Distance | 0.7

112K 5.5K 91
                                    

⚠️Warning : Adult Content⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning : Adult Content⚠️

Happy reading!

Olivia menegakkan tubuhnya ketika membaca satu notifikasi yang baru saja masuk ke ponselnya,

Aiden Deverson :
sudah lebih baik?

Demi Tuhan, ini Aiden? Aiden Deverson pria pujaan hatinya itu? sialan. Rasanya Olivia ingin memberitau seluruh dunia bahwa Aiden baru saja mengirimkannya sebuah pesan.

Olivia Kennedy :
Ya. Jangan khawatir

Aiden Deverson :
Aku hanya bertanya

Sialan. Aiden berhasil membuatnya malu ketika membaca balasan dari pria itu, apa Aiden tengah mentertawakan kebodohannya saat ini?

Aiden Anderson :
Besok aku akan menjemput mu, 7.30 am. Jangan membantah.

Dan disini lah Olivia berada, di dalam mobil mewah milik Aiden. Padahal ia sudah berekspetasi akan memeluk Aiden ketika keduanya berangkat ke sekolah menggunakan motor besar yang biasanya di gunakan pria itu.

"Kau sudah sarapan?" tanya Aiden pada Olivia yang baru saja memasang seat-beltnya, Olivia mendengus, "Kau tiba lebih cepat, aku bahkan belum meneguk susu ku."

"Kau sudah memiliki susu sendiri, Olivia." Olivia mendelik mendengar guyonan mesum yang di lontarkan Aiden barusan kemudian memukul bahu pria itu kesal, "Dasar mesum."

"Ayo kita sarapan lebih dulu, aku tidak ingin perut mu bermasalah lagi." ucap Aiden yang langsung membelokkan mobilnya ke dalam restaurant cepat saji dan memesan makanan melalui drive-thru.

"Kau mau?" tanya Olivia menyodorkan burger berukuran besar yang baru saja ia buka, Aiden menggelen pelan kemudian terkekeh melihat Olivia yang menyantap burger miliknya dengan mata berbinar senang.

"Nanti sore aku ada latihan basket, bisa menunggu ku sebentar?" tanya Aiden menahan tangan Olivia yang hendak membuka pintu mobilnya, Olivia terdiam beberapa saat kemudian mengangguk setuju.

"8 am, Olivia. Seriously?" ucap Lily menatap Olivia yang baru saja meletakkan tasnya di atas meja. "Olivia berangkat bersama Aiden, Lily. Teman kita sudah dewasa." ucap Natalie menaik turunkan alisnya menggoda.

"Jangan asal bicara, Natalie." ucap Olivia dengan pipi memanas, "Hei, apanya yang asal bicara? berita tentang kau dan Aiden bahkan sudah menyebar melalui instagram mading sekolah." ucap Natalie menunjukkan ponselnya ke arah Olivia.

Olivia mendengus melihat sebuah video blur dirinya dan Aiden saat berada di parkiran yang di sodorkan oleh Natalie. Instagram mading sekolah mereka itu memang terlalu berlebihan. Entah sudah berapa kali Olivia melihat instagram itu memposting Aiden dengan wanita-wanita lainnya.

Mengingat hal itu Olivia merasa perlu mengingat pijakannya saat ini, tidak terlalu terbang tinggi. Aiden adalah seorang pria dengan banyak wanita, biasanya pria model itu selalu bertingkah manis pada wanita 'kan?

"Mereka terlalu berlebihan." ucap Olivia mengikat rambut panjangnya gerah, padahal pendingin di kelasnya sudah menyala. Apa ia merasa panas karena mengingat wanita-wanita Aiden yang lainnya? sialan.

"Bagaimana jika nanti sore kita shopping? aku membawa mobil hari ini." ajak Lily dengan semangat, bisa di pastikan bahwa wanita itu baru saja melihat gambar barang yang nanti akan di belinya di mall.

"Okay, aku akan mengatakan pada Ben agar tidak menunggu ku." ucap Natalie tak kalah semangat, "Kau bisa 'kan Olivia?"

Olivia terdiam beberapa detik, "Ya, tentu saja. Aku akan mengatakannya pada Aiden nanti." ucap Olivia sambil merutuki kebodohannya yang tadi langsung mengiyakan ajakan Aiden.

Olivia berpikir bahwa Natalie juga akan menemani Benjamin latihan basket jadi nanti ia akan ada teman mengobrol, tapi ternyata wanita itu tidak menolak ajakan Lily.

- - -

"Aku akan menunggu kalian di mobil. Ingat, jangan lama." ucap Lily membiarkan Natalie dan Olivia pergi ke lapangan basket indoor menemui pujaan hati mereka, dari pada menjadi tak berguna disana lebih baik Lily menunggunya di mobil bukan?

Olivia menghentikan langkahnya ketika melihat Aiden yang tengah sibuk mengobrol dengan teman-teman klub basketnya, ia ragu mendekati Aiden saat ini. Natalie balik menatapnya kemudian berteriak memanggil Benjamin, tentunya agar Aiden menyadari keberadaan Olivia saat ini.

"Hai, sayang."

Olivia menghela nafas malas mendengar sapaan Benjamin pada Natalie kemudian menatap Aiden yang saat ini melangkah mendekatinya, "Ada apa, hm?"

"Captain! Kenalkan wanita mu itu pada kami!" teriak sekumpulan anggota klub basket pada Aiden yang tidak di gubris pria itu. Tangan besar Aiden menarik ikatan rambut Olivia hingga rambut panjangnya tergerai indah,

"Jangan mengikat rambut mu, Olivia." ucap Aiden mengusap leher wanita di hadapannya lembut, dan Olivia mengerti maksud pria itu kemudian mengangguk pelan, menurut.

"Aiden, aku akan pergi ke mall bersama Lily dan Natalie, jadi aku.."

"Jadi, apa hm?" tanya Aiden tersenyum tipis melihat Olivia yang ragu melanjutkan kata-katanya, "Itu bukan masalah, Olivia. Jangan lewatkan makan siang mu, okay?" lanjut Aiden

Olivia mengangguk dengan senyum tipisnya kemudian mematung selama beberapa detik ketika Aiden mengecup bibirnya singkat, siulan dan godaan dari anggota klub basket kembali terdengar menggoda captain mereka yang tumben mencuri start duluan. Di tempat umum pula.

"Aiden!"

Olivia terdiam ketika seorang wanita menggunakan seragam cheers ketat mendekati Aiden dan langsung memeluk lengan pria itu.

- - -

Reminder : Distance itu mature content, jadi adik kicik under 17y.o bisa cari cerita lain yah!

35+ votes for the next part💗

Distance [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang