Distance | 2.4

84.5K 4.2K 72
                                    

⚠️Warning : Mature Content⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning : Mature Content⚠️

Happy reading!

Aiden melirik ke arah Olivia yang duduk di sebelahnya seperti cacing kepanasan. Dress yang tadi membuat Aiden kesal pun sudah terlihat berantakan karena tingkah tidak bisa diam wanita itu.

"Aiden," rengek Olivia menggengam erat tangan Aiden yang sejak tadi mengelus pahanya sensual. Aiden pasti memberinya obat perangsang sebagai bentuk hukumannya.

Tapi pria itu kini justru diam memilih melihatnya kesakitan di dalam mobil tanpa melakukan apapun. Sialan. Tangan Aiden yang menggodanya tidak membantu sedikitpun, malah semakin membuatnya merasa bergairah.

"Kenapa, hm?" tanya Aiden merapihkan tatanan rambut Olivia yang sedikit berantakan. Wanita itu terlihat akan menangis karena nafsu dalam dirinya yang meledak-ledak.

"Kau jahat!" ucap Olivia memukul lengan Aiden kesal dengan mata memerah, pria itu terkekeh kemudian menaikkan kecepatan mobilnya menuju ke arah apartmentnya.

Jemari nakal Olivia bahkan sudah dengan berani meraba kejantanan Aiden, bahkan ketika keduanya masih berada di lift yang jelas-jelas terpantau kamera CCTV. Aiden terkekeh kemudian meremas bokong sintal wanita itu keras sebagai balasannya.

Satu detik setelah pintu apartment Aiden terbuka, Olivia langsung menyerang pria itu dengan ciuman kerasnya. Melumat, menggigit, dan membelit lidah panjang Aiden menyalurkan semua emosinya di dalam sana.

"Dasar wanita nakal." ejek Aiden pada Olivia yang mendorong tubuhnya ke atas ranjang dengan tak sabaran, wanita itu bahkan dengan tidak tau malunya kini membuka kemeja Aiden dengan tatapan berkabut gairah.

"Jangan menyentuh ku, bitch." desis Aiden menghentikan gerakan tangan Olivia yang akan meloloskan celananya. Pria itu terlihat angkuh sekarang, dengan gerakan pelan ia membuka resleting gaun Olivia yang terletak di belakang tubuhnya.

Tangan besarnya bahkan sejak tadi meremas-remas payudara Olivia keras hingga wanita itu beberapa kali meringis merasakan sakit.

"Akkhh.."

Aiden balik mendorong tubuh Olivia yang hany terbalut g-string dan bra ke atas ranjang kemudian mulai melucuti pakaiannya cepat. "Open your legs," perintahnya pada Olivia yang menatapnya sayu.

Olivia membuka tungkai kakinya ragu, "Lebih lebar." perintah Aiden yang langsung di turuti Olivia. Dengan nakal Aiden menggoda vagina basah Olivia yang terlihat basah dengan lututnya yang masih terbalut celana kain.

Beberapa kali menggosokkan permukaan kasar celana kainnya dengan vagina basah Olivia dan menekannya. Berusaha mengorek vagina wanita itu dengan lututnya sendiri.

Dan Olivia justru bertingkah seperti jalang murahan. Ia berteriak dan mendesah keras semakin ingin dipuaskan. Vaginanya semakin gatal dan becek dibawah sana padahal yang menyentuhnya adalah lutut Aiden.

"Aahh.." desah Olivia merasa denyutan hebat di kewanitaannya. Aiden menghirup wangi g-string Olivia kemudian menyentuh bibir vagina wanita itu dengan jemarinya,

"Kenapa sudah sangat basah?" tanya Aiden tersenyum mengejek ke arah Olivia yang menatapnya marah sekaligus sayu.

"Aiden, masukkannhhh." ucap Olivia ketika Aiden hanya menggoda miliknya dengan kepala kejantanan pria itu. Aiden terkekeh kemudian langsung menusuk celah sempit Olivia dengan miliknya.

"Aahhh.."

"Nnghhhh.. aahhh.."

Aiden semakin mempercepat hujamannya pada lembah sempit Olivia dengan tangan yang menampar serta meremas payudara wanita di hadapannya.

"Menungging." perintah Aiden menampar bokong sintal Olivia hingga bongkahan bulat itu memerah. Detik selanjutnya Olivia sudah kembali mendesah keras karena permainan kasar Aiden.

"Godhhh!"

"Aakkhhh.."

"Aidennhhhh.."

Keduanya ambruk di atas ranjang dengan nafas terengah-engah dan tubuh yang masih menyatu. Aiden mengeluarkan miliknya dari kewanitaan Olivia kemudian tersenyum miring melihat vagina wanita itu yang mengluarkan cairan kental berwarna putih.

Olivia terengah-engah dengan mata tertutup dan kedua kaki mengangkang lebar. Ada begitu banyak bercak merah yang dibuat Aiden dibagian payudara dan lehernya. Bahkan pria itu juga meninggalkan bercak merah dipaha bagian dalam dekat kewanitaannya.

Kedua heels tinggi wanita itu bahkan belum terlepas dari kaki jenjangnya. Olivia-nya yang seksi. Miliknya.

"Kau lelah?" bisik Aiden menggigit cuping telinga Olivia dan menarik puting wanita itu tinggi. Untuk berteriak protes saja Olivia sudah tidak memiliki tenaga. Jadi wanita itu hanya melenguh pelan membiarkan Aiden memainkan tubuhnya semau pria itu.

"Manjakan milikku dengan ini, Olivia." ujar Aiden menyentuh bibir bawah Olivia sensual dengan satu jari yang menyusup masuk ke dalam kewanitaan Olivia yang masih basah karena cairan cinta mereka.

"Eemmhh.."

"Tapi aku lelah." rengek Olivia menahan tangan besar Aiden yang akan meremas payudaranya.

"Apa aku terlihat peduli? Ini hukuman untuk wanita nakal sepertimu. Do it now."

- - -

ada yang mau di sampaikan untuk Aiden atau Olivia?😋

see you!💗

Distance [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang