51. Elvαno Fernando

1K 48 56
                                    

Author pov...

Selama pelajaran El , Azka dan Rafi sama sekali tidak fokus dengan apa yang dibicarakan oleh Dosen. Mereka sibuk melihat kearah wanita tadi

"itu beneran Riana kaga anjer" bisik Azka tidak percaya

"tambah cakep bae anjr. Gila jadi yang dikubur itu siapa astaga?" lanjut Azka

"kita harus cari tau latar belakang itu Riana apa bukan" ucap Rafi disetujui oleh El

"Alright here we are today. have a nice day" ucap Dosen lalu keluar dari ruangan
(baiklah sampai sini mata kuliah hari ini. Semoga hari kalian menyenangkan)

Saat wanita itu keluar bersama salah satu lelaki. Mereka bertiga mengejarnya lalu menghadangnya

"What is wrong?" tanya lelaki yang ada disamping Riana
(ada apa?)

"can i talk to him for a minute?" ucap El yang tidak sabaran membawa Riana
(bisakah saya berbicara dengannya sebentar?)

"is it very important? ok bring my best friend with you. Do not hurt him" ucap lelaki itu mengizinkan
(apakah sangat penting? Baiklah bawalah sahabat saya dengan kalian. Jangan menyakitinya)

"Richard!, what are you doing?!. I did not recognize them" ucap Riana saat tangannya dipegang oleh El dan Rafi. Sedangkan Azka berpura pura menjadi bodyguard
(Richard! Apa yang kamu lakukan?! Aku tidak mengenali mereka)

"Ignore your friend, we are making sure something. so don't worry" ucap Azka meyakinkan Richard
(hiraukan sahabatmu , kami sedang memastikan sesuatu. Jangan khawatir)

El membawa Riana kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya menuju taman kemarin diikuti oleh mobil Rafi dan Azka. Setelah sampai El menurunkan Riana dan memeluknya erat

"What are you doing?!" ucap Riana mencoba melepaskan pelukannya. El sebenarnya belum bisa memastikan itu Riana atau bukan. Tapi ia yakin bahwa ini adalah Riana
(apa yang kamu lakukan?!)

"aku kangen kamu Ri , kamu ga kangen aku?" ucap El mengeratkan pelukannya walaupun Riana memberontak

"you're crazy! I don't know you, why do you hug me?" bentak Riana , sedangkan Azka dan Rafi mengamati mereka berdua
(kau sudah gila! Aku tidak mengenalmu , mengapa kau memelukku?)

Rafi yang tidak bisa hanya diam lalu maju untuk melepaskan pelukan mereka dia membisikkan sesuatu ke El

"lo jangan langsung gini. Kita coba perlahan" bisik Rafi membuat El melepaskan pelukannya

"take it easy, can we talk together? Forgive my friend, he misses his girlfriend" ucap Rafi menjelaskan perlahan
(tenang saja , bisa kita bicara. Maafkan teman saya , dia merindukan pacarnya)

"what do you want to talk to me about?" tanya Riana
(apa yang mau kalian bicarakan dengan ku?)

"It seems like this is not a suitable place to talk about this. How do we move?" ucap Azka memberi saran
(sepertinya ini bukan tempat yang cocok untuk membicarakan hal ini , bagaimana kita pindah tempat?)

"I have a cafe here, how are we there? I don't want to beat around the bush" ucap Riana lalu diangguki oleh semuanya
(aku mempunyai cafe disini , bagaimana kita disitu saja? Aku tidak mau bertele tele)

Riana mengambil handphonenya dan menelpon seseorang untuk mengosongkan rooftopnya. Riana sekarang didalam mobil El , mereka berdua sama sekali tidak mengobrol

Saat sampai , mereka bertiga melihat cafe yang bertema aesthethic. Riana menuntun jalan untuk menuju ke Rooftop

"Alright, now what do you want to talk about?" ucap Riana to the point
(baiklah apa yang kalian mau bicarakan?)

"are you from Indonesia?" tanya Azka diangguki oleh Riana. Hal ini membuat mereka semakin yakin ini adalah Riana

"karena lo orang indonesia , kita ngomong pake bahasa ini wae" ucap Rafi menatap Riana penuh introgasi

"kamu kangen aku ga Ri?" tanya El to the point

"gue aja kaga kenal sama lo. Ngapain juga gue kangen sama lo" ucap Riana pedas menohok hati El

"astgfirullah itu mulut apa piso , tajem bat buset" ucap Azka mendramatis

"lo bener bener kaga kenal kita?" tanya Rafi memastikan

"main main dikit lah ya" batin Riana

"kaga napa emangnya?" ucap Riana santai lalu memanggil pelayannya

"make them drinks" ucap Riana diangguki oleh pelayan
(bikinkan mereka minuman)

"buset dah tadi dijalan gue udah mikir banyak pertanyaan , tapi pas udah disini otak gue kemana ya?" ucap Azka mengacak ngacak rambutnya frustasi

"gue juga anjr sama" ucap Rafi ikut mengacak acak rambutnya. Sedangkan El sibuk mengamati Riana

"mau kalian apa? Ini nanya aja engga" ucap Riana kesal

"aku yakin ini kamu Ri. Kenapa kamu ga ingat aku sama sekali?" ucap El menatap wanita didepannya sendu

"ga mungkin aku engga ingat sama kamu" batin Riana

"aela lu pada tele tele semua. Gue boleh minta nomor lu engga?" tanya Azka menyengir lalu memberikan handphonenya ke Riana

Riana mengambil handphone Azka dan menuliskan nomornya lalu mengembalikan handphonenya

"thanks cantik" ucap Azka sama sekali tidak memahami situasi

"siapa nama lo?" tanya Riana ke Azka membuat Azka menunjukkan dirinya sendiri

"gue Azka cakep pake banget gila sih cakep banget" ucap Azka pede lagi dan lagi merapikan jambulnya

"lucu" ucap Riana memuji Azka membuat Rafi dan El terheran heran bagaimana bisa mereka melupakan Rafi dan El

Riana akan memanfaatkan Azka untuk mengerjai El. Sesungguhnya ia sangat rindu dengan El namun ia harus melakukan apa yang harus ia lakukan

"aduh duh duh jadi malu" ucap Azka lebay menangkup pipinya sendiri membuat Rafi refleks menampar pipi Azka

"ngertiin situasi bego" ucap Rafi galak membuat Azka diam

"gaada yang mau diomong lagi kan? Gue balik" ucap Riana berangkat dari duduknya. Namun dicegat oleh El

"nama lo siapa?" tanya El memastikan

"Razita Tristan William"

•••
HAI HAI HAI
AKU KEMBALI

NUNGGUIN YA? WEKEKEK

ADUH CERITANYA MAKIN RUMIT NIH KEA HATI :(

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI , VOTE , DAN COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA YA!!

OH IYA KALAU KALIAN MAU KASIH SARAN TENTANG CERITA INI BISA DIKOLOM KOMENTAR ATAU DIINSTAGRAM AKU YA

INSTAGRAM : @_zarpa

AYO GABUNG JADI TEMAN KU , UDAH BANYAK NIH YANG BERTEMAN SAMA AKU. SIAPA TAU BISA JADI BESTIE WKWKWK

SEMOGA KALIAN SUKA

TERIMAKASIH♡♡♡

Elvano FernandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang