap Azka menatap membunuh kearah Rafi
"sejak kapan lu berdua mesen makanan?" tanya El melihat depan TV nya sudah berhamburan
"entah aku pun tak tau. Noh ada untuk lu berdua" ucap Rafi fokus dengan makanannya. Tak lama ada orang mengetuk pintu mereka , El membuka pintu lalu menyerit heran ada seseorang asing didepan pintunya
"Sorry, who are you?" tanya El membuat bapak buncit itu melepaskan bir dari mulutnya
(maaf , anda siapa?)"I'm your neighbor, what was that screaming from your room?" tanya Dia dijawab anggukan oleh El
(saya tentangga mu , apakah suara teriakan tadi dari kamar mu?)"forgive my friend, he shouted earlier" ucap El meminta maaf
(maafkan teman saya , dia yang tadi teriak)"no problem, but if he screams back. I did not hesitate to throw it in the sun" ucap Dia lalu pergi meninggalkan El
(tidak masalah , tapi jika ia teriak kembali. saya tidak segan segan untuk melemparkannya ke matahari)El menutup pintu apartemennya dan menuju ruang Tv dimana mereka berkumpul
"siapa?" tanya Riana yang ikut makan bersama mereka
"tetangga sebelah. Lu Zka kalo teriak lagi dilemparin sama om buncit ke matahari" ucap El menyampaikan kata kata om tadi
"mampus. Kalo bisa sekalian pita suaranya dipotong" ucap Rafi ikut menyambung
"santuy aja matahari kan sejuk" ucap Azka santai lalu kembali makan
"PANAS GOBLOK" ucap mereka bertiga bersamaan menyahuti Azka
"nah itu maksud gue" ucap Azka tidak merasa kebodohannya sudah tidak bisa tertolong
"gausah diladenin. Kamu mau makan?" tanya Riana ke El diangguki oleh El
"suapin" ucap El ikut duduk dibawah bersama mereka. Riana menyuapi El dengan perlahan membuat Rafi dan Azka tercengang
"uwuphobia" ucap Rafi menatap mereka
"gila bayik gede minta suap" ucap Azka mengejek El
"iri bilang bos" ucap El menatap mengejek kearah Azka. Azka yang merasa kesal ingin mencabik cabik El sekarang
"bacot kampret. Oh gue dapet info tadi grup satu sekolah. Libur semester ini kita reuni satu sekolah. Bisa dibilang prom night campor ama reuni" ucap Azka menyampaikan informasi
"ntar kita balik ke Indo kalo libur" ucap Rafi disetujui El dan Riana
"Azka gue mau nanya" ucap Riana diangkat satu alis oleh Azka
"kenapa lo putus sama Tiara?" tanya Riana membuat makan Azka terhenti
"gapapa au ah ganti topik ajalah anjer" ucap Azka tidak enak dengan topik ini
"bilang atau gua cekek lu?" ucap Riana menatap tajam Azka membuat Azka menatap songong
"tu anak kaga mau LDR. Yauda gue mutusin buat akhirin hubungan gue sama dia" jelas Azka membuat Riana paham
"kalo lu Fi? Lagi deket sama siapa?" lanjut Riana menanyakan Rafi
"gue? Lagi ngincer adek kelas" ucap Rafi
"adek kelas? Diindo? Siapa?" tanya Riana kepo membuat El menatap tajam
"kenapa kamu lihat aku?" ucap Riana menatap El
"gapapa lanjutin" elak El membuat Riana melanjutkan introgasi
"aela seumuran sama lo. Ntar pas prom night gue kenalin" ucap Rafi
"DA..." Baru saja Azka ingin teriak , namun dengan sigap Rafi menutup mulutnya
"apaansi lu rapeye. Tangan lu bau bat , asin lagi" ucap Azka melepaskan tangan Rafi dari mulutnya
"mulut lo ya , lama lama gua potong. Bisa ga sih lu kaga usah teriak teriak mulu. Pecah gendang telinga se apartemen ntar" omel Rafi kepada temannya
"bacot anak Jubaidah" ucap Azka ngasal
"emak gue bukan Jubaidah"
"yauda Maemuna"
"Maemuna siapa lagi anjer! Dasar Maisaroh"
"Bambang!"
"Eko!"
"Wah bawa bawa nama bapak Tiara lu ye"
"Susi!"
"Bacot kutil anoa"
"upil onta"
El dan Riana menatap malas Azka dan Rafi yang asik berdebat. Menurut mereka , sifat Azka dan Rafi sangat kekanak kanakan
"udah woi" relai El namun di hiraukan oleh mereka berdua
"diem ga lu pada?" ucap Riana memberi peringatan namun langsung disahuti oleh mereka
"LU YANG DIEM" ucap mereka bersamaan lalu melanjutkan aksi debatnya
"pulang ga lu berdua? Atau gue usir?" ucap El membuat mereka berhenti berdebat
"yaudah gue pulang. Gue gasudi liat dia ini ew" ucap Azka lalu berjalan menuju pintu
"cih gue juga mau pulang. EH EMANG GUE SUDI LIAT MUKA LO?!. Ga la yaw" ucap Rafi lalu ikut keluar dari apartemen
"gue yakin sampe rumah lanjut debat" ucap El menatap kepergian mereka. Riana pergi kedapur dan mengelus dada, ia harus bersabar melihat dapur yang sudah seperti kapal pecah
"ya Allah sabar" ucap Riana menaruh panci panci tersebut ke tempat semula
"ada ap... Kampret 2 tugil, dapur gue bisa gini" ucap El yang baru saja datang dan ikut bersabar melihat dapurnya
El dan Riana membersihkan dapur apartemen bersama sama. Saat selesai merapikan kini mereka menikmati angin bersama dibalkon dengan posisi El memeluknya dari belakang
"cape ga?" tanya El
"lumayan" balas Riana. El langsung memijit bahu Riana agar pacarnya tidak terlalu lelah
"udah , makasih ya. Aku mau nanya , gimana kalo kamu ketemu cewe yang lebih baik dari aku?" tanya Riana membuat El berpikir
"gaada yang lebih baik dari kamu , gaada yang lebih cantik dari kamu. Dimata aku , kamu yang paling perfect"
•••
HAI HAI HAI
AKU KEMBALIYA ALLAH MAAF BANGET LAMA UPDATENYA. SOALNYA AKU LAGI SIBUK DAN KONDISI AKU LAGI DOWN HEHE
TAPI TENANG AJA, AKU BAKALAN COBA UNTUK SERING UP YA
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI , VOTE , DAN COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA
OH IYA KALAU MAU KASIH SARAN TENTANG CERITA INI BISA DIKOLOM KOMENTAR ATAU DIINSTAGRAM AKU YA
INSTAGRAM : @_zarpa
SEMOGA KALIAN SUKA
TERIMAKASIH♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano Fernando
Ficțiune adolescenți*Diharapkan membaca Fake Nerd Girl terlebih dahulu* Elvano Fernando , sosok lelaki tampan mempunyai rahang yang kokoh , mata yang tajam , dan sifat dingin menghiasi wajah tampannya. Adriana Madison , sosok wanita cantik mempunya sifat dingin dan sa...