16. Elvano Fernαndo

1.4K 61 30
                                    

Author pov...

"jangan dulu pak. Saya tau Riana bakalan bertindak sampai mana , saya tau sekolah ini milik orang tua Riana. Jadi kita lihat apa yang dilakukan Lisa kepada Riana" ucap El menahan kepala sekolah , dan diangguki oleh kepala sekolah atau Pamannya Riana

"ohh jelas gue cocok sama El , secara pribadikan gue cantik , kaya , punya temen . Lo? Punya temen aja engga cih . Iya ga girls?" ucap Lisa kepada gengnya

"hahahaha iya dong" ucap kedua teman Lisa

"harta orang tua aja masih belagu dih" ucap Riana meremehkan

"LO PADA MASUK KEKELAS. ATAU GUE TENDANG SATU SATU?!" ucap Riana dengan tatapan dinginnya membuat siswa siswi terbirit birit lari kekelasnya masing masing

"udah sepi lo mau apa sekarang?" ucap Riana menatap Lisa. Padahal masih ada kepala sekolah dan El yang sedang melihat dibalik pohon

"ikut gue , tarik dia girls" ucap Lisa menyuruh kedua temannya membawa Riana ke belakang sekolah. Kedua temannya menarik Riana untuk menjauh dari lapangan

"ikuti mereka ayo , saya kepo. Saya tau keponakan saya sangat berani" ucap kepala sekolah membuntuti mereka diikutu oleh El

Sesampainya dibelakang sekolah , Riana didorong dan punggungnya membentur pohon. El yang melihat itu menggeram kelas

"sabar... Gue gabisa langsung ambil tindakan , yang malah ada Riana terus diganggu sama si setan" batin El

"apa tidak sebaiknya kita langsung saja?" ucap kepala sekolah kepada El

"bentar lagi pak"ucap El membuat kepala sekolah mengikuti perkataan El

Riana menahan sakit dipunggungnya tetapi ia bisa menyembunyikannya

"LO JAUHIN EL ATAU GUE BAKALAN BUAT HIDUP LO SENGSARA SELAMA LAMANYA?!" Bentak Lisa didepan muka Riana membuat Riana jijik

"kalo gue gamau? Buat aja kalo lo bisa cih" ucap Riana dingin

"ambil air got itu girls" ucap Lisa menyuruh kedua temannya untuk mengambil air got

Setelah air got itu ditangan Lisa. Baru saja Lisa ingin memandikan Riana dengan air itu. Tetapi ia mendengar suara seseorang yang sangat ia kenali

"stop. Lo siapa gue nyuruh nyuruh dia gausa deket gue hah?!" bentak El sudah kelewatan emosi

"ga ga , yang kamu lihat itu salah. Bukan gitu maksud aku sayang , dia yang mulai" ucap Lisa menunjuk Riana yang sedang terduduk dibawah pohon akibat benturan tadi

"PRASETAN! LU PIKIR GUE BUTA APA?! GUE LIHAT SEMUANYA WANITA MURAHAN. LEBIH BAIK LO MENJAUH DARI RIANA MULAI DARI SEKARANG" Bentak El kepada Lisa membuat Lisa menintihkan airmatanya. Sedangkan kedua temannya menunduk takut

"sudah El , biarkan saya mengurus mereka bertiga. Kamu urus Riana ya. Kalian bertiga ikut saya atau saya buang kalian kerawa rawa" ucap Kepala sekolah. Lisa dan kedua temannya membuntuti kepala sekolah untuk keruangannya

"Ri lo gapapa kan? Ada yang sakit ga? Kita kerumah sakit aja ya? Luka lo dari tadi kebuka gabaik. Punggung lo sakit ga? Kita ke UKS ya? Atau kerumah sakit? Gue gendong ya" ucapan El bertubi tubi membuat Riana melongo

"panjang bat dia ngomong" batin Riana

"Ri lo gapapa? Gue denger dari anak kelas lo diganggu Lisa. Gue gendong lo ke UKS ya?" ucap Rafi tiba tiba nongol dengan nafas ngos ngosan

"dia sama gue" ucap El dingin melihat Rafi yang perhatian dengan Riana

"RAFIIIIIIIII SAYA TIDAK MENYURUH KAMU KELUAR KELASSSSS. BALIK ATAU SAYA HUKUM KAMU?!" Teriak ibu Susan yang baru saja datang untuk mencari Rafi

"kali ini lo menang , awas aja" ucap Rafi lalu pergi mengikuti Ibu Susan

"bisa jalan ga?" Tanya El kepada Riana

"lo pikir gue anak kecil gabisa jalan?" ucap Riana beranjak dari duduknya dengan perlahan

"gaberes punggung lo sakit , sini naik keatas punggung gue" ucap El lalu jongkok didepan Riana. Riana yang awalnya ragupun langsung menaiki punggung El. Sebenarnya dia sangat gengsi , tapi ya untuk menyelamatkan punggungnya ini dia bisa apa?

Untung saja para siswa siswi sedang belajar didalam kelas , jadi Riana tidak perlu mendengarkan ucapan ucapan tidak jelas terlontarkan dari mulut mereka. Sesampainya di UKS Riana langsung direbahkan diatas brangkar

"lo tidur aja , biar sakit dipunggung lo reda. Gue obatin kaki lo dulu" ucap El lalu beranjak mengambil P3K

El mengobati luka Riana dengan telaten agar Riana tidak merasa kesakitan. Riana mencoba untuk memejamkan matanya namun ia tidak bisa

"gue bilang tidur Ri" ucap El memerintah

"gabisa" ucap Riana singkat

"bisain. Gue bakalan tungguin lo sampe lo bangun , santai aja. Nah selesai" ucap El lalu membuang kapas bekas luka Riana kedalam tong sampah

"kenapa lo masih ngincar gue?" ucap Riana tiba tiba

"karena gue suka sama lo" balas El santai

"sampai kapan lo mau nungguin gue?" Ucap Riana bertanya ke El

"Sampai lo siap jadi pacar gue dan jadi ibu dari anak anak gue"

•••

HAI HAI HAII
AKU UPLOAD LAGI NIH

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI , VOTE , COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA YAA!!!

SEMOGA KALIAN SUKA!!♡

TERIMAKASIH!!!♡♡♡♡

Elvano FernandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang